Selasa, 01 November 2011

METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF

  • Penyuluhan Pertanian Partisipatif :
Pendidikan luar sekolah (non formal)  bagi petani, nelayan beserta keluarganya serta anggota masyarakat pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayahnya.

Prinsip-prinsip
  1. Menolong diri sendiri
  2. Partisipasi
  3. Kemitrasejahteraan
  4. Demokrasi
  5. Keterbukaan
  6. Desentralisasi
  7. Akuntabilitas
  8. Menemukan Sendiri
  9. Kerja sama & koordinasi
  • Metode Penyuluhan Pertanian
Cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh penyuluh pertanian kepada  petani beserta keluarganya agar mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
  • Tujuan
Membantu dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.

Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan
  1. Pengembangan untuk berfikir kreatif
  2. Lokasi kegiatan petani
  3. Keterikatan dengan lingkungan sosial
  4. Keakraban hubungan dengan petani
  5. Terciptanya perubahan

Penggolongan Metode Penyuluhan
A. Berdasarkan Teknik Komunikasi
  1. Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communications)
  2. Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication)
B. Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai
  1. Pendekatan perorangan
  2. Pendekatan Kelompok
  3. Pendekatan Massal
C. Berdasarkan Indera Penerima
  1. Penglihatan/visual (pesan diterima melalui penglihatan)
  2. Pendengaran / Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran)
  3. Kombinasi / Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan & pendengaran sekaligus)
Jenis-jenis Metode Penyuluhan Pertanian

a. Kunjungan                                                          l. Putar film
b. Demonstrasi                                                      m. Media cetak
c. Kursus Tani                                                        n. Rembug utama
d. Temu karya                                                        o. Mimbar
e. Temu Usaha                                                       p. Siaran Pedesaan
f. Widyawisata                                                       q. Surat menyurat
g. Perlombaan                                                         r. Temu akrab                    
h. Magang                                                              s. Temu Lapang
i. Pameran                                                               t. Temu tugas
j. Kampaye                                                            u. Temu usaha
k. Kaji Terap                                                          v. Temu wicara
                                                                             w. Pemberian penghargaan
KUNJUNGAN (RUMAH DAN USAHA TANI)
Pengertian
Suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan petani dan keluarganya secara terencana di rumah atau di lahan usaha taninya untuk tujuan tertentu. Bisa juga disebut anjangsana atau anjangkarya
Tujuan
  1. Berkenalan dan untuk mendapatkan kepercayaan petani dan keluarganya
  2. Bertukar pikiran
  3. Mengajar ketrampilan
  4. Mencari atau memberi informasi secara langsung
  5. Menemukan masalah-masalah yang tidak disadari oleh sasaran
Manfaat
  1. Memperat hubungan antara penyuluh dengan sasaran
  2. Dapat memecahkan masalah yang dihadapi sasaran secara individual
  3. Dapat menjelaskan secara langsung dan terinci suatu rekomendasi
  4. Dapat memantau sampai sejauh mana suatu rekomendasi telah diterapkan oleh sasaran
  5. Dapat merencanakan kegiatan penyuluhan dari hati ke hati
  6. Menumbuhkan kepercayaan kepada penyuluh bila anjurannya diterima
  7. Mendorong petani untuk berusaha tani lebih baik karena adanya pelayanan untuk kepentingan mereka sendiri
  8. Mempercepat proses adopsi
  9. Penyebaran informasi ke petani lain akan lebih cepat
Hambatan
  1. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak jika dibandingkan dengan metode lain
  2. Jumlah petani yang dapat dikunjungi terbatas
  3. Kunjungan yang sering dilakukan kepada seorang petani akan menimbulkan prasangka pada petani-petani lainnya
Hal yang harus diperhatikan
Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan suatu kunjungan 
sebelum berkunjung :
  1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai san kegiatan apa yang akan dilakukan selama kunjungan
  2. Perlu mengetahui keadaan petani, keluarga tani dan usahanya
  3. Perlu mengetahui spesifik informasi tentang masalah yang dihadapi petani yang akan dikunjungi
  4. Rencanakan lamanya waktu kunjungan
Selama berkunjung
  1. Ikuti adat istiadat atau kebiasaan setempat dalam hubungan dengan tata cara bertamu
  2. Bicaralah hal-hal yang menarik perhatian
  3. Biarkan petani berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong pembicaraan
  4. Bicara bila petani itu bertanya
  5. Harus sungguh-sungguh dalam membuat pernyataan sehingga tidak menimbulkan keraguan pada petani
  6. Hindarkanlah terjadinya perdebatan yang berkepanjangan 
  7. Biarkan petani merasa sebagai pemrakarsa gagasan-gagasan yang baik
  8. Catat hal-hal yang tidak dapat terpecahkan selama berdikusi dengan petani
  9. Bersikaplan jujur dalam mengajar maupun dalam belajar.
Bila memungkinkan bawalah bahan-bahan bacaan  untuk diberikan kepada petani, Ada baiknya merencanakan kunjungan ke beberapa petani untuk menghemat waktu dan pada akhir kunjungan, undanglah petani untuk datang ke Balai Penyuluhan Pertanian
DEMONSTRASI
Pengertiang
  1. Demonstrasi merupakan suatu metode untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti mnguntungkan bagi petani dan keluarganya
  2. Teknologi yang didemonstrasikan sudah teruji baik dari mudahnya diterapkan secara ekonomi menguntungkan dan sosial budaya dapat diterima
Tujuan
  1. Menyakinkan sasaran akan suatu cara yang lebih baik dan menguntungkan
  2. Menunjukan hasil sesuatu cara baru
  3. Memperlihatkan keuntungan dari suatu anjuran 
  4. Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk berperan aktif dalam kegiatan pembangunan pertanian
  5. Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan secara lebih nyata.
Manfaat
  1. Efektif untuk mengajarkan ketrampilan
  2. Menumbuhkan kepercayaan
  3. Merangsang kegiatan
  4. Dapat memberikan keterangan dengan fakta-fakta yang nyata
  5. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Hambatan
  1. Tidak dapat dipakai untuk semua kegiatan
  2. Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
  3. Hasilnya dapat rusak karena faktor lain.
  4. Bila gagal merugikan kegiatan atau program selanjutnya
KAJI TERAP
Pengertian
Metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologi usaha tani yang telah rekomendasi sebelum di demonstrasikan dan atau dianjurkan, yang pelaksanaannya dilakukan oleh petani maju di lahan usahataninya dengan bimbingan penyuluh pertanian.

Tujuan
  1. Meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi usaha tani dan sosial ekonomi petani di wilayah tertentu
  2. Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian yang telah direkomendasikan secara umum.
Manfaat
  1. Merangsang petani maju dan petani lain untuk menerapkan paket teknologi,
  2. Keberhasilan anjuran cukup besar
Kelemahan
  1. Kurang dapat menyerap peserta
  2. Membutuhkan biaya yang cukup besar
Pelaksanaan
  1. Persyaratan ; Materi kaji terap, metode pengkajian dan penerapan, lokasi, pelaksanaan kaji terap
  2. Tatalaksana ; Persiapan (perencanaan), Pelaksanaan (musyawarah, penetapan jadwal, penyediaan sarana, teknik budidaya, pencatatan/pelaporan, pengolahan hasil).
  3. Pembinaan ; Tingkat pusat (penyusunan pedoman, pembinaan & pengendalian, supervisi), Tingkat pronvinsi (juklak, juknis, pembinaan opersional penyelenggara, supervisi), Tingkat kabupaten (bimbingan penyelenggara kaji terap, bimbingan teknis, bimbingan organisasi & adminitrasi)
  4. Pemantauan & Evaluasi
KURSUS TANI
Pengertian
Proses belajar mengajar yang diperuntukan bagi petani dan keluarganya termasuk juga wanita tani dan taruna tani yang diselenggarakan secara sistimatis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu

Tujuan
  1. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam berusaha tani
  2. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan ibu tani dalam membantu memecahkan masalah-masalah usaha tani yang dihadapi keluarganya dan bidang kerumahtanggaan yang berkaitan erat dengan pertanian
  3. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan dalam menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan
  4. Mempersiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani yang dinamis  
  5. Menumbuhkan calon-calon kontak tani dan kontak wanita tani yang bersedia dan mampu menyebarkan teknologi yang lebih menguntungkan.
  6. Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani
Manfaat
Kursus tani yang diselenggarakan dengan baik, akan memberikan manfaat antara lain :
  1. Menghasilkan petani yang cukup berpengetahuan, cakap dan terampil dalam mengelola usahataninya
  2. Menghasilkan ibu-ibu tani yang dapat membantu mengelola usaha tani dan menciptakan keluarga sejahtera
  3. Menghasilkan pemuda-pemudi tani yang siap menggantikan orang tua mereka sebagai petani yang lebih maju.
  4. Mempercepat proses adopsi teknologi baru
  5. Menciptakan keakraban penyuluh, petugas pertanian lainnya dengan petani
  6. Mendorong terbentuknya kelompok tani
  7. Menghasilkan kontak tani dan kelompok wanita tani
Penyelenggaraan kursus tani
Penyelenggaraan kursus tani meliputi 3 tahapan yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi serta bimbingan lanjutan
1. Perencanaan
    a. Menetapkan kebutuhan belajar ; dilakukan dengan cara
  • Wawancara dengan calon peserta kursus
  • Pengamatan di lapangan
  • Pengumpulan informasi dari pejabat dan tokoh masyarakat setempat
  • Pertemuan atau musyawarah khusus dengan calon peserta kursus
    b. Merumuskan tujuan belajar
  • Sasaran didik
  • Perilaku yang diubah
  • Materi yang diajarkan
  • Lingkungan
     c. Menetapkan materi pelajaran
  • Berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi sesuai dengan kebutuhan belajar yang telah ditetapkan
  • Praktis dan langsung dapat memecahkan masalah sehingga akan menimbulkan motivasi yang kuat
  • Sederhana sehingga mudah dipahami
  • Spesifik dan ruang lingkupnya terbatas
  • Sesuai dengan keadaan teknis usaha tani dan sosial ekonomi peserta kursus
  • Jumlah materi yang diajarkan terbatas sesuai dengan kemampuan peserta, tenaga pengajar, biaya dan waktu yang tersedia
    d. Menyusun rencana pengajaran
  • Kursus belajar lebih terarah sesuai dengan tujuan pengajaran
  • Pengajar mengetahui pokok-pokok materi yang akan diajarkan
  • Peserta dapat mengetahui materi yang akan diajarkan. Dalam menyusun rencana pengajaran sebaiknya perimbangan antara jam pelajaran teori dan praktek adalah 75% dan 25% atau 60% dan 40%
     e. Pemilihan metode pengajaran
Metode pengajaran yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan antara lain ; ceramah, tanya jawah, kuliah, pemberian tugas, dan widyawisata. Metode pengajaran yang digunakan untuk melatih ketrampilan dapat menggunakan metode demonstrasi, praktek, dan kerja kelompok.

      f. Penetapan pengajar
Pengajar dapat berasal dari petugas lingkup pertanian atau petugas lainnya sesuai dengan materi yang telah ditentukan . Pengajar hendaknya menguasai materi yang diajarkan memahami masalah pertanian dan dapat mengajar.
      g.  Penetapan peserta
Syarat utama peserta kursus tani adalah benar-benar petani, bersedia mengikuti kursus sampai  selesai dan belum pernah mengikuti yang sama. Dalam penetapan peserta, prioritas dapat diberikan kepada petani yang berpotensi menyebarluaskan pngetahuan dan ketrampilannya kepada petani lain dari yang tingkat kebutuhan belajar tinggi
Jumlah peserta yang ideal paling banyak 30 orang untuk setiap kursus. Untuk kelancaran. proses belajar hendaknya peserta homogen dalam hal ini tingkat pendidikan, jenis dan tingkat kebutuhan belajar serta usaha pokok yang dikelolanya, jika ada perbedaan hendaknya tidak mencolok.
      h. Pemilihan tempat, dan jadwal kursus
Tempat penyelenggaran kursus harus memenuhi beberapa syarat antara lain ;
  •  Tersedia ruang belajar yang memadai
  • Mudah didatangi
  • Berdekatan dengan tempat praktek
Jadwal kursus hendaknya tidak banyak mengganggu kegiatan pokok pengajar/petugas. Karena itu sebaiknya kursus dilaksanakan pada sore atau malam hari. Lamanya kursus tergantung dari jam pelajaran dan frekuensi pengajaran
      i. Perumusan rencana evaluasi
Evaluasi belajar dilaksanakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tujuan pengajaran. Rencana evaluasi disusun sebelum kursus dilaksanakan. Berdasarkan pelaksanaannya evaluasi terdiri dari evaluasi awal, antara dan evaluasi akhir. Evaluasi ini hanya dilakukan untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan peserta sebelum dan sesudah kursus.
Bila rencana telah tersusun, ada baiknya dikonsultasikan dengan pejabat pemerintah setempat yang terlibat dalam kegiatan kursus untuk mendapatkan saran, perbaikan, dukungan dan izin penyelenggaraan.
2. Pelaksanaan kursus
     a. Persiapan
Undanglah calon peserta dan pengajar dengan undangan khusus untuk memberitahukan tempat dan waktu kursus, rencana pelajaran dan hal-hal yang harus dipersiapkan peserta dan pengajar.Undangan disampaikan paling lambat seminggu sebelum waktu pelaksanaan berlangsung. siapkan pula tempat penyelenggaraan dan sarana pengajaran yang diperlukan.
     b. Pemberian pelajaran
Ada 5 prinsip belajar yang harus  mewarnai kegiatan mengajar dari setiap pengajar kursus tani yaitu ;
  • Belajar dengan mengerjakan
  • Belajar dengan memecahkan masalah
  • Partisipasi aktif dari peserta
  • Belajar dari pengalaman
  • Penggunaan pendekatan multi media
Karena itu dalam memberikan pelajaran, beberapa hal yang harus diingat oleh para pengajar adalah :
  •  Menumbuhkan gairah belajar
  • Memberikan kesempatan para peserta mengungkapkan pengalaman yang berkaitan dengan materi pelajaran
  •  Memberikan kesempatan bertanya
  • Memberikan kesempatan mencoba, bila mengajar ketrampilan
  • Memberitahukan kesalahan yang dilakukan peserta dan menunjukan cara yang benar
  • Berusaha membangkitkan minat, perhatian dan keinginan untuk mengetahui lebih lanjut materi yang diajarkan
  • Mengaktifkan para peserta
      c. Evaluasi dan bimbingan lanjutan
Evaluasi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diputuskan bersama. Untuk menilai efektifitas penerapan praktis dari kursus yang telah dilaksanakan dapat dilakukan evaluasi lapangan setelah peserta kembali ke tempat asalnya. Sebagai bukti telah mengikuti kursus dan untuk merangsang peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti kursus, berilah tanda surat tamat kursus tani bagi peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik. Surat tersebut juga merupakan kebanggaan peserta.
Bimbingan lanjutan dilakukan untuk membantu lulusan menerapkan hasil belajar, mengembangkan kepemimpinan agar dapat menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan yang mereka miliki serta mendapatkan data tentang manfaat kursus yang telah diselenggarakan. Bimbingan lanjutan juga akan lebih mengakrabkan dan pengajar dengan para lulusan kursus. Bimbingan lanjutan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan bahan bacaan, mengadakan kunjungan, mengadakan pertemuan atau menyelenggarakan perlombaan atau lulusan.
KARYA WISATA
Pengertian
Kegiatan perjalanan secara bersama dilakukan oleh sejumlah petani untuk mempraktekan hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu pengajaran atau melakukan suatu karya yang bermanfaat di tempat yang dituju

Tujuan
Meyakinkan dan memberikan kesempatan kepada petani untuk melihat sendiri hasil penerapan teknologi baru, demonstrasi, suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya serta mempraktekannya dan juga untuk memperoleh pandangan dari hasil pembangunan daerah.

Manfaat
  1. Memberikan motivasi kepada petani untuk melakukan sesuatu kegiatan.
  2. Memberikan keakraban di antara sesama petani
  3. Memperluas wawasan
  4. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Kelemahan
  1. Biaya relatif mahal
  2. Sulit untuk memenuhi keinginan semua peserta
  3. Salah obyek akan menimbulkan kekecewaan 
  4. Seringkali menghadapi hambatan sarana dan prasaran
Teknis Pelaksanaan
  1. Buatlah perencanaan partisipasif karya wisata yang meliputi  penentuan tempat yang akan dikunjungi, demonstrator,  perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan peserta, pimpinan serta pejabat, yang dikunjungi.
  2. Selalu mengupayakan kepentingan kelompok
  3. Kesempatan seluasnya kepada peserta
  4. Bantu membuat catatan
  5. Atur jadwal agar tidak terlalu padat.
  6. Kesempatan kepada peserta untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri
TEMU USAHA
Pengertian
Pertemuan antar petani dengan pengusaha di bidang pertanian dengan tujuan untuk tukar menukar informasi, baik mengenai teknologi produksi maupun pemasaran untuk dapat menumbuhkan, meningkatkan, dan memperluas terjadinya transaksi usaha.

Tujuan
  1. Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha tani komesil, kerjasama usaha dan kewiraswastaan
  2. Terbukanya kesempatan menambah pengetahuan di bidang pemasaran teknologi dan di bidang pengolahan hasil.
  3. Mempromosikan dan mempercepat penggunaan barang-barang produksi dalam negeri
Manfaat
Menumbuhkan kegiatan usaha tani yang berorientasi kepada pasar sehingga keuntungan yang diperoleh meningkat
WIDYAWISATA
Pengertian
Merupakan perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan sesungguhnya atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi yang dianjurkan di suatu tempat.

Tujuan
  1. Meyakinkan sasaran dengan menyaksikan sendiri hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi ketrampilan dan alat bantu
  2. Membantu sasaran mengenal masalah, menumbuhkan minat dan memperhatikan serta motivasi untuk melakukan suatu hal.
Manfaat
  1. Membina keakraban,
  2. Menimbulkan pengertian yang lebih jelas dan memperluas wawasan,
  3. Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan,
  4. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
  1. Tujuan kegiatan, materi & lokasi widyawisata & kesiapan pihak yang dikunjungi,
  2. Lama kunjungan dan jadwal acara
  3. Jumlah peserta dan pendamping
  4. Organisasi, lengkap dengan pembagian tugas
  5. Sarana dan biaya yang diperlukan
  PERLOMBAAN
Pengertian
Merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan persaingan sehat antara petani dalam mengejar suatu prestasi yang diinginkan. Kegiatan ini diperlukan untuk mendorong petani agar mau dan mampu meningkatkan usaha taninya dan kesejahteraannya

Tujuan
  1. Menarik perhatian terhadap sesuatu hal dalam usaha tani
  2. Meningkatkan prestasi dalam berusaha tani
  3. Menumbuhkan dan meningkatkan peran serta dalam program pembangunan
  4. Menumbuhkan kegiatan kerja sama diantara petani
Manfaat
Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun ketrampilan tentang sesuatu kegiatan yang dilombakan

Kelemahan
Apabila perencanaan kurang baik akan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan


MAGANG
Pengertian
Untuk lebih meningkatkan partisipasi petani dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan, maka dikembangkan suatu metode belajar mengajar antara sesama petani/nelayan secara magang.

Tujuan
  1.  Meningkatkan ketrampilan dan kecakapan serta kecintaan petani terhadap pekerjaannya
  2. Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan jiwa kewiraswataan
  3. Menumbuhkan minat dan keyakinan pemagang terhadap usaha tani sebagai sumber pencaharian
  4. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaktif positif antara sesama petani
  5. Meningkatkan ketrampilan kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar dalam mengajar petani lain
Manfaat
1. Lebih berhasil guna karena
  • Lapangan pekerjaan sama
  • Hubungan lebih akrab
  • Komunikasi lebih lancar
  • Pengaruh hasil belajar lebih meresap
  • Kesempatan belajar mengajar lebih banyak
2. Lebih berdaya guna dibandingkan dengan metode lain karena;
  • Memberi manfaat timbal balik bagi pengajar dan yang belajar
  • Meminta sedikit tenaga dan waktu penyuluh
  • Dapat melayani berbagai macam jenis usaha taninya
  • Dapat mengikut sertakan petani dalam jumlah yang banyak
  • Praktek bercocok tanam padi
3. Praktis karena
  • Belajar secara langsung melalui kegiatan nyata di lapangan
  • Belajar secara langsung memecahkan masalah nyata yang dihadapi
  • Sarana belajar telah tersedia
Persyaratan-persyaratan
1. Persyaratan magang
  • Bersedia untuk belajar
  • Bersedia tinggal bersama keluarga petani, pengajar, bila berasal dari daerah lain dan bekerja di lingkungan usaha tani pengajar.
  • Bersedia mematuhi kesepakatan magang yang disetujui bersama
  • Bersedia menyebarluaskan hasil belajar kepada petani disekitarnya
2. Persyaratan petani pengajar
  • Berhasil dalam usaha taninya
  • Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan lebih dari rata-rata petani pemagang
  • Bersedia dan mampu mendidik para pemagang
  • Pernah mengikuti kursus tani
  • Bersedia dan mampu menyediakan akomodasi bila pemagang datang dari daerah lain.
3. Persyaratan pembimbing
  • Menghubungkan dan mempertemukan calon pemagang dan calon pengajar
  • Membimbing pengajar dalam teknik mengajar dan membantu pemagang dalam kegiatan belajar
  • Melaksanakan evaluasi dn memantau kegiatan untuk penyempurnaan pelaksanaannya
  • Mendorong para petani terutama kontak tani agar secara swadaya melaksanakan pendidikan magang untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam memajukan masyarakat tani dan pembangunan di pedesaan
Prinsip Penyelenggaraan Magang
  1. Mempunyai minat terhadap bidang yang akan dipelajari
  2. Menghayati tujuan belajar dan merasakan kegunaannya
  3. Mendapatkan kesempatan yang cukup untuk berlatih diri selama magang terutama dalam memecahkan masalah yang dihadapi
  4. Merasa senang dan puas  terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan hasil belajar
  5. Mendapat bimbingan dari pembimbing dan pengajar dalam memilih cabang usaha tani yang  sesuai dengan minat, pengetahuan dan ketrampilan serta latar belakang teknis, sosial  dan ekonomi daerah asalnya
  6. Dipertemukan dengan pengajar untuk secara bersama untuk menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan kesempatan magang dalam hal pemondokan, konsumsi dan tata tertib.
Tata Cara Pelaksanaan
1. Persiapan
Para pembimbing harus aktif menyebarkan informasi pada setiap kesempatan tentang adanya peluang bagi petani untuk mengikuti pendidikan magang pada setiap pertemuan. Selanjutnya adakan inventarisasi jumlah pemagang berikut materi usaha tani yang diminati dan jumlah petani pengajar
2. Pelaksanaan
  • Pendidikan magang sebaiknya dilaksanakan sewaktu kegiatan usaha tani yang akan dipelajari sedang berlangsung
  • Lama belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi yang diajarkan
  • Jumlah pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan dengan kemampuan petani pengajar dalam mengajar dan fasilitas yang tersedia
3. Materi yang diajarkan
Materi yang diajarkan sebaiknya berkaitan dengan fungsi seorang petani sebagai :
  •  Pemimpin perusahaan yang mengelola usaha taninya sendiri
  • Tenaga pembukuan yang melaksanakan pencatatan, perhitungan dan analisis usaha tani
  • Tenaga mekanik yang menggunakan, merawat, memperbaiki alat dan mesin yang digunakan dalam berusaha tani
  • Kepala rumah tangga dan anggota masyarakat yang mempunyai interaksi sosial dengan anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan keluarga dan usaha taninya
Evaluasi
Pokok-pokok evaluasi antara lain
  1. Kerjasama petani pengajar dan pembimbing
  2. Kesempatan yang diberikan oleh petani pengajar kepada pemagang untuk berlatih selama magang
  3. Hubungan sosial petani pengajar dan pemagang
  4. Keadaan akomodasi dan konsumsi selama magang
  5. Tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha tani
  6. Kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa wiraswata yang tumbuh dan berkembang 
  7. Apresiasi dan keyakinan terhadap usaha tani sebagai sumber mata pencaharian
  8. Hubungan sosial dan interaksi positif yang tumbuh atau berkembang antara sesama petani
Tambahan ketrampilan, kecapan dan rasa percaya diri para petani pengajar

Bimbingan Lanjutan
  1. Memantau perkembangan pemagang setelah kembali ketempat asal
  2. Membina keakraban lebih lanjut antar pemagang dan petani pengajar
  3. Membimbing usaha tani eks pemagang
  4. Memotivasi eks pemagang untuk menjadi pengajar di daerahnya

TEMU KARYA
Pengertian
Pertemuan antara petani untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan ketrampilan maupun pengetahuan untuk diterapkan.

Tujuan
  1. Terbukanya kesempatan tukar-menukar pengalaman & ketrampilan
  2. Tersalurannya teknologi dikalangan petani secara langsung & lebih cepat
  3. Memperluas cakrawala berfikir terhadap sesuatu hal yang dibicarakan
  4. Mendidik berfikir secara skematis
  5. Belajar untuk dapat mengendalikan diri
  6. Meningkatkan keakraban
Manfaat
  1. Menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri & swadaya petani dalam penerapan teknologi pertanian
  2. Mudah meyakinkan petani lainnya dalam penerapan teknologi yang dianjurkan
Pemilihan dan Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
A. Beberapa pertimbangan dalam PemilihanPertanian
  • Sasaran (tingkat PSK sasaran, tingkat pendidikan, tujuan yang akan dicapai, sosial budaya dan lain lain.
  • Sumber daya dan kelengkapannya (kemampuan penyuluh pertanian, materi, sarana dan biaya penyuluhan pertanian)
  • Potensi wilayah /keadaan daerah (musim, jenis usaha tani, dan kondisi lapangan
  • Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah
B. Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
  • Identifikasi Kebutuhan
  • Analisa sasaran
  • Merumuskan tujuan
  • Menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian
PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN PERTANIAN PARTISIPATIF.
A. Pengertian, Tujuan dan Prinsip Prinsip Penyuluhan Pertanian
Paradigma baru penyuluhan pertanian menuntut agar penyuluhan pertanian difokuskan kembali kepada petani dan keluarganya pelaku pembangunan pertanian. Dengan demikian kedudukan petani dan keluarganya dalam pembangunan pertanian adalah sebagai pelaku utama dan sebagai subyek bukan obyek.
Penyuluh pertanian merupakan bagian dari sistim pembangunan pertanian dan merupakan upaya membangun kemampuan masyarakat secara persuasif edukatif seyogyanya dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip penyuluhan pertanian secara baik dan benar. Dengan demikian penggunaan metode penyuluhan pertanian partispatif yng berfokus kepada kepentingan dan aspirasi petani dan keluarganya mutlak diterapkan guna mewujudkan keberdayaan petani dan keluarganya dalam memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan mereka secara mandiri dan berkelanjutan.Untuk itulah dipandang perlu menggalakan dan mensosialisasikan penerapan pendekatan penyuluhan pertanian partisipatif secara lebih luas dengan kembali penyuluhan pertanian kepada petani
  1.  Pengertian
Pengertian penyuluhan pertanian partisipatif adalah pendidikan luar sekolah ( non formal ) bagi petani beserta keluarganya serta anggota masyarakat pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayahnya
     2.   Prinsip-prinsip
  1. Menolong diri sendiri
Prinsip menolong diri sendiri memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipasif membangun kapasitas dan kemampuan petani beserta keluarganya dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki untuk menolong diri sendiri tanpa harus menunggu bantuan orang lain atau tergantung kepada pihak luar.
              2.   Partisipasi
Memberikan penyuluhan partisipasif melibatkan petani beserta keluarganya mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi. Wujud keterlibatan tersebut adalah kesadaran dan kemauan mereka untuk datang, mendengar, berkomunikasi searah, berkomunikasi dua arah, membangun kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama, membuat keputusan, berbagi resiko, bermitra, sampai mampu mengelola sendiri
             3.   Kemitrasejajaran
Memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan berdasarkan atas kesamaan kedudukan antara penyuluh dengan petani dan keluarganya. Dengan demikian penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan sebagai mitra sejajar petani dan keluarganya.
            4.     Demokrasi
Memberi landasan bahwa dalam penyuluhan pertanian partisipatif seluruh kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, sampai evaluasi diselenggarakan dari petani oleh petani dan untuk petani.
           5.      Keterbukaan
Memberikan landasan bahwa dalam penyuluhan partisipatif seluruh kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi  diselenggarakan secara terbuka. Setiap petani mempunyai akses yang sama untuk mendapatkan informasi sehingga timbul rasa saling percaya dan kepedulian besar
          6.       Desentralisasi
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dititikberatkan pada daerah kabupaten / kota dengan melaksanakan otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
           7.      Keswadayaan
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi diselenggarakan atas dasar swadaya petani & keluarganya yang diwujudkan dengan cara menyumbangkan tenaga & material yang mereka miliki untuk melaksanakan semua kegiatan.
          8.      Akuntabilitas
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dipantau dan diawasi oleh petani beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya.
          9 .      Menemukan sendiri
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif bukan hanya sekedar transfer paket teknologi untuk diadopsi oleh petani beserta keluarganya sebaliknya penyuluhan partisipatif ditujukan untuk memperkuat kapasitas masyarakat tani setempat dalam proses penciptaan dan pengembangan inovasi melalui kegiatan studi / kajian yang dilakukan oleh mereka sendiri dan penggalian informasi mengenaik aspek biofisik (agroklimat), sosial dan ekonomi sampai dengan penyebarluasan pengetahuan, pengalaman dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan potensi wilayah masing masing. Termasuk juga disini kemampuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan kearifan lokal. Kegiatan ini selanjutnya dimaksudkan untuk membuat rencana kegiatan kelompok, rencana kegiatan desa, kecamatan serta kabupaten.
         10.     Membangun pengetahuan
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan untuk memperkuat kegiatan wadah / keras belajar petani secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, wawasan, ketrampilan, sikap, dan perilaku positif, membangun etos kerja keras, produktif, efisien, disiplin dan jiwa serta semangat kewirausahaan yang pandai melihat dan memanfaatkan peluang serta pantang menyerah atau putus asa.
        11.      Kerja sama dan Koordinasi
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan atas dasar kerja sama dan koordinasi yang intensif baik diantara peneliti, penyuluh, dan petani beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya maupun dengan pihak-pihak terkait. Kerja sama dan koordinasi ini dilakukan secara perorangan maupun melalui kelembagaan baik perusahaan swata, LSM, Perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian. Dinas-dinas lingkup dan luar sektor pertanian maupun lainnya. Kerja sama dan koordinasi ini dilaksanakan secara terpadu dan berorientasi kepada kebutuhan petani beserta keluarganya sehingga memberi efek saling memperkuat bagi upaya pemberdayaan petani dan keluarganya. Dalam kenyataannya peran penyuluh mengalami gelombang pasang surut sesuai dengan kebutuhan dan tuntutannya. Pada saat dimana suatu program pembangunan didominasi oleh peran pemerintah dan peran masyarakat sipil lemah, maka penyuluhan lebih ditetapkan sebagai usaha mengendalikan atau memanipulasi lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi orang-orang tertentu untuk mau merubah pola perilakunya untuk memperbaiki mutu kehidupan mereka. Sebaliknya jika peran masyarakat sipil kuat dan ditempatkan sebagai subyek sasaran penyuluhan, maka penyuluhan tidak lain adalah pemberdayaan sasaran penyuluhan tersebut.
B. PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF

Penyuluhan pertanian merupakan kegiatan pendidikan dengan tujuan untuk mengubah perilaku klian (petani dan keluarga) sesuai dengan yang direncanakan atau diinginkan yakni upaya pemberdayaan klien agar lebih berdaya secara mandiri. Untuk mencapai maksud tersebut kegiatan penyuluhan harus dapat menimbulkan perubahan perilaku petani dan keluarganya. Dalam kegiatan penyuluhan seorang penyuluh pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian materi-materi penyuluhan yang diperlukan oleh petani beserta keluarga.Untuk itu seorang penyuluh harus bisa memilih dan menerapkan cara atau metode apa yang digunakan untuk menyampaikan materi penyuluhan.
Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh Penyuluh Pertanian kepada petani beserta keluarga agar mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu alasan mengapa kita menggunakan metode penyuluhan pertanian adalah sasaran yang akan diberi penyuluhan pertanian cukup beragam baik pada tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya. Dengan keragamannya sasaran tersebut maka perlu dipilih dan digunakan metode penyuluhan pertanian yang sesuai dengan kondisi sasaran.
Tujuan penggunaan metode penyuluhan penyuluhan pertanian adalah untuk membantu para penyuluh pertanian dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan
Sebelum menerapkan Metode penyuluhan pertanian partisipatif seorang penyuluh pertanian perlu memahami prinsip-prinsip metode penyuluhan pertanian yang dijadikan landasan memilih metode yang tepat bahwa ada 5 prinsip metode penyuluhan pertanian yaitu :
  1. Pengembangan untuk berfikir kreatif
Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, seorang penyuluh pertanian harus mampu memilih metode yang tepat yang dapat mengembangkan daya nalar dan kreativitas petani dan keluarganya. Dengan metode tepat diharapkan bisa dihasilkan petani yang mampu dengan upaya sendiri mengatasi masalahnya yang dihadapi dan mampu mengembangkan kreativitas untuk memanfaatkan setiap peluang dan potensi yang ada untuk memperbaiki mutu hidup
     2.  Lokasi kegiatan petani
Dalam kegiatan rutinitasnya, petani sibuk dengan kegiatan usahataninya sehingga kadang kala mereka tidak suka diganggu. Untuk itu kegiatan penyuluh pertanian sebaiknya menerapkan metode-metode yang dapat dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal petani bekerja. Beberapa keuntungan dari penerapan metode di lingkungan petani bekerja antara lain ; a) tidak mengganggu kegiatan rutinitas petani, b) dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata masalah lingkungan kerja petani dan, c) penyuluh pertanian dapat memahammi betul keadaan sasaran yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu hidupnya
    3.  Keterikatan dengan lingkungan sosial 
Setiap petani akan berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya dimana mereka tinggal. Kegiatan penyuluh pertanian akan lebih efisien jika dilaksanakan hanya kepada masyarakat petani terutama yang diakui lingkungan sebagai panutan yang baik
    4.   Keakraban hubungan dengan petani
Keakrabanan hubungan antara penyuluh pertanian dengan petani beserta keluarganya merupakan satu hal yang sangat penting dalam kelancaran penyelengaraan penyuluhan pertanian. Dengan keakraban akan tercipta suatu keterbukaan mengemukakan masalah dan mengemukan pendapat serta saran-saran yang disampaikan. Penyuluh pertanian dapat diterima dengan senang hati tanpa ada prasangka dan merasa dipaksa
     5.  Terciptanya perubah
Tujuan penyuluhan pertanian adalah mengubah perilaku petani dan keluarganya baik pengetahuan sikap maupun ketrampilan.  Dalam kaitan ini metode penyuluhan pertanian diterapkan harus mampu merangsang petani untuk selalu siap dan senang hati atas kesadaran atau pertimbangan nalarnya sendiri mau melakukan perubahan demi perbaikan hidupnya
PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN
A. Berdasarkan Teknik Komunikasi
  1. Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communication), metode langsung digunakan waktu berhadapan muka ke muka dengan sasarannya dan berdialog dengan petani dan keluarganya. contohnya demonstrasi, ceramah, kursus tani, obrolan sore. Metode yang langsung ini dianggap lebih efektif, meyakinkan dan mengakrabkan hubungan antara penyuluh dan sasaran. Dalam kondisi terbatasnya personalia, kurangnya transport, terbatasnya biaya, maka metode ini dianggap mahal.
  2. Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication), metode ini megunakan penyampaian pesan melalui perantara (medium atau media) contohnya; media cetak (brosur, majalah, surat kabar, dsb), media elektronik (radio, televisi, dsb), media pertunjukan atau sandiwara, pameran dll. Metode tidak langsung dapat menolong banyak sekali apabila metode langsung tidak memungkinkan digunakan terutama dalam upaya menarik perhatian dan menggugah hati sasaran. Siaran lewat radio dan televisi dapat menarik perhatian bila ditangani secara tepat. Pameran yang baik diselenggarakan akan memberikan kesan yang lama dan meyakinkan. demikian pula halnya dengan pertunjukan film dan slide, yang sekaligus dapat memberikan hiburan dan pengetahuan umum kepada masyarakat di pedesaan.
B.  Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai
  1. Pendekat Perorangan ; digunakan untuk berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan masing-masing orangnya. Hasil survey membuktikan bahwa metode perorangan ini memberi pengaruh 17%-18% terhadap semua metode. Contohnya kunjungan ke rumah, ke sawah, ke kantor, pengiriman surat atau melalui telepon. Dalam banyak hal hubungan perseorangan diperlukan agar petani menerapkan rekomendasi yang dianjurkan
  2. Pendekatan kelompok; digunakan untuk menyampaikan pesan kepada kelompok. Metode ini sesuai dengan keadaan dan norma sosial dari masyarakat pedesaan Indonesia seperti hidup berkelompok, bergotong-royong dan berjiwa musyawarah. Metode ini dapat meningkatkan tahapan minat dan perhatian ke tahapan evaluasi dan mencoba menerapkan rekomendasi yang dianjurkan. Hasil survey membuktikan bahwa metode kelompok ini memberikan pengaruh 25% terhadap semua metode. Contoh metode ini adalah pertemuan, demonstrasi, karyawisata, pameran, perlombaan, diskusi kelompok, kursus dll
  3. Pendekatan massal digunakan untuk menyampaikan pesan langsung atau tidak langsung kepada banyak orang sekaligus pada waktu hampir bersamaan. Metode ini digunakan untuk menarik minat dan perhatian masyarakat akan suatu rekomendasi usaha tani. Hasil survey membuktikan bahwa metode massal ini memberikan pengaruh 37% terhadap semua metode. contohnya pidato dalam pertemuan besar, siaran pedesaan, lewat radio atau tv, pertunjukan wayang, sandiwara atau dagelan, penyebaran bahan cetakan, penempelan poster, pembentangan spanduk, dll. Adapun sebanyak 19% disebabkan pengaruh tidak langsung seperti informasi antar tetangga, percakapan/obrolan, kunjungan dan memperhatikan sesuatu di pinggir jalan. Sebagai kesimpulan dapat dikemukan bahwa untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian yang baik perlu digunakan berbagai macam metode.
C. Berdasarkan Indera Penerima
  1. Penglihatan/Visual (pesan diterima melalui penglihatan) contoh ;
  • Publikasi barang cetakan, gambar, poster
  • Pertunjukanfilm bisu dan slide tanpa penjelasan lisan
  •  Pameran tanpa penjelasan lisan, surat menyurat,
    2.  Pendengaran/Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran) contoh;il
  • Siaran radio, tape recorder,
  • Hubungan telephone
  • Pidato, ceramah
    3.  Kombinasi/Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan
  • Pertunjukan film bersuara
  • Siaran televisi, wayang, sandiwara
  • Demonstrasi, kursus (di kelas & praktek)
  • Pameran
  • Karyawisata
Anita Gamadi dlm bukunya "Penyuluhan kepada Rakyat Tani" menyatakan bahwa penangkapan pesan dari mendengarkan saja  (10%) hasil penangkapan dari melihat (50%) sedangkan hasil penangkapan dari mengerjakan sendiri (90%). Mardikanto (1993) menggolongkan metode penyuluhan pertanian berdasarkan pendekatan proses komunikasi sebagai berikut ;
1. Berdasarkan media yang digunakan 
  • Media lisan, melalui komunikasi langsung seperti tatap muka dan ceramah
  • Media cetak seperti folder, brosur dan majalah
  • Media terproyeksi seperti melalui siaran tv dan pertunjukan film
2. Berdasarkan sifat hubungan penyuluh pertanian dan sasaran
  • Komunikasi langsung seperti tatap muka dan anjangsana
  • Komunikasi tidak langsung seperti melalui surat dan penggunaan media
3. Berdasarkan psiko sosial sasaran
  • Pendekatan perorangan seperti kunjungan/anjangsana
  • Pendekatan kelompok seperti kursus tani dan pertemuan kelompok
  • Pendekatan massal seperti pemutaran film dan pameran

5 komentar:

  1. Terima kasih, tulisan ini bisa menjadi bahan/media berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kami di Penyuluhan Agama Islam. matur nuwun semoga sukses selalu...

    BalasHapus
  2. Salm: Terima kasih, tulisan ini bisa menjadi bahan berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang Penyuluhan Agama Islam. Matur nuwun semoga bermanfaat

    BalasHapus
  3. terima kasih komennya mas mahlani, memang kita harus berbagi terutama sesuatu yang bermanfaat (ilmu) karena merupakan amal jahriyah kita....amiiin YRA

    BalasHapus
  4. bravo, tulisan ini dapat digunakan sebagai bahan ajar yang cukup aplikatif. trims

    BalasHapus

KOMENTAR

Entri Populer

VIDEO