Minggu, 19 Desember 2010

Genjot Produksi Jagung, Sumenep Perluas Lahan Tanam

TEMPO Interaktif, SUMENP - Kepala Bidang Pertanian dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sumenep, Jawa Timur, Satam, Jum’at (29/10), mengatakan areal tanaman jagung pada musim tanam tahun 2010 diperluas dari 157.442 hektare menjadi 163.757 hektare. Dengan perluasan itu diharapkan mampu meningkatkan produksi jagung.

Satam mengatakan hal itu berkaitan dengan dimulainya masa tanam jagung di Sumenep. Dia memaparkan produksi jagung diprediksi meningkat 50 ribu ton. Pada tahun 2009 lalu dihasilkan 447.049 ton jagung pipilan kering. Sedangkan pada musin tanam tahun 2010 ini naik menjadi 496.183 ton. "Saya yakin target akan tercapai karena kondisi cuaca sangat mendukung," katanya kepada TEMPO saat dihubungi melalui telepon.

Perluasan lahan tanaman jagung juga optimistis bisa dicapai karena banyak petani tembakau yang mengalami gagal penen akibat anomali cuaca beralih menanam jagung. Dinas Pertanian pun, kata Satam, telah melakukan persiapan, di antaranya menjaga ketersediaan pupuk.

Ketua Kelompok Tani Desa Ganding , Kecamatan Ganding, Syair, mengatakan saat ini pihaknya sedang menggencarkan sosialisasi kepada petani agar menanam jagung hibrida bertongkol dua.

Menurut dia, jagung hibrida lebih menguntungkan dibandingkan jagung biasa karena hasilnya lebih banyak. "Kalau satu lahan ditanami jagung biasa hanya menghasilkan 1 ton, kalau diganti jagung hibrida bisa tiga ton," paparnya.

Namun, Mukminah, petani di Dusun Jatian lebih memilih menanam jagung biasa karena jagung hibrida tidak enak untuk dikonsumsi. "Tahun lalu saya tanam jagung hibrida, hasilnya memang banyak, tapi kalau dijadikan nasi rasanya apek," tuturnya.

Mukminah mengaku orientasinya bertanam jagung bukan untuk bisnis semata, tapi juga untuk dikonsumsi selama setahun sampai datang musim tanam berikutnya. Sebagian hasil panenan jagung juga disiapkan untuk pakan ayam yang sedang diternakkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR

Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO