Kamis, 02 Desember 2010

Resi Gudang Naikan Nilai Tukar Petani


DEMAK- Upaya menaikkan nilai tukar petani menjadi perhatian pemerintah pusat. Selain memberikan bantuan benih, obat-obatan dan pendampingan penyuluh, juga disediakan bangunan resi gudang.

Bangunan yang diperuntukan guna menyimpan komoditi pertanian tersebut akan mengamankan harga hasil pertanian, sehingga petani tidak lagi dipermainkan tengkulak dan rentenir. 

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti menyampaikan hal itu, di sela-sela peresmian dua bangunan resi gudang untuk menampung komoditi pertanian yang ada di Kabupaten Demak serta bangunan Pasar Karanganyar dan Pasar Buyaran. Peresmian dilakukan bersama dengan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar. Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman bangunan resi gudang Desa Mulyorejo Kecamatan Demak kota, kemarin.
Semula kegiatan akan dihadiri Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri Pertanian Suswono. Namun ketiganya urung datang karena ada rakor dengan presiden. Mereka mewakilkan kepada wakil menteri.

Dalam acara peresmian juga dihadiri Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPEPTI) Dr Ir Deddy Saleh, Sekda Provinsi Jateng Hadi Prabowo, serta Bupati Tafta Zani. Selain itu hadir pula para bupati penerima dana stimulus fiskal 2009 dari berbagai daerah di Indonesia.   

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understending (MoU) atau nota kesepahaman antara Kementerian Pertanian dan Perdagangan RI serta dengan para bupati penerima dana stimulus untuk memelihara aset-aset yang telah dibangun.

Sebelum dilakukan peresmian, para pejabat dari pusat itu juga melakukan peninjauan ke Pasar Karanganyar. Melakukan operasi pasar minyak goreng dan gula pasir di Pasar Sedo, serta panen padi di Desa Geneng Kecamatan Mijen. Dalam operasi pasar, gula pasir dijual dengan harga Rp 9.000/kilogram, sedangkan minyak goreng Rp 7.500/liter.
Delapan Jenis

Acara dilanjutkan panen padi perdana di desa Geneng Kecamatan Mijen. Padi jenis Ciherang yang ditanam petani menghasilkan 9,6 ton. Sistem resi gudang, lanjut Bayu Krisnamurti dimaksudkan untuk membantu petani agar tidak menjadi objek tengkulak dan rentenir. Karena itu harga jual komoditas pertanian mereka tidak akan lagi dipermainkan. Sebab pada saat berlangsung panen raya, petani selalu dipermainkan sehingga harganya jatuh.

Pada kondisi demikian, petani bisa menitipkan hasil panenan mereka di gudang untuk mendapatkan resi atau surat berharga. Dengan resi tersebut, petani bisa mengakses modal perbankkan. 

Dana yang bisa mereka terima senilai 70% dari harga komoditi yang dititipkan. ’’Melalui resi ini petani bisa menjaminkan untuk pinjaman lunak ke bank dengan bunga 6 persen per tahun.’’

Dengan demikian, petani tak perlu lagi tergesa-gesa menjual hasil panenan karena masih bisa mendapatkan uang melalui resi gudang. Komoditi pertanian yang bisa dititipkan di gudang meliputi delapan jenis. 

Yakni kopi, kokoa, padi, beras, rumput laut, jagung, lada dan karet. Sementara itu Wamendag Mahendra Siregar mengatakan, dana fiskal untuk revitalisasi pasar yang dikucurkan pemerintah totalnya mencapai Rp 453 miliar. 

Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pasar sebanyak 473 unit. Sedangkan yang untuk resi gudang sebesar Rp 120 miliar, telah digunakan membangun 41 gudang di 34 kabupaten.  Kabupaten yang memperoleh alokasi dua gudang hanya Demak dan Kudus. 

’’Demak termasuk daerah lumbung padi dan penyangga pangan nasional. Karena itu dialokasikan dua unit,’’ ungkapnya.

Sekda Hadi Prabowo menambahkan, Kabupaten Demak menerima dana stimulus fiskal tahun 2009 yang paling besar dibanding daerah-daerah lain. Dana yang diterima Demak mencapai Rp 19 miliar. Kemudian disusul Kabupaten Kudus dan Jepara yang memperoleh 18 miliar. 

Banjarnegara Rp 13,5 miliar dan penerima terkecil adalah Kabupaten Pekalongan, yakni sebesar Rp 11,5 miliar. Dana tersebut difokuskan untuk membangun pasar tradisional dan gudang komiditi pertanian. Di Demak dana tersebut digunakan untuk membangun pasar Karanganyar, pasar Buyaran dan dua bangunan resi gudang di Mulyorejo dan Dempet. (H1-16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR

Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO