Selasa, 17 Mei 2011

LOKASI SEKOLAH LAPANG IKLIM


Lihat Peta Lebih Besar
Lokasi Sekolah Lapang Iklim  Kelompok Tani Al Islah Desa Sendir Kecamatan Lenteng Kab. Sumenep


Lihat Peta Lebih Besar
Lokasi Sekolah Lapang Iklim Kelompok Tani Bina Tani Desa Meddelan Kec. Lenteng Kab. Sumenep

By : R. Iskandar Zulkarnaen, SP (THL TB PP)

Selasa, 10 Mei 2011

Cara Membuat PGPR, Bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman

Apa itu PGPR?
PGPR (Plant growth-promoting rhizobacteria) adalah bakteri pemacu pertumbuhan tanaman. Bakteri yang terdapat dalam PGPR adalah sejenis bakteri yang biasa hidup di akar tanaman. Mikroorganisme ini hidup berkoloni di sekitar akar tanaman dan membantu memacu pertumbuhan tanaman.
Setelah membaca wikipedia, PGPR ini pertama kali diteliti oleh Kloepper dan Schroth tahun 1978. Mereka menemukan bahwa keberadaan bakteri yang hidup di sekitar akar ini mampu memacu pertumbuhan tanaman jika diaplikasikan pada bibit/benih. Tidak hanya itu, tanaman nantinya akan beradaptasi terhadap hama dan penyakit.
Bagaimana bakteri PGPR dapt memacu pertumbuhan?
Bakteri PGPR mampu mengikat nitrogen bebas dari alam atau istilahnya fikasi nitrogen bebas. Nitrogen bebas diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman. Bakteri akar ini juga mampu menyediakan beragam mineral yang dibutuhkan tanaman seperti besi, fosfor, atau belerang. PGPR juga memacu peningkatan hormon tanaman. Peningkatan hormon tanaman inilah yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Jumat, 06 Mei 2011

Tak Bangga Lagi Disebut Pak Tani



KOMPAS.com — Bertani, bagi Daldiri (67), kini tak ubahnya bak perjudian. Bekal ilmu bercocok tanam ataupun strategi menaksir cuaca tak bisa lagi diandalkan. Cuaca ekstrem dan merebaknya hama membuat bulir-bulir padi di sawah petani hampa. Di tengah harga gabah yang tak berpihak kepada petani, ia merasa dimiskinkan.…
” Saya sampai tak bangga lagi kalau ada yang menyebut saya ini Pak Tani. Beda dengan 30-an tahun lalu saat banyak orang naik haji dari hasil bertani. Sekarang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, saya lebih sering utang kepada tengkulak,” tutur petani di Desa Pesawahan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, itu, Selasa (22/2/2011).


Senin, 02 Mei 2011

Pengendalian Ulat Bulu

Peningkatan populasi ulat bulu bermula di Probolinggo, menyebabkan daun tanaman mangga gundul, dan ulat-ulatnya masuk ke pemukiman sehingga mengganggu penduduk.  Ulat yang mendominasi di Probolinggo adalah dari keluarga Lymantriidae, dengan dua spesies yang dominan yaitu Arctornis submarginata dan Lymantria marginata.  A. submarginata merupakan spesies khas dan spesifik Probolinggo yang hingga saat ini belum ditemukan di wilayah lain.  Ulat bulu banyak sekali jenis,   pada keluarga Lymantriidae saja terdapat ribuan jenis.  Selain keluarga Lymantriidae, seperti Cricula trifenestrata dari keluarga Saturniidae banyak terdapat pada pohon alpukat, jambu mente, kedondong, dan Maenas maculifascia dari keluarga Arctiidae banyak terdapat pada tanaman kenanga/ylang-ylang.   Menurut laporan dari 33 provinsi     selain di Probolinggo, populasi ulat bulu masih rendah dan hanya ditemukan di beberapa pohon saja. Jenis ulat berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Hal ini merupakan kejadian dinamika populasi hama.  Berdasarkan uraian di atas, masyarakat tidak perlu panik, namun tetap waspada untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan populasi sehubungan dengan dampak dari perubahan iklim (Climate change) dan pemanasan global (Global warming) terhadap pola hidup dan tingkah laku serangga, khususnya ulat bulu.

Entri Populer

VIDEO