Minggu, 07 November 2010

Partikulasi Asap Rokok Dapat Tingkatkan Kualitas Kedelai

PARTIKULASI asap rokok yang diperkaya dengan berbagai asam amino seperti proline, alanin dan sistein dalam bentuk asap Divine Cigarette pada biji kedelai/Glycine maxx Merr varietas Burangrang, telah berhasil diuji coba oleh dosen dan mahasisma Universitas Islam Malang  (Unisma) dengan hasil sangat spektakuler.

Biji kedelai yang diasap dengan divine tersebut ternyata menghasilkan kecambah yang jumlah akar  lateralnya sangat menonjol ketimbang biji kontrol atau tanpa pengasapan yang jumlahnya hanya 2,4.

Sementara dengan partikulasi asap  proline (20), alanin (16), sistein (14,2). Demikian pula ukuran panjang dan diameter hipokotil, biji yang diasapi dua kali lebih panjang ketimbang kedelai kontrol. Keadaan ini menunjukkan bahwa kualitas tanaman kedelai  menjadi lebih baik dengan perakaran yang kuat.

Penemuan ini, kata dosen biologi FMIPA Unisma, Ir Tintrim Rahayu MSi, bisa berdampak pada peningkatan kualitas tanaman kedelai yang diharapkan dapat meningkatkan kualitaas maupun produktivitas biji kedelai yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani kedelai lokal sekaligus memupus ketergantungan impor kedelai yang selama ini menjadi momok menakutkan karena bersinggungan dengan kebutuhan masyarakat banyak.

 ”Budidaya kedelai lokal begitu mudah dilakukan sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani kedelai dalam negeri,” katanya. Pengasapan asam amino dalam Divine Cigarette, imbuhnya, membantu tanaman menjalankan fungsinya sehingga mampu meningkatkan produktifitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman, meningkatkan jumlah klorofil sehingga lebih cepat hijau dan meningkatkan aktivitas fotosintensis akar lateral yang banyak.
Tahan Gangguan Selain itu, menurut Rahayu, dapat membuat tanaman lebih kuat dan tahan berbagai gangguan lingkungan, khususnya kekeringan akibat kekurangan air. Fungsi akar lateral berpengaruh pada proses fisiologis dan fungsional tanaman. Di antaranya memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan makanan dari dalam tanah, mengangkut air dan zat makanan dan juga sebagai tempat penimbunan makanan. Jika akar lateralnya banyak, akan meningkatkan produktifitas seperti mengangkut air dan unsur hara dari dalam tanah sehingga bisa menjauhkan tanaman dari kekeringan.

Sementara itu ahli biologi sel Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Dr Sutiman B Sumitro berpendapat, pengasapan Divine Cigarette memungkinkan asam amino seperti prolin, memiliki efek fisiologis yang lebih nyata. Partikel asap tersebut merupakan polimer biradikal berbasis senyawa organik berupa nikotin dan phenantren yang konfigurasinya memungkinkan osilasi magnetik yang memberikan konstribusi energi pada enzim, DNA atau pelaku proses hidup lainnya, sebuah transfer elektron pada skala miliVolt melalui asam-asam amino yang tergabung dengannya. 

Ia berpandangan, bila memahami nano sains yang berkembang pesat di dunia internasional saat ini, kita dapat memahami mengapa ribuan komponen organik dalam cengkih dan tembakau yang berukuran antara 1-100 nanometer berpeluang membentuk partikulasi yang dapat rujuk bahkan memberikan manfaat positif untuk sistem kehidupan khususnya bila tidak terganggu oleh keberadaan radikal bebas.

Dalam sistem biologi, seluruh ide penyelenggaraan proses hidup dilakukan oleh partikel ukuran nanometer, baik itu berupa protein, enzim, DNA, lemak membran sel maupun ribosom.

Hal ini menyebabkan partikel asap rokok yang juga berukuran nanometer, sangat cocok untuk menghantarkan energi yang mempengaruhi kinerja sistem kehidupan. Satu nanometer adalah satuan ukuran sebesar sepermiliar meter. Ukuran tersebut 1 juta kali lebih kecil ketimbang diameter rambut manusia.
Penyusun Protein "Potensi untuk memperkecil sampai ukuran partikel bahkan level nano, dimungkinkan melalui partikulasi asap rokok. Level nano mempermudah berfungsinya segala proses kehidupan organisme, termasuk tanaman," tutur Sutiman B Sumitro sembari menyebutkan asam amino diketahui merupakan penyusun protein yang digunakan untuk proses hidup, dimasukkan dalam asap rokok yang dijadikan fasilitas mobilisasi ukuran nanometer. Pemberian beberapa asam amino dalam partikulasi asap rokok mempengaruhi kecepatan perkecambahan dan pertumbuhan kecambah biji kedelai itu tadi.

Ir Tintrim Rahayu MSi mengemukakan, pemberian  asam amino dalam partikulasi asap rokok berpengaruh nyata terhadap panjang akar primer, jumlah akar lateral dan panjang maupun diameter hipokotil. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).

Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang. Biji kedelai yang sudah diasapi dengan prolin, alanin dan sistein yang telah diperkecil ukurannya dalam partikulasi asap, menjadi gampang menyerap protein untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.

Pemberian prolin, alanin dan sistein dalam partikukasi asap rokok berpengaruh nyata terhadap panjang akar primer dibanding biji kontrol.
Beberapa perlakuan yang paling bepengaruh terhadap pertumbuhan panjang akar primer pada prolin adalah 7,7 cm, sistein 6,6 dan alanin 5,8. Sedang pada kontrol panjang akarnya cuma 2,7 cm.(Moch Danny Fadly-12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR

Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO