Selasa, 02 Oktober 2012

Penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) Antara Jagung Hibrida Dan Komposit



Bagan warna daun (BWD) kini dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan N pada tanaman jagung. Alat ini sudah banyak beredar di kalangan petani di seluruh Indonesia. Sebelumnya hanya digunakan untuk mengetahui kebutuhan N pada tanaman padi. Melalui penelitian yang terus menerus, BWD dapat digunakan untuk menghemat penggunaan N (urea) tanpa mengurangi hasil jagung.




Gejala kekurangan N

Daun bagian bawah berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun, membentuk huruf V.


Waktu pemberian pupuk urea:
  1. Awal tanam (sekitar 7 hari setelah tanam/HST), tanaman diberi pupuk urea 100 kg per hektar bersamaan dengan pemberian pupuk P dan K sesuai takaran rekomendasi setempat.
  2. Pada umur 28 - 30 hari dipupuk urea sebanyak 175 kg per hektar.
  3. Umur 40 - 50 hari setelah tanam (HST) amati warna daun menggunakan BWD. Tambahkan pupuk urea jika tampak daun mengalami kekurangan N dari hasil pengamatan menggunakan BWD tersebut. Bagaimana cara pengamatan dan takaran yang diberikan, ikuti penjelasan berikut ini.

Cara pengamatan menggunakan BWD:

  • Amati daun yang telah terbuka sempurna (daun ke 3 dari atas). Pilih 20 tanaman secara acak. Letakkan bagian ujung daun (1/3 dari ujung daun) di atas BWD, lalu bandingkan warna daun tersebut dengan skala warna pada BWD. Catat nilai skala dari setiap daun yang di amati dan lakukan cara yang sama pada 20 helai daun yang dipilih. Jika warna daun berada di antara dua skala warna di BWD, misal antara 2 dan 3, gunakan nilai 2,5. Pada saat mengukur daun dengan BWD, petugas tidak boleh menghadap sinar matahari, karena dapat mempengaruhi  nilai pengukuran.
  • Kemudian rata-ratakan nilai skaladari 20 daun yang diamati. Nilai rata-rata tersebut digunakan untuk
    menentukan tambahan takaran pupuk N (urea). Takaran pupuk untuk jagung hibrida berbeda dengan jagung komposit (bersari bebas).

Takaran pupuk urea yang perlu ditambahkan pada umur 40-50 hari setelah tanam, adalah
sebagai berikut :


Nilai skala
berdasar BWD


Takaran pupuk urea (kg per hektar)

Jagung
hibrida


Jagung
komposit

< 4,0

150

60

4,0 - 4,5

100

25


> 4,5

20


0



Teknologi Budi Daya Jagung

  • Gunakan benih berkualitas (daya kecambah > 95%)
  • Benih diberi perlakuan seed treatment dengan metalaksil (2 g/1 kg benih)
  • Jarak tanam 75 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang)
  • Pupuk kandang diberikan sebagai penutup benih saat tanam 1,5 ton per hektar (1 genggam/lubang)

Waktu aplikasi pupuk disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman, yaitu:


Jenis pupuk

Waktu aplikasi pupuk (kg/ha)

7 - 10 HST


30 HST

40 HST


NPKS

300

-


-

Urea


50

200


Takaran berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD)

SP36

75

-

-


KCl

75


-

-

keterangan
:
 HST = hari setelah tanam; *)
Setara dengan: 100 kg urea + 125 kg SP36 + 75 kg KCl


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR

Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO