Sabtu, 20 Juli 2013

Pembentukan Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) di dusun Cangkreng Laok Desa Cangkreng


 Jum'at, 19 Juli 2013 jam 15.00 WIB di rumah H Fawayd dusun cangkreng laok desa Cangkreng telah dibentuk Himpunan Petani pengguna Air (HIPPA) "Maju Mapan" dan terpilih sebagai ketua Bpk Affandi

Dalam pembentukan HIPPA juga dihadiri & disaksikan oleh Kepala Desa Cangkreng (Amin Zali, SH), Bidang SDP Dinas Pertanian Tanaman Pangan : Kabid SDP (Ir. Kurratul Aini MSi), Kasi SDP (Habe Hajat SP MSi & Agus Salam SP MSi) serta UPT Pertanian Kec. Lenteng (Taufikkurahman SP) & PPL Cangkreng (R. Iskandar Zulkarnaen, SP)



Dalam hal ini Kabid SDP memberikan pengarahan tentang HIPPA :
 Tujuan Penumbuhan HIPPA, secara khusus bertujuan:
a.  sebagai wadah bertemunya petani untuk saling bertukar pikiran, curah pendapat serta  membuat  keputusan-keputusan  guna  memecahkan  permasalahan  yang dihadapi  petani  dalam  pengelolaan  air  irigasi,  baik  yang  dapat  dipecahkan sendiri oleh petani maupun yang memerlukan bantuan dari luar;
b.  meningkatkan peran-serta petani dalam pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi tersier dan atau jaringan irigasi desa;
c.  meningkatkan koordinasi pelayanan air irigasi pada petak tersier/ tingkat usaha tani;
d.  mendorong peningkatan kemampuan dan kapasitas petani dalam melaksanakan upaya adaptasi terhadap  perubahan iklim;
e.  memperkuat  koordinasi  pelayanan sarana produksi  dan agro-industri pedesaan yang dibutuhkan petani;
f.  mensinergikan kearifan  lokal  sebagai  modal  sosial  dengan  sistem  pengelolaan air  irigasi  yang  terencana  dan  baik  untuk  memperkuat    kelembagaan. Mempunyai  kemampuan  mengaitkan  kearifan  lokal  yang  satu  dengan  yang lainnya  merupakan  prasyarat  bagi  tumbuhnya  sistem  agribisnis  yang  berakar kuat di pedesaan;
g.  mewakili petani dalam menjajaki upaya kerjasama dengan pihak luar, termasuk pemerintah daerah atau lembaga lain untuk kepentingan petani; dan
h.  menampung  masalah  dan  menyalurkan  aspirasi  petani  yang  terkait  dengan sumber air untuk usaha pertanian.

Fungsi HIPPA
a.  Wahana Belajar  
Agar proses pembinaan dapat berlangsung dengan baik, HIPPA diberdayakan dan difasilitasi agar mempunyai kemampuan sebagai berikut: 
1)  Menggali dan merumuskan keperluan belajar; 
2)  Merencanakan dan mempersiapkan keperluan belajar; 
3)  Menjalin  kerjasama  dengan  sumber-sumber  Informasi  yang  diperlukan dalam  proses  belajar  mengajar,  baik  yang  berasal  dari  sesama  petani, instansi pembina maupun pihak-pihak lain; 
4)  Menciptakan iklim/lingkungan belajar yang sesuai; 
5)  Berperan aktif dalam proses pembelajaran termasuk mendatangi/konsultasi ke  kelembagaan  penyuluhan  pertanian  dan  sumber-sumber  informasi lainnya; 
6)  Mengemukakan dan memahami keinginan, pendapat maupun masalah yang dihadapi petani sebagai anggota HIPPA; 
7)  Merumuskan  kesepakatan  bersama,  baik  dalam  memecahkan  masalah maupun untuk melakukan berbagai kegiatan kelompok; 
8)  Merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuan secara berkala baik di  dalam  kelompok,  antar  kelembagaan  petani  maupun  dengan instansi/lembaga terkait; dan 
9)  Melaksanakan pelatihan/magang, sekolah lapang dan studi banding. 

b.  Wadah Kerjasama 
Sebagai  wadah  kerjasama,  hendaknya  HIPPA  memiliki  kemampuan  sebagai berikut: 
1)  Menciptakan suasana saling kenal, saling percaya mempercayai dan selalu berkeinginan untuk bekerjasama; 
2)  Menciptakan  suasana  keterbukaan  dalam  menyatakan  pendapat  dan pandangan di antara anggota untuk mencapai tujuan bersama; 
3)  Mengatur  dan  melaksanakan  pembagian  tugas/kerja  di    antara  sesama anggota sesuai dengan kesepakatan bersama; 
4)  Mengembangkan  kedisiplinan  dan  rasa  tanggung  jawab  di  antara  sesama anggota; 
5)  Merencanakan  dan  melaksanakan  musyawarah  agar  tercapai  kesepakatan yang bermanfaat bagi anggota; 
6)  Mentaati  dan  melaksanakan  kesepakatan  yang  dihasilkan  bersama  dalam kelompok maupun pihak lain; 
7)  Menjalin  kerjasama/kemitraan  usaha  dengan  pihak  penyedia  sarana produksi, pengolahan, pemasaran hasil dan/atau permodalan; dan 
8)  Merencanakan  pemupukan  modal  untuk  dapat  berkontribusi  dalam pengelolaan irigasi. 

c.  Modal Sosial 
Sebagai sarana terbentuknya modal sosial (social capital), HIPPA berfungsi: 
1)  Menjembatani antar HIPPA; dan 
2)  Menghubungkan dengan organisasi dan/atau perusahaan di luar HIPPA. 

d.  Pengelola Prasarana Irigasi 
HIPPA  sebagai  unit  pengelola  prasarana  jaringan  irigasi  tersier  harus  memiliki kemampuan  dalam perencanaan,  pembangunan,  operasional  dan  pemeliharaan (OP)  serta  rehabilitasi  jaringan  irigasi tersier  secara  partisipatif.  Untuk  itu kemampuan  kelembagaan  dan  kemampuan  anggota  HIPPA  perlu ditingkatkan, baik  dari  penguasaan  teknologi  usaha  pertanian  maupun  kemampuan  teknis mengenai sistem  pengelolaan  prasarana  jaringan  irigasi  tersier  secara berkelanjutan dan sesuai dengan perkembangan teknologi. 

e.  Layanan Jasa 
HIPPA  sebagai  pengelola  pelayanan  air  irigasi  di  jaringan  irigasi  tersier/tingkat usaha tani diharapkan juga dapat mengembangkan usaha penyedia layanan jasa peralatan  pra-panen,  layanan  kebutuhan  sarana produksi,  pengolahan  dan pemasaran hasil pertanian untuk para anggotanya secara efektif dan efisien. 



By : R. Iskandar Zulkarnaen SP (THL TB PP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR

Entri Populer

VIDEO