- Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur bulan Desember 2010 turun 0,44 persen dari 99,31 menjadi 98,87.Penurunan NTP ini disebabkan karena kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) lebih besar darikenaikan indeks harga yang diterima petani (It). Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukanpenghitungan NTP pada bulan Desember 2010, empat provinsi mengalami penurunan NTP dan satu provinsimengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,58 persensementara penurunan NTP terendah terjadi di Jawa Tengah sebesar 0,04 persen. Provinsi Banten mengalamikenaikan NTP sebesar 0,37 persen.
- Pada bulan Desember 2010, empat sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP dan satu sub sektor mengalami kenaikan. Penurunan NTP terjadi pada Sub Sektor Peternakan sebesar 2,13 persen dari 102,14 menjadi 99,9, Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) turun sebesar 1,39 persen dari 89,29 menjadi 88,04, Sub Sektor Perikanan sebesar 0,07 persen dari 101,91 menjadi 101,83 dan Sub Sektor TanamanPangan sebesar 0,04 persen dari 96,38 menjadi 96,34. Sementara kenaikan NTP terjadi pada Sub SektorHortikultura sebesar 0,23 persen dari 111,17 menjadi 111,42.
- Indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,92 persen dari 132,14 pada bulan November 2010 menjadi 133,35 pada bulan Desember 2010. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani pada Sub Sektor Hortikultura sebesar 1,67 persen, Sub Sektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,42 persen, Sub Sektor Perikanan naik sebesar 0,92 persen dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,04 persen. Sementara Sub Sektor Peternakan turun 1,09 persen.
- Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani Bulan Desember 2010 adalah cabai rawit, gabah, mangga, jagung pipilan, cabai merah, cumi-cumi, ikan layang, ikan cakalang,cengkeh dan kacang kedelai. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima petani adalah sapi potong, ayam, bawang merah, ikan tongkol, kelapa, jeruk, bandeng, kacang hijau, ketela pohon dan ketimun.
- Indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan 1,36 persen dari 133,06 pada bulan November 2010 menjadi 134,87 pada bulan Desember 2010. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) sebesar 1,59 persen serta indeks biaya produksi dan pembentukan barang modal sebesar 0,48 persen.
- Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani Bulan Desember 2010 adalah cabai rawit, beras, cabai merah, cabai hijau, minyak goreng, mie bakso, tomat sayur, telur ayam, ikan cakalang dan mie ayam. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar petani adalah kacang panjang, bawang putih, daging ayam, buncis, gula pasir, daging sapi, kerupuk, ikan selar, kayu bakar dan ikan ekor kuning
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR