Kamis, 30 Desember 2010

PENGERTIAN PUPUK

            Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
            Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih  hara tanaman.

PENGERTIAN PUPUK SECARA LAIN
PUPUK adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.

Jumat, 24 Desember 2010

GETAH PEPAYA SEBAGAI OBAT CACING TRADISIONAL PADA TERNAK KAMBING/DOMBA

PENDAHULUAN

Ternak ruminansia  kecil (kambing dan domba) merupakan  komoditi potensial untuk pengembangan usaha tani oleh petani kecil di pedesaan, karena bentuk tubuhnya kecil, kebutuhan makanan yang lebih sedikit dan kandang yang relatif sederhana dibandingkan  dengan ternak besar. Ini berarti investasi modal dan tenaga kerja yang diperlukan relatif tidak besar.
Salah  satu  kendala  yang  dapat  mempengaruhi  percepatan  pengembangan ternak kambing/domba di pedesaan adalah penyakit, ini akibat dari pola pemeliharaannya  yang masih sederhana. Penyakit tidak hanya mengakibatkan kerugian ekonomi karena menurunnya produktivitas ternak bahkan kematian, namun  dapat  pula menimbulkan  dampak  negatif  yang  lain yaitu  menurunnya minat petani peternak untuk mengembangkan usahanya.

Kamis, 23 Desember 2010

PEDOMAN UMUM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) HORTIKULTURA


I. PENDAHULUAN
Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) mulai dirintis pertama kali di Indonesia dalam rangka Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu, yaitu pada tahun 1990. Pada waktu itu istilah Sekolah Lapangan terdengar cukup aneh di kalangan petani maupun masyarakat lain, tetapi empat tahun kemudian SLPHT telah diselenggarakan di 10.000 kelompok tani di Indonesia, serta ribuan desa pertanian lainnya dalam bentuk IPM Farmer Field School (Sekolah Lapangan PHT) di Vietnam, China, Phillipines, Banglades, India, Korea Selatan, Muangthai, dan Srilangka. Dalam hal ini SLPHT yang dikembangkan di Indonesia merupakan sumbangan yang berarti bagi Petani di Indonesia dan di negara-negara lain.  Saat ini di Indonesia telah berkembang SLPHT pada berbagai komoditi selain padi, di antaranya adalah pada tanaman buah-buahan, sayuran, dan tanaman lainnya, serta telah jutaan alumni SLPHT dihasilkan sebagai Petani Ahli PHT.


Senin, 20 Desember 2010

Dua Pilihan untuk Petani Tembakau

Pemerintah memberikan dua alternatif kepada petani tembakau. Alternatifnya mengembangkan tembakau untuk bahan baku non rokok seperti biofarmaka atau mengubah usaha budidaya ke tanaman lain
“Untuk saat ini tidak ada alternatif lain bagi petani tembakau selain menjadikan tembakau sebagai bahan baku non rokok dan mengubah usaha tani menjadi non tembakau,” kata  Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi kepada wartawan usai pembukaan Sinkronisasi Program Pembangunan Pertanian Nasional di Jakarta, Selasa (22/6).
Salah satu alternatif menjadikan tembakau sebagai bahan baku non rokok yakni sebagai bahan baku industri biofarmaka. Universitas Gajah Mada (UGM) bersama petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah sudah mengadakan kerjasama melakukan ekstraksi nikotin dari tembakau. “Ekstraksi tembakau ini ternyata mendapatkan permintaan cukup besar dari pasar dunia,” ujarnya.

Minggu, 19 Desember 2010

Genjot Produksi Jagung, Sumenep Perluas Lahan Tanam

TEMPO Interaktif, SUMENP - Kepala Bidang Pertanian dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sumenep, Jawa Timur, Satam, Jum’at (29/10), mengatakan areal tanaman jagung pada musim tanam tahun 2010 diperluas dari 157.442 hektare menjadi 163.757 hektare. Dengan perluasan itu diharapkan mampu meningkatkan produksi jagung.

Satam mengatakan hal itu berkaitan dengan dimulainya masa tanam jagung di Sumenep. Dia memaparkan produksi jagung diprediksi meningkat 50 ribu ton. Pada tahun 2009 lalu dihasilkan 447.049 ton jagung pipilan kering. Sedangkan pada musin tanam tahun 2010 ini naik menjadi 496.183 ton. "Saya yakin target akan tercapai karena kondisi cuaca sangat mendukung," katanya kepada TEMPO saat dihubungi melalui telepon.

Sabtu, 18 Desember 2010

SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU PADA TANAMAN PADI

II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
  1. Tanaman Padi
Tanaman padi merupakan tanaman semusim termasuk golongan rumput-rumputan. Padi selain merupakan tanaman termuda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya satu kali berproduksi, setelah berproduksi akan mati atau dimatikan. Padi dapat hidup di tanah kering atau basah. Agar produksi padi maksimal maka padi harus ditanam pada lahan yang subur (AAK, 1993).
Menurut Sukma Ade (2006), Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat.
Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.

Pentingnya Fitohormon untuk Mendongkrak Hasil Petani

Sering petani mengalami kesulitan untuk mendongkrak hasil usahanya karena kurangnya pemahaman terhadap pentingnya peranan fitohormon/ zat perangsang tumbuh dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Terkadang margin keuntungan yang diperoleh petani begitu tipisnya sehingga berdampak pada rendahnya motivasi bertani.
Pertumbuhan tanaman adalah suatu proses yang kompleks, merupakan sutu proses vital yang menyebabkan suatu perubahan yang tetap pada setiap tanaman atau bagiannya dipandang dari sudut ukuran, bentuk, berat, dan volumenya. Pertumbuhan tanaman setidaknya menyangkut beberapa fase/ proses yaitu, fase pembentukan sel, fase perpanjangan dan pembesaran sel, dan fase diferensiasi sel. Semua fase tersebut tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor pertumbuhan, antara lain: (1) Ketersediaan unsur hara; (2) ketersediaan air; (3) cahaya matahari; (4) suhu udara; dan (5) hormon pertumbuhan (Isbandi, 1983). 

Minggu, 12 Desember 2010

PERTEMUAN KOORDINASI ”DAN APRESIASI MANAJEMEN AGRIBISNIS BAGI PENYULUH DI JAWA TIMUR.

SAMBUTAN KETUA BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN
KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR. 
 ORCHID BATU, 22 NOPEMBER 2010

Yang saya hormati,

· Sdr. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur

· Sdr. Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah sektor Pertanian, Perikanan, Kehuatanan Provinsi dan        Kabupaten / Kota se Jawa Timur

· Sdr. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan se Jawa Timur.

· Sdr. Kepala Badan Ketahanan Pangan Propinsi dan Kabupaten Kota se Jawa Timur;

· Sdr. Ketua Komisi Penyuluhan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Timur

· Sdr. Koordinator Penyuluh Pertanian, Perikanan dan kehutanan provinsi dan Kabupaten/ Kota se Jawa Timur

· Sdr. Koordinator Tenaga Harian Lepas- Tenaga Bantu Penyuluh Kabupaten / Kota se Jawa Timur

· Para Penyuluh Swadaya dan Swasta Tingkat Provinsi/Kabupaten/ kota dan

· Hadirin Partisipan kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Apresiasi Manajemen Agribisnis bagi Penyuyluh yang saya muliakan.

Jumat, 10 Desember 2010

Pembelajaran Ekologi Tanah

Tanah yang memiliki aerasi sempurna adalah tanah dimana gas gas yang tersedia untuk organisme yang sedang tumbuh (khusus tanaman tingkat tinggi) dalam jumlah cukup dan dengan perbandingan yang wajar untuk meningkatkan proses metabolisme sampai tingkat optimum bagi organisme tersebut.
Pada umumnya keadaan yang menyebabkan tanah beraerasi buruk, 1. Kandungan air sangat tinggi sehingga ruang untuk gas tinggal sedikitatau tidak sama sekali. 2. Pertukaran gas dengan atmosfir tidak cukup cepat untuk mempertahankan konsentrasi gas tanah pada tingkat yang diperlukan. Pertukaran gas antara tanah dan atmosfir diatasnya dipermudah melalui 2 mekanisme yaitu aliran massa dan difusi. Aliran massa disebabkan perbedaan perbedaan tekanan antara atmofir dan udara dalam tanah, dan ini relatif tidak penting dalam menentukan pertukaran total yang terjadi. Sebagian besar pertukaran gas dalam tanah disebabkan karena difusi. Melalui proses ini tiap gas cenderung bergerak ke satu jurusan yang ditentukan oleh parsiel itu sendiri.  Misal, jika di dalam ruang udara mengandung 25% oksigen maka tekanan parsiel oksigen kurang lebih 0.25 atmosfer jika tekanan udara 1 atmosfer. Karena difusi, terjadi gerakan besar dari suatu daerah kedaerah lain, meskipun secara tekanan tidak ada perbedaan tekanan. Jadi meskipun tekanan udara total sama dengan atmosfer, kandungan O2 dalam atmosfer akan lebih tinggi dari kandungan atmosfer yang ada dalam tanah sehingga ada pergerakan oksigen dari atmosfir masuk kedalam tanah.

Selasa, 07 Desember 2010

PENGENALAN FORMULASI DAN ALAT APLIKASI PESTISIDA

Pendahuluan
Sistem budidaya tanaman di Indonesia menganut prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang dinyatakan dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1992. Dalam pelaksanaannya penggunaan pestisida untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah merupakan alternative terakhir dan digunakan secara benar dan bijaksana.
Memperhatikan pentingnya peran pestisida dalam pengelolaan hama/penyakit tanaman, terutama dalam operasionalnya dilapangan, maka dipandang perlu bahwa seluruh petugas lapangan yang terlibat dalam perlindungan maupun petugas lapang lain yang berhubungan dengan penggunaan pestisida untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek dari pestisida itu sendiri. Hal ini dirasa sangat perlu karena pada umumnya pestisida merupakan bahan berbahaya yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Namun demikian disadari pula bahwa pestisida dapat memberikan manfaat yang sangat besar, oleh karena itu dalam pengelolaannya harus diusahakan agar dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dengan dampak negatif yang sekecil-kecilnya.
Harus diakui bersama bahwa sampai saat ini pengendalian OPT dengan menggunakan pestisida adalah cara yang paling sering digunakan oleh petani karena dianggap paling mampu menyelamatkan kehilangan hasil dari gangguan OPT, disisi lain petani pada umumnya kurang bahkan tidak menyadari bahwa penggunaan pestisida yang berlebihan dan terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan terhadap manusia dan lingkungan hidup. Dewasa ini kasus mengenai kecelakaan/keracunan, residu dan pencemaran lingkungan serta timbulnya masalah resistensi dan resurjensi menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak. Berbagai kasus tersebut dapat timbul sebagai akibat dari terbatasnya pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pestisida dilapangan.

IDENTIFIKASI, PENGENDALIAN DAN PERAMALAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI



I. PENDAHULUAN
Salah satu kendala yang hampir selalu dijumpai dalam budidaya tanaman padi adalah adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Kehilangan hasil yang ditimbulkan oleh OPT tersebut secara nasional persentasenya cukup tinggi, dan kerugian tersebut tidak hanya terjadi dipertanaman melainkan juga dapat terjadi ditempat penyimpanan dan termasuk diperjalanan (selama transportasi).

Kamis, 02 Desember 2010

(PRA) PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL

Pengertian 1.:pendekatan dan tehnik-tehnik pelibatan masyarakat dalam proses-proses pemikiran yang berlangsung selama kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi program masyarakat.
Pengetian 2. Sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan

Resi Gudang Naikan Nilai Tukar Petani


DEMAK- Upaya menaikkan nilai tukar petani menjadi perhatian pemerintah pusat. Selain memberikan bantuan benih, obat-obatan dan pendampingan penyuluh, juga disediakan bangunan resi gudang.

Bangunan yang diperuntukan guna menyimpan komoditi pertanian tersebut akan mengamankan harga hasil pertanian, sehingga petani tidak lagi dipermainkan tengkulak dan rentenir. 

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti menyampaikan hal itu, di sela-sela peresmian dua bangunan resi gudang untuk menampung komoditi pertanian yang ada di Kabupaten Demak serta bangunan Pasar Karanganyar dan Pasar Buyaran. Peresmian dilakukan bersama dengan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar. Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman bangunan resi gudang Desa Mulyorejo Kecamatan Demak kota, kemarin.

Rabu, 01 Desember 2010

Gulma Itik Menekan Pencemaran Emisi C02 Melalui Sapi...Lho?



Sapi adalah juara emisi gas CO2. Angin dan sendawa yang mereka hasilkan secara total lebih banyak daripada pencemaran asap pesawat terbang, mobil dan truk.

Penelitian menunjukkan bahwa peternakan sapi bertanggung jawab atas 50% emisi CO2 global. Sebuah tanaman mungil bisa mengatasi masalah ini.

Para peneliti dari World Watch Institute, menyimpulkan bahwa mengurangi emisi ternak adalah jalan paling cepat dan efektif daripada metode lain dalam menekan emisi gas rumah kaca. Sapi menyebar jauh lebih sedikit CO2 kalau makan gulma itik.

Di Belanda, sedang dilakukan uji coba besar-besaran untuk menunjukkan apakah tanaman gulma itik secara komersial bisa menjadi pakan ternak.

Senin, 29 November 2010

HUMIC ACID (Asam humus / Asam Humat)

TEORI HUMATE
Asam humus (humic acid) adalah sebuah substansi yang memiliki struktur yang komplek dengan molekul 1500. Secara praktis tidak larut (insoluble) atau mengendap dengan asam tetapi larut (soluble) dengan basa. Struktur kimia humic acid memiliki banyak gugus fungsional antara lain:
  1. Gugus karboksil (-COOH) dan gugus phenol (-OH), keduanya memiliki muatan ion negatif sehingga mampu mengikat ion positif logam berat dan membentuk sebuah komplek organo logam atau senyawa khelat (chelate).
  2. Gugus kuinon yang mampu menangkap dan mengumpulkan energi sinar matahari dan merubahnya dalam bentuk tingkat energi yang lebih tinggi.

Minggu, 21 November 2010

Peternak Bantul Produksi Pakan Ternak Dari Sampah Pertanian

BANTUL--MI: Peternak di Kabupaten Bantul, Jawa Tengah yang tergabung dalam Kelompok Ternak Makaryo, memproduksi pakan ternak dari bahan sampah pertanian. Ide meracik pakan untuk hewan ternak seperti sapi itu, didasari atas semakin mahalnya pakan ternak pabrikan.

Pakan ternak tersebut terbuat dari sampah pertanian seperti kulit kacang tanah, tongkol jagung, kulit biji kedelai, dedak kasar. Bahan-bahan itu dicampur dengan bahan lain diantaranya tepung jagung, pollard, garam, molases.

Sabtu, 20 November 2010

Harus Ada Intervensi Gizi

Tingkat kepedulian akan gizi di Tanah Air dinilai masih rendah. Hal itu terlihat jelas dari status gizi masyarakat Indonesia. Status baik dicerminkan dengan berat badan ideal atau indeks masa tubuh, sedangkan yang tidak baik biasanya mengindikasikan kelebihan atau kekurangan gizi yang bisa menyebabkan penyakit.

Menurut ahli pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Made Astawan, dewasa ini, permasalahan yang terjadi di Indonesia terdapat pada masalah gizi ganda. Yakni kasus kekurangan gizi di pedesaan dan kelebihan gizi di perkotaan.

Kamis, 18 November 2010

Peran Penyuluh Pertanian Mencemaskan

OLEH: EFFATHA TAMBURIAN

Jakarta - Ke­ber­ada­an penyuluh pertanian beberapa ta­hun terakhir se­makin ti­dak dapat dirasa­kan oleh para petani. Pa­da­hal, petani se­ha­rus­nya ber­hak mendapatkan pen­didikan dan bim­bing­an dari para pe­nyu­luh demi me­ning­­katkan hasil usa­ha dan ke­se­jah­te­raan mereka.

Kurangnya penyuluhan tanpa disadari telah menimbulkan ancaman krisis bagi petani, di mana aki­bat makin tingginya ting­kat kegagalan panen atau sa­ngat rendahnya produktivitas hasil panen maka banyak pe­tani mengalami krisis pangan.

Rabu, 17 November 2010

Andragogi, Suatu Orientasi Baru dalam Pembelajaran

Istilah Pedagogi nampaknya tidak cocok dipakai untuk menjelaskan tentang ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Hal ini memunculkan suatu masalah yang tidak disadari bahwa dalam istilah pedagogi terdapat kata "Paid" yang berarti anak. Demikian juga dalam istilah pedagogi tentang konsep tujuan pendidikan, yaitu penyampaian pengetahuan pada anak‐anak. Atas dasar itulah sehingga pendidikan kemudian diartikan sebagai proses penyampaian pengetahuan. Mendefinisikan pendidikan sebagai proses penyampaian ternyata kurang sesuai dengan perkembangan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu dewasa ini telah muncul suatu teori baru cara membelajarkan orang dewasa yang dikenal dengan istilah Andragogi, yaitu suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar, yang secara prinsip asumsi yang digunakan berbeda dengan Pedagogi, terutama mengenai konsep diri, pengalaman, kesiapan belajar, dan orientasi terhadap belajar. Kata kunci: Andragogi, orientasi baru, pembelajaran

Selasa, 16 November 2010

UGM Buat Burger untuk Sapi Korban Merapi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim peneliti Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berhasil mengembangkan "burger" pakan sapi milik warga korban erupsi Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Kami optimistis jika teknologi itu diadopsi akan dapat mengurangi masalah kerawanan pakan selama masa krisis Merapi. Setiap hari kini diproduksi sekitar dua ton burger.
-- Ali Agus, koordinator tim peneliti Fakultas Peternakan UGM

Jumat, 12 November 2010

Kidung Penyuluh Pertanian Indonesia

Oleh Mulyono Machmur (KetuaUmum Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia / PERHIPTANI).
Kidung penyuluh hari ini ibarat berteriak di dalam goa.  Gemanya lama dan panjang, tetapi untuk melakukan sesuatu perlu kidung dengan dentuman yang besar.  Kidung dengan dentuman-dentuman besar setidaknya telah dilakukan oleh insan penyuluh pertanian dua tahun sekali yang dikemas dalam rangkaian acara Jambore dan Festival Karya Penyuluh Pertanian.
Dentuman pertama yaitu pada Jambore ke satu di Guci Tegal (tahun 2006) yang mempunyai daya ungkit kuat dalam mendorong lahirnya UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K). 

Rabu, 10 November 2010

Pupuk Mahal, Petani Manfaatkan Batang Pisang

CIAMIS, (PRLM).- Menyiasati harga pupuk yang semakin mahal, sejumlah petani di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, memanfaatkan batang pohon pisang untuk menyuburkan sawah. Sebelum ditebar di areal persawahan terlebih dahulu batang pohon pisang tersebut dibusukkan.
''Harga pupuk semakin mahal, petani tentu akan merasa berat. Sekarang saya coba pakai batang pisang untuk pupuk, untuk mengurangi ukuran pupuk yang biasa,''' ungkap Udin (60) petani di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Rabu (13/10), ketika sedang menyebar batang pohon pisang di sela tanaman padinya.

Manfaat kuning telur sebagai pestisida hayati

Apa kabar Penyuluh Pertanian Indonesia?
Bagaimana kegiatan penyuluhan yang sudah Anda lakukan, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi petani dan dalam jangka panjang dapat mensejahterakan para petani dampingan Anda.  Mari kita berhenti sejenak dan membaca informasi berikut, sebuah informasi singkat yang dapat diaplikasikandengan mudah oleh para petani.
Anda tentu sudah sangat mengenal kuning telur, bukan?  Ternyata kuning telur bukan hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dalam keadaan segar maupun olahanya.  Saat ini di petani Korea sudah memanfaatkan kuning telur bukan hanya sebagai bahan makanan saja, mereka saat ini mulai memanfaatkan kuning telur sebagai bahan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) dalam bentuk pestisida hayati.

Bagaimana memilih metode penyuluhan yang tepat?

Keberhasilan penyuluhan bukan hanya ditentukan oleh materi yang disampaikan saja. Bagaimana menyampaikan materi penyuluhan itu kepada para petani memegang peranan yang menentukan keberhasilan penyuluhan pertanian.
Penyampaian materi penyuluhan ini biasanya disebut dengan Metode penyuluhan. Secara singkat metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya.

Anggota DPR RI Dituding ’Bermain’ di PUAP

Surabaya Post, Rabu 10 Nopember 2010 | 12:06 WIB
GRESIK – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Cabang Gresik menuding anggota Komisi IV DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim X Gresik dan Lamongan, Viva Yoga Mauladi,  “bermain” dalam pencairan dana Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan (PUAP) milik sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Gresik. Tudingan ini muncul setelah HKTI mendapat laporan dari Gapoktan di Kecamatan Sidayu, jika dana bantuan petani tersebut dimanfaatkan untuk konstituen partai, dalam hal ini Partai Amanat Nasional (PAN).

Minggu, 07 November 2010

Amoniasi Jerami untuk Pakan Ternak

SETIAP musim kemarau tiba, kekurangan kebutuhan hijauan makanan ternak (pakan) sungguh dirasakan oleh para penernak. Pasalnya, produksi hijauan pakan mengalami penurunan tajam atau hanya sekitar 50% dari produksi rata-rata per bulan.  

Data menunjukkan, jerami padi di negeri kita sebagian besar (36-62%) dibakar petani atau dikembalikan ke tanah sebagai kompos. Untuk pakan berkisar antara 31-39%, sedangkan sisanya antara 7-16% digunakan untuk keperluan industri.  Tiap hektare areal tanaman padi dapat menghasilkan rata-rata 3,86 ton/ tahun bahan kering jerami padi. 

Dengan kata lain, sebagian besar produksi jerami tadi segera habis dibakar menjadi abu agar tanah dapat segera digarap untuk musim tanam berikutnya. Disadari atau tidak, pembakaran jerami ini membawa dampak negatif yang cukup luas.

Menyiasati Kelangkaan Pupuk

Kebijakan  sejumlah pemerintah daerah menggalakkan kembali pertanian harus didukung dengan kerja keras, terutama oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Banyak hal yang harus dilakukan para penyuluh agar hasil pertanian bisa maksimal. Tentu saja prinsipnya biaya seminimal mungkin. Salah satunya adalah membudayakan pemupukan berimbang kepada para petani.

Pasalnya, para petani masih beranggapan, semakin banyak menggunakan pupuk, hasilnya akan bertambah pula. Padahal, pan-dangan demikian sangat keliru.
Pandangan itu ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya kelangkaan pupuk di sejumlah daerah belakangan belakangan ini. Sebab, petani yang memiliki modal lebih besar akan melakukan aksi borong pupuk sehingga petani bermodal pas-pasan menjadi tidak kebagian. Padahal alokasi pupuk dari pabrikan ditetapkan berdasarkan kuota. Misalnya Pupuk Kaltim hanya mengalokasikan 30 ribu ton per tahun ke Kabupaten Demak.

Partikulasi Asap Rokok Dapat Tingkatkan Kualitas Kedelai

PARTIKULASI asap rokok yang diperkaya dengan berbagai asam amino seperti proline, alanin dan sistein dalam bentuk asap Divine Cigarette pada biji kedelai/Glycine maxx Merr varietas Burangrang, telah berhasil diuji coba oleh dosen dan mahasisma Universitas Islam Malang  (Unisma) dengan hasil sangat spektakuler.

Biji kedelai yang diasap dengan divine tersebut ternyata menghasilkan kecambah yang jumlah akar  lateralnya sangat menonjol ketimbang biji kontrol atau tanpa pengasapan yang jumlahnya hanya 2,4.

Sementara dengan partikulasi asap  proline (20), alanin (16), sistein (14,2). Demikian pula ukuran panjang dan diameter hipokotil, biji yang diasapi dua kali lebih panjang ketimbang kedelai kontrol. Keadaan ini menunjukkan bahwa kualitas tanaman kedelai  menjadi lebih baik dengan perakaran yang kuat.

Sabtu, 06 November 2010

Pinang Muda Cegah Penyakit Cacingan Pada Ternak

Bengkulu, (tvOne)

Para petani Bengkulu menggunakan cara alami dan tradisional untuk mencegah penyakit cacingan pada ternak dengan memberikan pinang muda.

"Banyak peternak menggunakan pinang muda yang ditumbuk halus untuk mencegah penyakit cacingan pada ternak," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu Hotman Sinurat, Minggu.

Pinang tersebut terbukti efektif mengurangi penyakit cacingan yang cukup merugikan para peternak.

Para peternak Bengkulu memiliki kesadaran yang tinggi untuk mencegah penyakit cacingan dengan tidak hanya bergantung pada obat-obatan modern.

Jumat, 05 November 2010

Teknologi Konsorsia Mikrob Mampu Atasi Lahan Masam

Jakarta (ANTARA News) - Lahan marjinal bersifat masam (pH rendah) yang sulit untuk ditanami di Indonesia sangat luas, namun bisa diatasi dengan teknologi Konsorsia Mikroba yang sedang diujicobakan oleh Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi.

"Kami telah mengembangkan konsorsia mikrob tertentu yang dapat meningkatkan pH dan memperbaiki karakteristik tanah," kata Perekayasa dari Pusat Teknologi Bioindustri BPPT Koesnandar, usai Penandatanganan Kerja Sama BPPT dengan PT Astra Agro Lestari Tbk dalam pengembangan industri kelapa sawit, di Jakarta, Kamis.

Rendahnya pH (3,0-3,5) tanah menyebabkan biaya produksi lebih tinggi karena penyerapan hara tanah oleh tanaman terhambat dan meningkatkan konsumsi pupuk anorganik, selain itu juga menyebabkan terjadinya toksisitas beberapa mineral dan unsur organik, ujarnya.

Petani Jatim Termiskin di Jawa

SURABAYA(SINDO) – Ironis.Predikat sebagai provinsi lumbung pangan nasional tak membuat para petani di Jawa Timur makmur.


Penghasilan mereka ternyata paling rendah di antara para petani di Pulau Jawa.“Rata-rata nilai tukar petani (NTP) Jatim hanya 99,2%. Padahal, semua petani di Jawa sudah di atas 100%,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Jatim Renville Antonio kemarin. NTP petani di Jabar mencapai 101,27%, petani Jateng 102,07%, petani Banten 102,7%, bahkan petani Yogyakarta sebesar 113%.Dari rata-rata NTP itu bisa disimpulkan bahwa pendapatan petani di Jatim tidak mencukupi memenuhi kebutuhan hidup. Fakta ini memang berbanding terbalik dengan hasil produksi pangan untuk mereka dalam memenuhi target swasembada pangan.

Kamis, 04 November 2010

Getah Pisang Sembuhkan Luka

Jumat, 13 Agustus 2010 | 08:49 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sekelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, membuktikan bahwa getah pisang bisa mempercepat proses penyembuhan luka.
Dengan konsentrasi getah batang pisang 80 persen, luka lebih cepat tertutup 30-60 persen. Penelitian ini memenangi medali emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa 2010 Kementerian Pendidikan Nasional pada Juli lalu, kategori Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian.
Salah satu mahasiswa peneliti, Rahma Ningsih (21), mengatakan, penelitian ini awalnya terinspirasi kebiasaan masyarakat di pedesaan Kandangan, Sayegan, Kabupaten Sleman yang merawat luka dengan mengoleskan getah batang pisang. ”Dari sini kami tertarik meneliti, apa benar getah pisang mempercepat kesembuhan luka. Kalau benar, bagaimana efeknya,” katanya di Yogyakarta, Kamis (12/8/2010).

Mentan Diversifikasi Pangan Dapat Kurangi Konsumsi Beras

Lebak (ANTARA) - Menteri Pertanian Suswono mengatakan diversifikasi pangan harus segera dilaksanakan untuk dapat mengurangi konsumsi beras.
"Saat ini, konsumsi masyarakat terhadap bahan makanan pokok beras cukup tinggi," kata Suswono saat dihubungi usai melakukan kunjungan ke Kabupaten Lebak, Kamis. Karena itu, diversifikasi pangan mesti dilakukan untuk mengurangi konsumsi beras. "Kita punya umbi-umbian, talas, ganyong, jagung, dan sukun bisa dijadikan makanan pengganti beras," kata Suswono saat membuka semiloka ternak kerbau tingkat nasional di Kabupaten Lebak, Rabu. Suswono mengatakan, jika Indonesia mampu diversifikasi pangan tentu akan mengurangi konsumsi beras antara 90 sampai 100 kilogram per kapita per tahun.Selama ini, konsumsi beras rata-rata mencapai 139 kilogram per kapita per tahun.Angka itu, jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara dan Asia lainnya. Dia mencontohkan, masyarakat Thailand produksi beras sebanyak 20 juta ton, namun konsumsi beras hanya 70 kilogram per kapita per tahun.

Selasa, 02 November 2010

REVOLUSI HIJAU DAN PENYULUHAN PERTANIAN

Ketika revolusi hijau (green revolution) dikenalkan awal 1970-an dan berkembang hingga terbukti ampuh dengan pencapaian swasembada beras nasional tahun 1984, penyuluhan pertanian banyak disebut sebagai salah satu kunci kisah sukses tersebut. Kini hampir seperempat abad setelah even tersebut, nampaknya menjadi momen yang penting untuk mengengok kembali eksistensi dan kondisi terkini atas penyuluhan pertanian.

Penyuluhan pertanian secara umum dipahami sebagai kegiatan menyebarluaskan informasi pertanian serta membimbing usahatani terhadap petani. Dinamika perjalanan penyuluhan pertanian bergerak sejalan dengan dinamika sosial, politik dan ekonomi nasional. Ketika kebijakan nasional memberi prioritas yang tinggi pada pembangunan pertanian maka aktivitas penyuluhan berkembang dengan sangat dinamis, dan sebaliknya ketika prioritas pembangunan pertanian tidak menjadi agenda utama maka penyuluhan pertanian mengalami masa suram dan stagnasi.
Kejayaan Masa Lalu
Terlepas dari kontraversi dampak revolusi hijau terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan sumber daya, fakta sejarah telah mencatat masa kejayaan penyuluhan pertanian dalam mensukseskan program swasembada pangan. Berbagai dokumentasi badan internasional maupun nasional mencatat prestasi gemilang atas peran penting penyuluhan pertanian.

Jumat, 29 Oktober 2010

APRESIASI INOVASI TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN INFORMASI PERTANIAN BAGI PENDAMPING PUAP DAN SL PTT

Beberapa fakta : menunjukan bahwa keberhasilan Gapoktan penerima PUAP yang berada pada lokasi-lokasi program strategis Kementrian Pertanian di daerah seperti PUAP, FEATI, P2SDS, Kawasan Hortikultura, SLPTT dan eks Prima Tani, ternyata memiliki peluang keberhasilan yang cukup tinggi dilihat dari kelembagaan dan adopsi pertanian.
PUAP dipersiapkan dengan konsep BOT (Build Operate Transfer) yang secara gradual pengawalannya beralih Pemda. Oleh karena itu Apresiasi Inovasi Teknologi yang dilaksanakan oleh BPTP merupakan salah satu upaya agar proses transfer teknologi kepada pengguna yang dihasilkan oleh jajaran Badan Litbang Pertanian dapat sampai ke sasaran secara tepat dan dimanfaatkan secara optimal.
Apresiasi Inovasi Teknologi yang diikuti oleh Gapoktan PUAP 2008/2009, Penyuluh Pendamping PUAP/SLPTT ini dilaksanakan 2 (dua) hari di Gedung Wedhar Taru BPTP Jatim lebih mengedepankan pemahaman dan implementasi teknologi (produksi, ekonomi, dan sosial) di lapangan dengan harapan dapat menghasilkan produk yamg langsung dapat dikomersilkan /dipasarkan.
Akhirnya "Kumpulan Materi Apresiasi Inovasi teknologi Pertanian Bagi Gapoktan dan Penyuluh Pendamping PUAP/SLPTT ( SLPTT, P2SDS, BENIH ) Jawa Timur 2010" Ini diharapkan dapat dijadikan acuan awal bagi para pelaku yang berkepentingan dalam pengembangan usaha agribisnis di Pedesaan. Saran dan kritik yang membangun dapat disampaikan langsung ke BPTP Jatim untuk penyempurnaannya di masa mendatang


Malang,      Oktober 2010

Kepala BPTP Jatim




Dr Sudarmadi Purnomo
NIP. 19560321 198003 1 002

Minggu, 24 Oktober 2010

Produksi Padi di Sumenep Diprediksi Meningkat

TEMPO Interaktif, SUMENEP - Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Satam, Sabtu (23/10), menyatakan meski dilanda anomali cuaca, produksi padi di daerah itu tahun ini diprediksi mengalami peningkatan.

Menurut Satam, hingga saat ini sebagian besar petani belum memanen padinya. Namun, diukur dari luas areal pertanian yang mencapai 33.249 hektare, Satam mengestimasikan produksi padi petani mencapai 220.818 ton.

Jumat, 22 Oktober 2010

FALSAFAH PENYULUHAN PERTANIAN


Meskipun telah lama dipahami bahwa penyuluhan merupakan proses pendidikan, tetapi dalam sejarah penyuluh-an pertanian di Indonesia, terutama selama periode pemerin-tahan Orde Baru, kegiatan penyuluhan lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kekuasaan melalui kegiatan yang berupa pemaksaan, sehingga muncul gurauan: dipaksa, terpaksa, akhirnya terbiasa.
Terhadap kenyataan seperti itu, Soewardi (1986) telah mengingat kepada semua insan penyuluhan kembali untuk menghayati makna penyuluhan sebagai proses pendidika. Diakui, penyuluhan melalui pendidikan akan memakan waktu lebih lama untuk mengubah perilaku masyarakat, tetapi perubahan perilaku yang terjadi akan berlangsung lebih kekal. Sebaliknya, meskipun penyuluhan melalui pemaksaan dapat lebih cepat dan mudah dilakukan, tetapi perubahan perilaku tersebut akan segera hilang, manakala faktor pemaksanya sudah dihentikan.

Minggu, 03 Oktober 2010

PENGENDALIAN HAMA UTAMA TANAMAN CABAI MERAH




Salah satu penyebab rendahnya poduksi cabai merah adalah adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Timbulnya masalah hama dan ledakan hama sebagian besar disebabkan kekurangtepatan tindakan manusia. Namun disamping itu masih banyak faktor lain yang cukup kompleks yang menyebabkan timbulnya ledakan hama, misalnya :


Informasi Ringkas Pengendalian Tikus



Tikus (Rattus argentiventer (Rob. & Kloss)) merusak tanaman padi pada semua tingkat pertumbuhan, dari semai hingga panen, bahkan di gudang penyimpanan. Kerusakan parah terjadi jika tikus menyerang padi pada fase generatif, karena tanaman sudah tidak mampu membentuk anakan baru. Tikus merusak tanaman padi mulai dari tengah petak, kemudian meluas ke arah pinggir.


Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO