Senin, 29 November 2010

HUMIC ACID (Asam humus / Asam Humat)

TEORI HUMATE
Asam humus (humic acid) adalah sebuah substansi yang memiliki struktur yang komplek dengan molekul 1500. Secara praktis tidak larut (insoluble) atau mengendap dengan asam tetapi larut (soluble) dengan basa. Struktur kimia humic acid memiliki banyak gugus fungsional antara lain:
  1. Gugus karboksil (-COOH) dan gugus phenol (-OH), keduanya memiliki muatan ion negatif sehingga mampu mengikat ion positif logam berat dan membentuk sebuah komplek organo logam atau senyawa khelat (chelate).
  2. Gugus kuinon yang mampu menangkap dan mengumpulkan energi sinar matahari dan merubahnya dalam bentuk tingkat energi yang lebih tinggi.

Minggu, 21 November 2010

Peternak Bantul Produksi Pakan Ternak Dari Sampah Pertanian

BANTUL--MI: Peternak di Kabupaten Bantul, Jawa Tengah yang tergabung dalam Kelompok Ternak Makaryo, memproduksi pakan ternak dari bahan sampah pertanian. Ide meracik pakan untuk hewan ternak seperti sapi itu, didasari atas semakin mahalnya pakan ternak pabrikan.

Pakan ternak tersebut terbuat dari sampah pertanian seperti kulit kacang tanah, tongkol jagung, kulit biji kedelai, dedak kasar. Bahan-bahan itu dicampur dengan bahan lain diantaranya tepung jagung, pollard, garam, molases.

Sabtu, 20 November 2010

Harus Ada Intervensi Gizi

Tingkat kepedulian akan gizi di Tanah Air dinilai masih rendah. Hal itu terlihat jelas dari status gizi masyarakat Indonesia. Status baik dicerminkan dengan berat badan ideal atau indeks masa tubuh, sedangkan yang tidak baik biasanya mengindikasikan kelebihan atau kekurangan gizi yang bisa menyebabkan penyakit.

Menurut ahli pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Made Astawan, dewasa ini, permasalahan yang terjadi di Indonesia terdapat pada masalah gizi ganda. Yakni kasus kekurangan gizi di pedesaan dan kelebihan gizi di perkotaan.

Kamis, 18 November 2010

Peran Penyuluh Pertanian Mencemaskan

OLEH: EFFATHA TAMBURIAN

Jakarta - Ke­ber­ada­an penyuluh pertanian beberapa ta­hun terakhir se­makin ti­dak dapat dirasa­kan oleh para petani. Pa­da­hal, petani se­ha­rus­nya ber­hak mendapatkan pen­didikan dan bim­bing­an dari para pe­nyu­luh demi me­ning­­katkan hasil usa­ha dan ke­se­jah­te­raan mereka.

Kurangnya penyuluhan tanpa disadari telah menimbulkan ancaman krisis bagi petani, di mana aki­bat makin tingginya ting­kat kegagalan panen atau sa­ngat rendahnya produktivitas hasil panen maka banyak pe­tani mengalami krisis pangan.

Rabu, 17 November 2010

Andragogi, Suatu Orientasi Baru dalam Pembelajaran

Istilah Pedagogi nampaknya tidak cocok dipakai untuk menjelaskan tentang ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Hal ini memunculkan suatu masalah yang tidak disadari bahwa dalam istilah pedagogi terdapat kata "Paid" yang berarti anak. Demikian juga dalam istilah pedagogi tentang konsep tujuan pendidikan, yaitu penyampaian pengetahuan pada anak‐anak. Atas dasar itulah sehingga pendidikan kemudian diartikan sebagai proses penyampaian pengetahuan. Mendefinisikan pendidikan sebagai proses penyampaian ternyata kurang sesuai dengan perkembangan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu dewasa ini telah muncul suatu teori baru cara membelajarkan orang dewasa yang dikenal dengan istilah Andragogi, yaitu suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar, yang secara prinsip asumsi yang digunakan berbeda dengan Pedagogi, terutama mengenai konsep diri, pengalaman, kesiapan belajar, dan orientasi terhadap belajar. Kata kunci: Andragogi, orientasi baru, pembelajaran

Selasa, 16 November 2010

UGM Buat Burger untuk Sapi Korban Merapi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim peneliti Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berhasil mengembangkan "burger" pakan sapi milik warga korban erupsi Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Kami optimistis jika teknologi itu diadopsi akan dapat mengurangi masalah kerawanan pakan selama masa krisis Merapi. Setiap hari kini diproduksi sekitar dua ton burger.
-- Ali Agus, koordinator tim peneliti Fakultas Peternakan UGM

Jumat, 12 November 2010

Kidung Penyuluh Pertanian Indonesia

Oleh Mulyono Machmur (KetuaUmum Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia / PERHIPTANI).
Kidung penyuluh hari ini ibarat berteriak di dalam goa.  Gemanya lama dan panjang, tetapi untuk melakukan sesuatu perlu kidung dengan dentuman yang besar.  Kidung dengan dentuman-dentuman besar setidaknya telah dilakukan oleh insan penyuluh pertanian dua tahun sekali yang dikemas dalam rangkaian acara Jambore dan Festival Karya Penyuluh Pertanian.
Dentuman pertama yaitu pada Jambore ke satu di Guci Tegal (tahun 2006) yang mempunyai daya ungkit kuat dalam mendorong lahirnya UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K). 

Rabu, 10 November 2010

Pupuk Mahal, Petani Manfaatkan Batang Pisang

CIAMIS, (PRLM).- Menyiasati harga pupuk yang semakin mahal, sejumlah petani di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, memanfaatkan batang pohon pisang untuk menyuburkan sawah. Sebelum ditebar di areal persawahan terlebih dahulu batang pohon pisang tersebut dibusukkan.
''Harga pupuk semakin mahal, petani tentu akan merasa berat. Sekarang saya coba pakai batang pisang untuk pupuk, untuk mengurangi ukuran pupuk yang biasa,''' ungkap Udin (60) petani di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Rabu (13/10), ketika sedang menyebar batang pohon pisang di sela tanaman padinya.

Manfaat kuning telur sebagai pestisida hayati

Apa kabar Penyuluh Pertanian Indonesia?
Bagaimana kegiatan penyuluhan yang sudah Anda lakukan, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi petani dan dalam jangka panjang dapat mensejahterakan para petani dampingan Anda.  Mari kita berhenti sejenak dan membaca informasi berikut, sebuah informasi singkat yang dapat diaplikasikandengan mudah oleh para petani.
Anda tentu sudah sangat mengenal kuning telur, bukan?  Ternyata kuning telur bukan hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dalam keadaan segar maupun olahanya.  Saat ini di petani Korea sudah memanfaatkan kuning telur bukan hanya sebagai bahan makanan saja, mereka saat ini mulai memanfaatkan kuning telur sebagai bahan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) dalam bentuk pestisida hayati.

Bagaimana memilih metode penyuluhan yang tepat?

Keberhasilan penyuluhan bukan hanya ditentukan oleh materi yang disampaikan saja. Bagaimana menyampaikan materi penyuluhan itu kepada para petani memegang peranan yang menentukan keberhasilan penyuluhan pertanian.
Penyampaian materi penyuluhan ini biasanya disebut dengan Metode penyuluhan. Secara singkat metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya.

Anggota DPR RI Dituding ’Bermain’ di PUAP

Surabaya Post, Rabu 10 Nopember 2010 | 12:06 WIB
GRESIK – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Cabang Gresik menuding anggota Komisi IV DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim X Gresik dan Lamongan, Viva Yoga Mauladi,  “bermain” dalam pencairan dana Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan (PUAP) milik sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Gresik. Tudingan ini muncul setelah HKTI mendapat laporan dari Gapoktan di Kecamatan Sidayu, jika dana bantuan petani tersebut dimanfaatkan untuk konstituen partai, dalam hal ini Partai Amanat Nasional (PAN).

Minggu, 07 November 2010

Amoniasi Jerami untuk Pakan Ternak

SETIAP musim kemarau tiba, kekurangan kebutuhan hijauan makanan ternak (pakan) sungguh dirasakan oleh para penernak. Pasalnya, produksi hijauan pakan mengalami penurunan tajam atau hanya sekitar 50% dari produksi rata-rata per bulan.  

Data menunjukkan, jerami padi di negeri kita sebagian besar (36-62%) dibakar petani atau dikembalikan ke tanah sebagai kompos. Untuk pakan berkisar antara 31-39%, sedangkan sisanya antara 7-16% digunakan untuk keperluan industri.  Tiap hektare areal tanaman padi dapat menghasilkan rata-rata 3,86 ton/ tahun bahan kering jerami padi. 

Dengan kata lain, sebagian besar produksi jerami tadi segera habis dibakar menjadi abu agar tanah dapat segera digarap untuk musim tanam berikutnya. Disadari atau tidak, pembakaran jerami ini membawa dampak negatif yang cukup luas.

Menyiasati Kelangkaan Pupuk

Kebijakan  sejumlah pemerintah daerah menggalakkan kembali pertanian harus didukung dengan kerja keras, terutama oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Banyak hal yang harus dilakukan para penyuluh agar hasil pertanian bisa maksimal. Tentu saja prinsipnya biaya seminimal mungkin. Salah satunya adalah membudayakan pemupukan berimbang kepada para petani.

Pasalnya, para petani masih beranggapan, semakin banyak menggunakan pupuk, hasilnya akan bertambah pula. Padahal, pan-dangan demikian sangat keliru.
Pandangan itu ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya kelangkaan pupuk di sejumlah daerah belakangan belakangan ini. Sebab, petani yang memiliki modal lebih besar akan melakukan aksi borong pupuk sehingga petani bermodal pas-pasan menjadi tidak kebagian. Padahal alokasi pupuk dari pabrikan ditetapkan berdasarkan kuota. Misalnya Pupuk Kaltim hanya mengalokasikan 30 ribu ton per tahun ke Kabupaten Demak.

Partikulasi Asap Rokok Dapat Tingkatkan Kualitas Kedelai

PARTIKULASI asap rokok yang diperkaya dengan berbagai asam amino seperti proline, alanin dan sistein dalam bentuk asap Divine Cigarette pada biji kedelai/Glycine maxx Merr varietas Burangrang, telah berhasil diuji coba oleh dosen dan mahasisma Universitas Islam Malang  (Unisma) dengan hasil sangat spektakuler.

Biji kedelai yang diasap dengan divine tersebut ternyata menghasilkan kecambah yang jumlah akar  lateralnya sangat menonjol ketimbang biji kontrol atau tanpa pengasapan yang jumlahnya hanya 2,4.

Sementara dengan partikulasi asap  proline (20), alanin (16), sistein (14,2). Demikian pula ukuran panjang dan diameter hipokotil, biji yang diasapi dua kali lebih panjang ketimbang kedelai kontrol. Keadaan ini menunjukkan bahwa kualitas tanaman kedelai  menjadi lebih baik dengan perakaran yang kuat.

Sabtu, 06 November 2010

Pinang Muda Cegah Penyakit Cacingan Pada Ternak

Bengkulu, (tvOne)

Para petani Bengkulu menggunakan cara alami dan tradisional untuk mencegah penyakit cacingan pada ternak dengan memberikan pinang muda.

"Banyak peternak menggunakan pinang muda yang ditumbuk halus untuk mencegah penyakit cacingan pada ternak," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu Hotman Sinurat, Minggu.

Pinang tersebut terbukti efektif mengurangi penyakit cacingan yang cukup merugikan para peternak.

Para peternak Bengkulu memiliki kesadaran yang tinggi untuk mencegah penyakit cacingan dengan tidak hanya bergantung pada obat-obatan modern.

Jumat, 05 November 2010

Teknologi Konsorsia Mikrob Mampu Atasi Lahan Masam

Jakarta (ANTARA News) - Lahan marjinal bersifat masam (pH rendah) yang sulit untuk ditanami di Indonesia sangat luas, namun bisa diatasi dengan teknologi Konsorsia Mikroba yang sedang diujicobakan oleh Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi.

"Kami telah mengembangkan konsorsia mikrob tertentu yang dapat meningkatkan pH dan memperbaiki karakteristik tanah," kata Perekayasa dari Pusat Teknologi Bioindustri BPPT Koesnandar, usai Penandatanganan Kerja Sama BPPT dengan PT Astra Agro Lestari Tbk dalam pengembangan industri kelapa sawit, di Jakarta, Kamis.

Rendahnya pH (3,0-3,5) tanah menyebabkan biaya produksi lebih tinggi karena penyerapan hara tanah oleh tanaman terhambat dan meningkatkan konsumsi pupuk anorganik, selain itu juga menyebabkan terjadinya toksisitas beberapa mineral dan unsur organik, ujarnya.

Petani Jatim Termiskin di Jawa

SURABAYA(SINDO) – Ironis.Predikat sebagai provinsi lumbung pangan nasional tak membuat para petani di Jawa Timur makmur.


Penghasilan mereka ternyata paling rendah di antara para petani di Pulau Jawa.“Rata-rata nilai tukar petani (NTP) Jatim hanya 99,2%. Padahal, semua petani di Jawa sudah di atas 100%,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Jatim Renville Antonio kemarin. NTP petani di Jabar mencapai 101,27%, petani Jateng 102,07%, petani Banten 102,7%, bahkan petani Yogyakarta sebesar 113%.Dari rata-rata NTP itu bisa disimpulkan bahwa pendapatan petani di Jatim tidak mencukupi memenuhi kebutuhan hidup. Fakta ini memang berbanding terbalik dengan hasil produksi pangan untuk mereka dalam memenuhi target swasembada pangan.

Kamis, 04 November 2010

Getah Pisang Sembuhkan Luka

Jumat, 13 Agustus 2010 | 08:49 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sekelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, membuktikan bahwa getah pisang bisa mempercepat proses penyembuhan luka.
Dengan konsentrasi getah batang pisang 80 persen, luka lebih cepat tertutup 30-60 persen. Penelitian ini memenangi medali emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa 2010 Kementerian Pendidikan Nasional pada Juli lalu, kategori Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian.
Salah satu mahasiswa peneliti, Rahma Ningsih (21), mengatakan, penelitian ini awalnya terinspirasi kebiasaan masyarakat di pedesaan Kandangan, Sayegan, Kabupaten Sleman yang merawat luka dengan mengoleskan getah batang pisang. ”Dari sini kami tertarik meneliti, apa benar getah pisang mempercepat kesembuhan luka. Kalau benar, bagaimana efeknya,” katanya di Yogyakarta, Kamis (12/8/2010).

Mentan Diversifikasi Pangan Dapat Kurangi Konsumsi Beras

Lebak (ANTARA) - Menteri Pertanian Suswono mengatakan diversifikasi pangan harus segera dilaksanakan untuk dapat mengurangi konsumsi beras.
"Saat ini, konsumsi masyarakat terhadap bahan makanan pokok beras cukup tinggi," kata Suswono saat dihubungi usai melakukan kunjungan ke Kabupaten Lebak, Kamis. Karena itu, diversifikasi pangan mesti dilakukan untuk mengurangi konsumsi beras. "Kita punya umbi-umbian, talas, ganyong, jagung, dan sukun bisa dijadikan makanan pengganti beras," kata Suswono saat membuka semiloka ternak kerbau tingkat nasional di Kabupaten Lebak, Rabu. Suswono mengatakan, jika Indonesia mampu diversifikasi pangan tentu akan mengurangi konsumsi beras antara 90 sampai 100 kilogram per kapita per tahun.Selama ini, konsumsi beras rata-rata mencapai 139 kilogram per kapita per tahun.Angka itu, jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara dan Asia lainnya. Dia mencontohkan, masyarakat Thailand produksi beras sebanyak 20 juta ton, namun konsumsi beras hanya 70 kilogram per kapita per tahun.

Selasa, 02 November 2010

REVOLUSI HIJAU DAN PENYULUHAN PERTANIAN

Ketika revolusi hijau (green revolution) dikenalkan awal 1970-an dan berkembang hingga terbukti ampuh dengan pencapaian swasembada beras nasional tahun 1984, penyuluhan pertanian banyak disebut sebagai salah satu kunci kisah sukses tersebut. Kini hampir seperempat abad setelah even tersebut, nampaknya menjadi momen yang penting untuk mengengok kembali eksistensi dan kondisi terkini atas penyuluhan pertanian.

Penyuluhan pertanian secara umum dipahami sebagai kegiatan menyebarluaskan informasi pertanian serta membimbing usahatani terhadap petani. Dinamika perjalanan penyuluhan pertanian bergerak sejalan dengan dinamika sosial, politik dan ekonomi nasional. Ketika kebijakan nasional memberi prioritas yang tinggi pada pembangunan pertanian maka aktivitas penyuluhan berkembang dengan sangat dinamis, dan sebaliknya ketika prioritas pembangunan pertanian tidak menjadi agenda utama maka penyuluhan pertanian mengalami masa suram dan stagnasi.
Kejayaan Masa Lalu
Terlepas dari kontraversi dampak revolusi hijau terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan sumber daya, fakta sejarah telah mencatat masa kejayaan penyuluhan pertanian dalam mensukseskan program swasembada pangan. Berbagai dokumentasi badan internasional maupun nasional mencatat prestasi gemilang atas peran penting penyuluhan pertanian.

Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO