SAMBUTAN KETUA BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN
KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR.
ORCHID BATU, 22 NOPEMBER 2010
Yang saya hormati,
· Sdr. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur
· Sdr. Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah sektor Pertanian, Perikanan, Kehuatanan Provinsi dan Kabupaten / Kota se Jawa Timur
· Sdr. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan se Jawa Timur.
· Sdr. Kepala Badan Ketahanan Pangan Propinsi dan Kabupaten Kota se Jawa Timur;
· Sdr. Ketua Komisi Penyuluhan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Timur
· Sdr. Koordinator Penyuluh Pertanian, Perikanan dan kehutanan provinsi dan Kabupaten/ Kota se Jawa Timur
· Sdr. Koordinator Tenaga Harian Lepas- Tenaga Bantu Penyuluh Kabupaten / Kota se Jawa Timur
· Para Penyuluh Swadaya dan Swasta Tingkat Provinsi/Kabupaten/ kota dan
· Hadirin Partisipan kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Apresiasi Manajemen Agribisnis bagi Penyuyluh yang saya muliakan.
Assamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semua,
Pertama-tama saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan terima kasih atas kehadirannya dalam rangka mengikuti kegiatan Pertemuan koordinasi dan Apresiasi Manajemen agribisnis bagi penyuluh, Provinsi Jawa TimurTahun 2010.
Hadirin yang saya hormati,
Saya sangat mendukung dilaksanakannya pertemuan koordinasi dan Apresiasi agribisnis seperti ini, terutama pertemuan yang dilaksanakan antara pusat provinsi dengan daerah sehingga dapat menyamakan pemahaman dan gerak dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan dengan berorientasi agribisnis.
Tantangan kedepan yang kita hadapi dalam pembangunan pertanian, Perikanan dan kehutanan adalah mempertahankan swasembada dan berupaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, meningkatkan nilai tambah dan eksport serta meningkatkan kesejahteraan petani dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. untuk mewujudkannya Pemerintah Jawa Timur telah menetapkan VISI Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 – 2025 adalah mewujudkan “Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Terkemuka Berdaya saing
Global dan Berkelanjutan” .
VISI tersebut akan dicapai antara lain dengan mengembangkan perekonomian Jawa Timur berbasis agro, yaitu dengan cara mendorong pergeseran Agrobisnis dari berbasis pada comparative advantage ke arah Agrobisnis yang didorong oleh competitive advantage (keunggulan kompetitif) melalui pengembangan modal dan peningkatan kemajuan teknologi pada setiap sub-sistemnya, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia . Pada Pembangunan Pertanian jangka menengah 2010-2014 Visi tersebut ditetapkan untuk mendukung 9 SUKSES
SASARAN PEMBANGUNAN PERTANIAN di JAWA TIMUR:
yaitu :
1. Meningkatnya pendapatan petani dan nelayan à meningkatnya NTP dan NTN.
2. Meningkatnya investasi, dan perluasan lapangan kerja di Sektor Pertanian.
3. Meningkatnya produksi dan ekspor hasil pertanian dan perikanan.
4. Meningkatnya daya saing dan nilai tambah produk pertanian dan perikanan.
5. Tersedianya infrastruktur pertanian dan pedesaan yang memadai.
6. Meningkatnya pengembangan agroindustri / agrobisnis, dan Pengembangan Kawasan Agropolitan.
7. Meningkatnya produksi beras untuk pengamanan kemandirian pangan.
8. Makin optimalnya pengelolaan sumber daya kelautan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
9. Meningkatnya kemampuan petani dan nelayan mengelola sumber daya alam secara lestari dan bertanggung jawab.
Untuk menjamin tercapainya sasaran pembangunan Pertanian di Jawa Timur telah ditetapkan 14 Program pembangunan pertanian yaitu :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan.
3. Program Pengembangan Agrobisnis.
4. Program Pengembangan Kawasan Agropolitan.
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
6. Program peningkatan produksi hasil.
7. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, peternakan dan hewan lainnya.
8. Program pengembangan sumberdaya perikanan tangkap.
9. Program pengembangan budidaya perikanan.
10. Program optimalisasi pengolahan dan pemasaran produksi perikanan.
11. Program optimalisasi pemenfaatan dan pengembangan sumberdaya hutan.
12. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan/peternakan.
13. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan dan peternakan.
14. Program pemberdayaan Penyuluh pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan kehutanan
Sasaran pembengunan Pertanian di Jawa Timur selaras dengan pembangunan pertanian Janagka Menengah nasional yaitu 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, yaitu: pertama, pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; kedua, peningkatan diversifikasi pangan; ketiga, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; dan keempat, peningkatan kesejahteraan petani.
Hadirin yang saya hormati,
Pertemuan koordinasi dan Apresiasi Agribisnis bagi penyuluh dengan tema
“MANTAPNYA KELEMBAGAAN PENYULUHAN, DAPAT MENINGKATNYA PERANAN PENYULUH DALAM MENDUKUNG DAN MENGAWAL JAWA TIMUR SEBAGAI PUSAT AGRIBISNIS YANG TERKEMUKA BERWAWASAN GLOBAL DAN BERKELANJUTAN saya nilai sangat tepat.
Pada periode 2010-2014, Pemerintah akan mengarahkan pembangunan pertanian untuk : (1). memenuhi kebutuhan beras, jagung, kedele, gula, dan daging sapi dari produksi dalam negeri, (2) meningkatkan diversifikasi pangan melalui kampanye diversifikasi pangan agar : (a) untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat bahwa sumber karbohidrat non beras bukan barang inferior, sehingga dalam mengkonsumsi komoditas tersebut masyarakat tidak perlu merasa rendah diri; (b) memberikan pengertian pentingnya pola pangan dan gizi seimbang; dan (c), pentingnya pemanfaatan sumber pangan lokal. (3). Peningkatan daya saing dan ekspor yang difokuskan pada komoditas unggulan penghasil devisa negara, seperti kelapa sawit, kakao, karet, kopi, sayuran dan buah tropis eksotis. Peningkatan nilai tambah diarahkan pada perbaikan mutu produk melalui kegiatan sortasi, grading, pengemasan dan pengolahan hasil pertanian agar dapat meningkatkan pendapatan petani, memenangkan persaingan di pasar global, dan meningkatkan perolehan devisa negara.
Pertemuan koordinasi dan Apresiasi agribisnis bagi penyuluh merupakan momentum yang baik dalam menyamakan persepsi penyelenggaraan penyuluhan untuk mengakselerasikan pembangunan pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang berorientasi agribisnis . Saya menyadari potensi sumberdaya alam kita sangat
luar biasa dan beragam, apabila sumberdaya alam tersebut dikelola dengan baik, tentu kita dapat mencapai swasembada untuk seluruh komoditi pangan.
Untuk dapat mengelola sumberdaya alam yang baik tidak terlepas dari kemampuan sumberdaya manusia yang unggul cerdas dan profesional.
· Sdr. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur
· Sdr. Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah sektor Pertanian, Perikanan, Kehuatanan Provinsi dan Kabupaten / Kota se Jawa Timur
· Sdr. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan se Jawa Timur.
· Sdr. Kepala Badan Ketahanan Pangan Propinsi dan Kabupaten Kota se Jawa Timur;
· Sdr. Ketua Komisi Penyuluhan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Timur
· Sdr. Koordinator Penyuluh Pertanian, Perikanan dan kehutanan provinsi dan Kabupaten/ Kota se Jawa Timur
· Sdr. Koordinator Tenaga Harian Lepas- Tenaga Bantu Penyuluh Kabupaten / Kota se Jawa Timur
· Para Penyuluh Swadaya dan Swasta Tingkat Provinsi/Kabupaten/ kota dan
· Hadirin Partisipan kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Apresiasi Manajemen Agribisnis bagi Penyuyluh yang saya muliakan.
Assamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semua,
Pertama-tama saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan terima kasih atas kehadirannya dalam rangka mengikuti kegiatan Pertemuan koordinasi dan Apresiasi Manajemen agribisnis bagi penyuluh, Provinsi Jawa TimurTahun 2010.
Hadirin yang saya hormati,
Saya sangat mendukung dilaksanakannya pertemuan koordinasi dan Apresiasi agribisnis seperti ini, terutama pertemuan yang dilaksanakan antara pusat provinsi dengan daerah sehingga dapat menyamakan pemahaman dan gerak dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan dengan berorientasi agribisnis.
Tantangan kedepan yang kita hadapi dalam pembangunan pertanian, Perikanan dan kehutanan adalah mempertahankan swasembada dan berupaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, meningkatkan nilai tambah dan eksport serta meningkatkan kesejahteraan petani dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. untuk mewujudkannya Pemerintah Jawa Timur telah menetapkan VISI Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 – 2025 adalah mewujudkan “Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Terkemuka Berdaya saing
Global dan Berkelanjutan” .
VISI tersebut akan dicapai antara lain dengan mengembangkan perekonomian Jawa Timur berbasis agro, yaitu dengan cara mendorong pergeseran Agrobisnis dari berbasis pada comparative advantage ke arah Agrobisnis yang didorong oleh competitive advantage (keunggulan kompetitif) melalui pengembangan modal dan peningkatan kemajuan teknologi pada setiap sub-sistemnya, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia . Pada Pembangunan Pertanian jangka menengah 2010-2014 Visi tersebut ditetapkan untuk mendukung 9 SUKSES
SASARAN PEMBANGUNAN PERTANIAN di JAWA TIMUR:
yaitu :
1. Meningkatnya pendapatan petani dan nelayan à meningkatnya NTP dan NTN.
2. Meningkatnya investasi, dan perluasan lapangan kerja di Sektor Pertanian.
3. Meningkatnya produksi dan ekspor hasil pertanian dan perikanan.
4. Meningkatnya daya saing dan nilai tambah produk pertanian dan perikanan.
5. Tersedianya infrastruktur pertanian dan pedesaan yang memadai.
6. Meningkatnya pengembangan agroindustri / agrobisnis, dan Pengembangan Kawasan Agropolitan.
7. Meningkatnya produksi beras untuk pengamanan kemandirian pangan.
8. Makin optimalnya pengelolaan sumber daya kelautan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
9. Meningkatnya kemampuan petani dan nelayan mengelola sumber daya alam secara lestari dan bertanggung jawab.
Untuk menjamin tercapainya sasaran pembangunan Pertanian di Jawa Timur telah ditetapkan 14 Program pembangunan pertanian yaitu :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan.
3. Program Pengembangan Agrobisnis.
4. Program Pengembangan Kawasan Agropolitan.
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
6. Program peningkatan produksi hasil.
7. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, peternakan dan hewan lainnya.
8. Program pengembangan sumberdaya perikanan tangkap.
9. Program pengembangan budidaya perikanan.
10. Program optimalisasi pengolahan dan pemasaran produksi perikanan.
11. Program optimalisasi pemenfaatan dan pengembangan sumberdaya hutan.
12. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan/peternakan.
13. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan dan peternakan.
14. Program pemberdayaan Penyuluh pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan kehutanan
Sasaran pembengunan Pertanian di Jawa Timur selaras dengan pembangunan pertanian Janagka Menengah nasional yaitu 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, yaitu: pertama, pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; kedua, peningkatan diversifikasi pangan; ketiga, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; dan keempat, peningkatan kesejahteraan petani.
Hadirin yang saya hormati,
Pertemuan koordinasi dan Apresiasi Agribisnis bagi penyuluh dengan tema
“MANTAPNYA KELEMBAGAAN PENYULUHAN, DAPAT MENINGKATNYA PERANAN PENYULUH DALAM MENDUKUNG DAN MENGAWAL JAWA TIMUR SEBAGAI PUSAT AGRIBISNIS YANG TERKEMUKA BERWAWASAN GLOBAL DAN BERKELANJUTAN saya nilai sangat tepat.
Pada periode 2010-2014, Pemerintah akan mengarahkan pembangunan pertanian untuk : (1). memenuhi kebutuhan beras, jagung, kedele, gula, dan daging sapi dari produksi dalam negeri, (2) meningkatkan diversifikasi pangan melalui kampanye diversifikasi pangan agar : (a) untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat bahwa sumber karbohidrat non beras bukan barang inferior, sehingga dalam mengkonsumsi komoditas tersebut masyarakat tidak perlu merasa rendah diri; (b) memberikan pengertian pentingnya pola pangan dan gizi seimbang; dan (c), pentingnya pemanfaatan sumber pangan lokal. (3). Peningkatan daya saing dan ekspor yang difokuskan pada komoditas unggulan penghasil devisa negara, seperti kelapa sawit, kakao, karet, kopi, sayuran dan buah tropis eksotis. Peningkatan nilai tambah diarahkan pada perbaikan mutu produk melalui kegiatan sortasi, grading, pengemasan dan pengolahan hasil pertanian agar dapat meningkatkan pendapatan petani, memenangkan persaingan di pasar global, dan meningkatkan perolehan devisa negara.
Pertemuan koordinasi dan Apresiasi agribisnis bagi penyuluh merupakan momentum yang baik dalam menyamakan persepsi penyelenggaraan penyuluhan untuk mengakselerasikan pembangunan pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang berorientasi agribisnis . Saya menyadari potensi sumberdaya alam kita sangat
luar biasa dan beragam, apabila sumberdaya alam tersebut dikelola dengan baik, tentu kita dapat mencapai swasembada untuk seluruh komoditi pangan.
Untuk dapat mengelola sumberdaya alam yang baik tidak terlepas dari kemampuan sumberdaya manusia yang unggul cerdas dan profesional.
Hadirin yang saya hormati,
Berbicara mengenai pengembangan usaha agribisnis, kita semua perlu mengetahui prinsip dasar pengembangan agribisnis yaitu: (1) Usaha Agribisnis harus lebih menguntungkan dari usaha agribisnis lainnya (comparable) ; (2) Kegiatan agribisnis harus berorientasi pasar (kuantitas, kualitas dan kontinuitas) ; (3) Kemandirian dan daya saing usaha; (4) Komitmen terhadap kontrak usaha; dan (5) Agribisnis merupakan kepercayaan jangka panjang.
Selain memahami prinsip dasar pengembangan agribisnis tersebut, juga perlu memahami aspek-aspek sebagai berikut:
1. Aspek pembiayaan, meliputi kelayakan usaha, kredit ketahanan pangan dan energi, kredit usaha rakyat dan aksesibilitas kepada kelembagaan keuangan.
2. Aspek sarana produksi dan budidaya, meliputi aksesibilitas terhadap sarana produksi sesuai dengan 5 tepat (waktu, dosis, tempat, cara dan harga), teknologi budidaya untuk meningkatkan produktivitas, penggunaan pupuk berimbang sesuai dengan kondisi lahan, dan sekolah lapangan usahatani (Dem Plot, Dem Area, dan Dem Farm)
3. Aspek pasca panen dan pengolahan hasil, meliputi pasca panen untuk menekan losis, sortasi, grading, packaging dan pengolahan hasil (industri rumahtangga)
4. Aspek pemasaran hasil, meliputi harga pokok produksi (HPP), teknik negoisasi harga, kemitraan usaha dan informasi pasar.
5. Aspek manajemen, meliputi manajemen produksi, manajemen usahatani, manajemen pemasaran dan manajemen sumberdaya manusia.
6. Aspek lingkungan, meliputi teknologi ramah lingkungan, pertanian organik dan pertanian terpadu (Zero Waste).
Hadirin yang saya hormati,
Seperti yang telah kita ketahui bersama, Penyuluhan sekarang ini telah diatur oleh aturan yang sangat kuat yaitu Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan (UU SP3K), dan Kehutanan yang diterbitkan pada tanggal 15 November 2006. Kegiatan pertemuan koordinasi dan apresiasi agribisnis ini merupakan implementasi amanah UU SP3K. untuk itu diharapkan dengan pertemuan ini permasalahan dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan dan penyelenggaraan sistem penyuluhannya dapat didiskusikan dan dicarikan alternatif pemecahannya.
Hadirin yang saya hormati,
Kelembagaan penyuluhan merupakan suatu yang sangat penting dalam mengakselesarikan kegiatan pembangunan pertanian, karena dengan kelembagaan penyuluhan yang mandiri dapat melakukan pembinaan dan pengawasan kepada penyuluh secara optimal, dan penyuluh pun dapat melaksanakan pendampingan dengan baik tanpa diberi tugas yang bukan tugasnya sebagai penyuluh pertanian, sehingga diharapkan penyelenggaraan penyuluhan dapat dilaksanakan dengan baik dan berdampak terhadap meningkatnya kemampuan petani sebagai mitra kerja penyuluh.
Perkembangan pembentukan kelembagaan penyuluhan sangat lambat sejak diundangkannya UU-SP3K 4 tahun yang lalu, data terakhir menunjukkan, saat ini baru 6 kabupaten/kota membentuk kelembagaan penyuluhan sesuai UU-SP3K, 10 kabupaten/kota membentuk kelembagaan penyuluhan Campuran yang terbentuk dengan nomenklatur “Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan atau sebaliknya”, kelembagaan tersebut diharapkan dapat segera menyesuaikan dengan nomenklatur sesuai UU-SP3K, Untuk Provinsi Alhamdulilah dari legalitas Keputusan Gubernur telah diagendakan untuk diperdakan. Untuk itu diharapkan pada akhir tahun 2010 ini 38 Kabupaten / Kota di Jawa Timur sudah membentuk kelembagaan penyuluhan sesuai dengan Undang-undang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan kehutanan Tahun 2006.
Hadirin yang saya hormati,
Mengakhiri sambutan ini, saya ingin menyampaikan pesan dan harapan kepada Saudara dan para hadirin khususnya para penyuluh, THL-TBPP hal sebagai
berikut :
1. Kesempatan pertemuan ini agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berpartisipasi aktif dengan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, guna menambah wawasan yang lebih luas.
2. Berbagai informasi yang Saudara dapatkan agar dimanfaatkan sebagai bahan untuk membekali diri dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan partisipatif kepada petani, kelompoktani dalam mengembangkan usaha agribisnis yang menguntungkan.
3. Kembangkan komunikasi yang baik dengan para pembina di Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota.
4. Tingkatkan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Dinas pertanian, perikanan dan dinas Kehutanan serta dinas terkait, penyuluh Swadaya dan Swasta dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan di lapangan.
Demikian sambutan saya, selamat mengikuti Koordinasi dan apresiasi agribisnis, dengan mengucapkan Bismillahhir- raahmanirrahim, saya buka secara resmi Pertemuan Koordinasi dan Apresiasi Agribisnis bagi Penyuluh Tahun 2010, semoga Allah swt. memberikan jalan kemudahan bagi kita semua, amien.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah,
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ketua Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Jawa Timur
Sekretaris Daerah
Dr. Rasiyo MSi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR