Kamis, 13 Desember 2012

Harga Komoditi Pertanian di Pasar Lenteng


SL-PTT Padi Hibrida Poktan Sumber Jaya

Peta Lokasi 

Lihat Peta Lebih Besar

07 November 2012
Serah terima dari petugas ke ketua poktan
Serah terima dari ketua ke anggota
Bibit yang terima poktan Sumber Jaya

Bibit padi Hibrida Sembada 168 yang diterima oleh kelompok tani Sumber Jaya Desa Cangkreng sebanyak 150 kg dengan peruntukan 10 ha ; 15 kg / ha. 




Rabu, 28 November 2012

Zat Pengatur Tumbuh




Zat pengatur tumbuh (ZPT) terdiri dari fitohormon dan senyawa-senyawa organik sintetik yang sama dengan fitohormon atau yang mempunyai efek sama dengan fitohormon. Fitohormon atau hormon tumbuhan adalah senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah kecil (10-6-10-5 M) yang disintesa dari bagian tertentu dari tanaman dan pada umumnya diangkut ke bagian lain dimana zat tersebut menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
ZPT dibedakan menjadi 6 kelompok, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, asam absisik (ABA), etilen dan retardan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ZPT banyak digunakan dalam pertanian modern untuk meningktkan kualitas serta kuantitas produk. Beberapa fungsi ZPT diantaranya ialah :
AUKSIN
  1. Perkecambahan biji. Auksin akan mematahkan dormansi biji (biji tidak mau berkecambah) dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman biji/benih dengan Auksin juga akan membantu menaikkan kuantitas hasil panen.
  2. Pembentukkan akar. Auksin akan memacu proses terbentuknya akar serta pertumbuhan akar dengan lebih baik.
  3. Pembungaan dan pembuahan. Auksin akan merangsang dan mempertinggi prosentase timbulnya bunga dan buah.
  4. Mendorong Partenokarpi. Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman berbuah tanpa fertilisasi atau penyerbukan sehingga dapat menghasilkan buah tanpa biji.
  5. Mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya.
  6. Mematahkan dominansi pucuk / apikal, yaitu suatu kondisi dimana pucuk tanaman atau akar tidak mau berkembang.

Selasa, 02 Oktober 2012

Penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) Antara Jagung Hibrida Dan Komposit



Bagan warna daun (BWD) kini dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan N pada tanaman jagung. Alat ini sudah banyak beredar di kalangan petani di seluruh Indonesia. Sebelumnya hanya digunakan untuk mengetahui kebutuhan N pada tanaman padi. Melalui penelitian yang terus menerus, BWD dapat digunakan untuk menghemat penggunaan N (urea) tanpa mengurangi hasil jagung.




Gejala kekurangan N

Daun bagian bawah berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun, membentuk huruf V.


Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO