Kamis, 30 Desember 2010

PENGERTIAN PUPUK

            Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
            Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih  hara tanaman.

PENGERTIAN PUPUK SECARA LAIN
PUPUK adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.

Jumat, 24 Desember 2010

GETAH PEPAYA SEBAGAI OBAT CACING TRADISIONAL PADA TERNAK KAMBING/DOMBA

PENDAHULUAN

Ternak ruminansia  kecil (kambing dan domba) merupakan  komoditi potensial untuk pengembangan usaha tani oleh petani kecil di pedesaan, karena bentuk tubuhnya kecil, kebutuhan makanan yang lebih sedikit dan kandang yang relatif sederhana dibandingkan  dengan ternak besar. Ini berarti investasi modal dan tenaga kerja yang diperlukan relatif tidak besar.
Salah  satu  kendala  yang  dapat  mempengaruhi  percepatan  pengembangan ternak kambing/domba di pedesaan adalah penyakit, ini akibat dari pola pemeliharaannya  yang masih sederhana. Penyakit tidak hanya mengakibatkan kerugian ekonomi karena menurunnya produktivitas ternak bahkan kematian, namun  dapat  pula menimbulkan  dampak  negatif  yang  lain yaitu  menurunnya minat petani peternak untuk mengembangkan usahanya.

Kamis, 23 Desember 2010

PEDOMAN UMUM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) HORTIKULTURA


I. PENDAHULUAN
Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) mulai dirintis pertama kali di Indonesia dalam rangka Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu, yaitu pada tahun 1990. Pada waktu itu istilah Sekolah Lapangan terdengar cukup aneh di kalangan petani maupun masyarakat lain, tetapi empat tahun kemudian SLPHT telah diselenggarakan di 10.000 kelompok tani di Indonesia, serta ribuan desa pertanian lainnya dalam bentuk IPM Farmer Field School (Sekolah Lapangan PHT) di Vietnam, China, Phillipines, Banglades, India, Korea Selatan, Muangthai, dan Srilangka. Dalam hal ini SLPHT yang dikembangkan di Indonesia merupakan sumbangan yang berarti bagi Petani di Indonesia dan di negara-negara lain.  Saat ini di Indonesia telah berkembang SLPHT pada berbagai komoditi selain padi, di antaranya adalah pada tanaman buah-buahan, sayuran, dan tanaman lainnya, serta telah jutaan alumni SLPHT dihasilkan sebagai Petani Ahli PHT.


Senin, 20 Desember 2010

Dua Pilihan untuk Petani Tembakau

Pemerintah memberikan dua alternatif kepada petani tembakau. Alternatifnya mengembangkan tembakau untuk bahan baku non rokok seperti biofarmaka atau mengubah usaha budidaya ke tanaman lain
“Untuk saat ini tidak ada alternatif lain bagi petani tembakau selain menjadikan tembakau sebagai bahan baku non rokok dan mengubah usaha tani menjadi non tembakau,” kata  Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi kepada wartawan usai pembukaan Sinkronisasi Program Pembangunan Pertanian Nasional di Jakarta, Selasa (22/6).
Salah satu alternatif menjadikan tembakau sebagai bahan baku non rokok yakni sebagai bahan baku industri biofarmaka. Universitas Gajah Mada (UGM) bersama petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah sudah mengadakan kerjasama melakukan ekstraksi nikotin dari tembakau. “Ekstraksi tembakau ini ternyata mendapatkan permintaan cukup besar dari pasar dunia,” ujarnya.

Minggu, 19 Desember 2010

Genjot Produksi Jagung, Sumenep Perluas Lahan Tanam

TEMPO Interaktif, SUMENP - Kepala Bidang Pertanian dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sumenep, Jawa Timur, Satam, Jum’at (29/10), mengatakan areal tanaman jagung pada musim tanam tahun 2010 diperluas dari 157.442 hektare menjadi 163.757 hektare. Dengan perluasan itu diharapkan mampu meningkatkan produksi jagung.

Satam mengatakan hal itu berkaitan dengan dimulainya masa tanam jagung di Sumenep. Dia memaparkan produksi jagung diprediksi meningkat 50 ribu ton. Pada tahun 2009 lalu dihasilkan 447.049 ton jagung pipilan kering. Sedangkan pada musin tanam tahun 2010 ini naik menjadi 496.183 ton. "Saya yakin target akan tercapai karena kondisi cuaca sangat mendukung," katanya kepada TEMPO saat dihubungi melalui telepon.

Sabtu, 18 Desember 2010

SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU PADA TANAMAN PADI

II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
  1. Tanaman Padi
Tanaman padi merupakan tanaman semusim termasuk golongan rumput-rumputan. Padi selain merupakan tanaman termuda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya satu kali berproduksi, setelah berproduksi akan mati atau dimatikan. Padi dapat hidup di tanah kering atau basah. Agar produksi padi maksimal maka padi harus ditanam pada lahan yang subur (AAK, 1993).
Menurut Sukma Ade (2006), Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat.
Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.

Pentingnya Fitohormon untuk Mendongkrak Hasil Petani

Sering petani mengalami kesulitan untuk mendongkrak hasil usahanya karena kurangnya pemahaman terhadap pentingnya peranan fitohormon/ zat perangsang tumbuh dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Terkadang margin keuntungan yang diperoleh petani begitu tipisnya sehingga berdampak pada rendahnya motivasi bertani.
Pertumbuhan tanaman adalah suatu proses yang kompleks, merupakan sutu proses vital yang menyebabkan suatu perubahan yang tetap pada setiap tanaman atau bagiannya dipandang dari sudut ukuran, bentuk, berat, dan volumenya. Pertumbuhan tanaman setidaknya menyangkut beberapa fase/ proses yaitu, fase pembentukan sel, fase perpanjangan dan pembesaran sel, dan fase diferensiasi sel. Semua fase tersebut tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor pertumbuhan, antara lain: (1) Ketersediaan unsur hara; (2) ketersediaan air; (3) cahaya matahari; (4) suhu udara; dan (5) hormon pertumbuhan (Isbandi, 1983). 

Minggu, 12 Desember 2010

PERTEMUAN KOORDINASI ”DAN APRESIASI MANAJEMEN AGRIBISNIS BAGI PENYULUH DI JAWA TIMUR.

SAMBUTAN KETUA BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN
KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR. 
 ORCHID BATU, 22 NOPEMBER 2010

Yang saya hormati,

· Sdr. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur

· Sdr. Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah sektor Pertanian, Perikanan, Kehuatanan Provinsi dan        Kabupaten / Kota se Jawa Timur

· Sdr. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan se Jawa Timur.

· Sdr. Kepala Badan Ketahanan Pangan Propinsi dan Kabupaten Kota se Jawa Timur;

· Sdr. Ketua Komisi Penyuluhan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Timur

· Sdr. Koordinator Penyuluh Pertanian, Perikanan dan kehutanan provinsi dan Kabupaten/ Kota se Jawa Timur

· Sdr. Koordinator Tenaga Harian Lepas- Tenaga Bantu Penyuluh Kabupaten / Kota se Jawa Timur

· Para Penyuluh Swadaya dan Swasta Tingkat Provinsi/Kabupaten/ kota dan

· Hadirin Partisipan kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Apresiasi Manajemen Agribisnis bagi Penyuyluh yang saya muliakan.

Jumat, 10 Desember 2010

Pembelajaran Ekologi Tanah

Tanah yang memiliki aerasi sempurna adalah tanah dimana gas gas yang tersedia untuk organisme yang sedang tumbuh (khusus tanaman tingkat tinggi) dalam jumlah cukup dan dengan perbandingan yang wajar untuk meningkatkan proses metabolisme sampai tingkat optimum bagi organisme tersebut.
Pada umumnya keadaan yang menyebabkan tanah beraerasi buruk, 1. Kandungan air sangat tinggi sehingga ruang untuk gas tinggal sedikitatau tidak sama sekali. 2. Pertukaran gas dengan atmosfir tidak cukup cepat untuk mempertahankan konsentrasi gas tanah pada tingkat yang diperlukan. Pertukaran gas antara tanah dan atmosfir diatasnya dipermudah melalui 2 mekanisme yaitu aliran massa dan difusi. Aliran massa disebabkan perbedaan perbedaan tekanan antara atmofir dan udara dalam tanah, dan ini relatif tidak penting dalam menentukan pertukaran total yang terjadi. Sebagian besar pertukaran gas dalam tanah disebabkan karena difusi. Melalui proses ini tiap gas cenderung bergerak ke satu jurusan yang ditentukan oleh parsiel itu sendiri.  Misal, jika di dalam ruang udara mengandung 25% oksigen maka tekanan parsiel oksigen kurang lebih 0.25 atmosfer jika tekanan udara 1 atmosfer. Karena difusi, terjadi gerakan besar dari suatu daerah kedaerah lain, meskipun secara tekanan tidak ada perbedaan tekanan. Jadi meskipun tekanan udara total sama dengan atmosfer, kandungan O2 dalam atmosfer akan lebih tinggi dari kandungan atmosfer yang ada dalam tanah sehingga ada pergerakan oksigen dari atmosfir masuk kedalam tanah.

Selasa, 07 Desember 2010

PENGENALAN FORMULASI DAN ALAT APLIKASI PESTISIDA

Pendahuluan
Sistem budidaya tanaman di Indonesia menganut prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang dinyatakan dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1992. Dalam pelaksanaannya penggunaan pestisida untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah merupakan alternative terakhir dan digunakan secara benar dan bijaksana.
Memperhatikan pentingnya peran pestisida dalam pengelolaan hama/penyakit tanaman, terutama dalam operasionalnya dilapangan, maka dipandang perlu bahwa seluruh petugas lapangan yang terlibat dalam perlindungan maupun petugas lapang lain yang berhubungan dengan penggunaan pestisida untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek dari pestisida itu sendiri. Hal ini dirasa sangat perlu karena pada umumnya pestisida merupakan bahan berbahaya yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Namun demikian disadari pula bahwa pestisida dapat memberikan manfaat yang sangat besar, oleh karena itu dalam pengelolaannya harus diusahakan agar dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dengan dampak negatif yang sekecil-kecilnya.
Harus diakui bersama bahwa sampai saat ini pengendalian OPT dengan menggunakan pestisida adalah cara yang paling sering digunakan oleh petani karena dianggap paling mampu menyelamatkan kehilangan hasil dari gangguan OPT, disisi lain petani pada umumnya kurang bahkan tidak menyadari bahwa penggunaan pestisida yang berlebihan dan terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan terhadap manusia dan lingkungan hidup. Dewasa ini kasus mengenai kecelakaan/keracunan, residu dan pencemaran lingkungan serta timbulnya masalah resistensi dan resurjensi menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak. Berbagai kasus tersebut dapat timbul sebagai akibat dari terbatasnya pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pestisida dilapangan.

IDENTIFIKASI, PENGENDALIAN DAN PERAMALAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI



I. PENDAHULUAN
Salah satu kendala yang hampir selalu dijumpai dalam budidaya tanaman padi adalah adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Kehilangan hasil yang ditimbulkan oleh OPT tersebut secara nasional persentasenya cukup tinggi, dan kerugian tersebut tidak hanya terjadi dipertanaman melainkan juga dapat terjadi ditempat penyimpanan dan termasuk diperjalanan (selama transportasi).

Kamis, 02 Desember 2010

(PRA) PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL

Pengertian 1.:pendekatan dan tehnik-tehnik pelibatan masyarakat dalam proses-proses pemikiran yang berlangsung selama kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi program masyarakat.
Pengetian 2. Sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan

Resi Gudang Naikan Nilai Tukar Petani


DEMAK- Upaya menaikkan nilai tukar petani menjadi perhatian pemerintah pusat. Selain memberikan bantuan benih, obat-obatan dan pendampingan penyuluh, juga disediakan bangunan resi gudang.

Bangunan yang diperuntukan guna menyimpan komoditi pertanian tersebut akan mengamankan harga hasil pertanian, sehingga petani tidak lagi dipermainkan tengkulak dan rentenir. 

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti menyampaikan hal itu, di sela-sela peresmian dua bangunan resi gudang untuk menampung komoditi pertanian yang ada di Kabupaten Demak serta bangunan Pasar Karanganyar dan Pasar Buyaran. Peresmian dilakukan bersama dengan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar. Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman bangunan resi gudang Desa Mulyorejo Kecamatan Demak kota, kemarin.

Rabu, 01 Desember 2010

Gulma Itik Menekan Pencemaran Emisi C02 Melalui Sapi...Lho?



Sapi adalah juara emisi gas CO2. Angin dan sendawa yang mereka hasilkan secara total lebih banyak daripada pencemaran asap pesawat terbang, mobil dan truk.

Penelitian menunjukkan bahwa peternakan sapi bertanggung jawab atas 50% emisi CO2 global. Sebuah tanaman mungil bisa mengatasi masalah ini.

Para peneliti dari World Watch Institute, menyimpulkan bahwa mengurangi emisi ternak adalah jalan paling cepat dan efektif daripada metode lain dalam menekan emisi gas rumah kaca. Sapi menyebar jauh lebih sedikit CO2 kalau makan gulma itik.

Di Belanda, sedang dilakukan uji coba besar-besaran untuk menunjukkan apakah tanaman gulma itik secara komersial bisa menjadi pakan ternak.

Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO