Sabtu, 31 Desember 2011

PERMENTAN : Tentang Perubahan HET Pupuk

permentan_87_2011

Selasa, 01 November 2011

METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF

  • Penyuluhan Pertanian Partisipatif :
Pendidikan luar sekolah (non formal)  bagi petani, nelayan beserta keluarganya serta anggota masyarakat pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayahnya.

Prinsip-prinsip
  1. Menolong diri sendiri
  2. Partisipasi
  3. Kemitrasejahteraan
  4. Demokrasi
  5. Keterbukaan
  6. Desentralisasi
  7. Akuntabilitas
  8. Menemukan Sendiri
  9. Kerja sama & koordinasi
  • Metode Penyuluhan Pertanian
Cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh penyuluh pertanian kepada  petani beserta keluarganya agar mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
  • Tujuan
Membantu dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.

Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan
  1. Pengembangan untuk berfikir kreatif
  2. Lokasi kegiatan petani
  3. Keterikatan dengan lingkungan sosial
  4. Keakraban hubungan dengan petani
  5. Terciptanya perubahan

Senin, 03 Oktober 2011

CARA PEMAKAIAN DAN MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK KOMPOS / BOKASHI

Cara pemakaian kompos/bokashi, sebaiknya disesuaikan dengan keadaan jenis tanah dan kandungan C organik dalam tanah tersebut, disamping juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenis tanaman.  
Tiap-tiap tanaman memerlukan kandungan bahan organik yang berbeda-beda. Tanaman sayuran apabila tidak dipupuk dengan pupuk organik sama sekali pertumbuhannya tidak akan sebaik tanaman yang mendapat pupuk organik. 
Tanaman bunga seperti antara lain Azalea atau Anthurium, pertumbuhannya akan sangat baik pada media yang 100 persen terdiri dari bahan organik. Apabila medianya tercampur dengan tanah, pertumbuhannya kurang optimal.  Beberapa tanaman lainnya akan tumbuh dengan baik apabila kompos ditambah dengan tanah dengan perbandingan 1:1. Disamping itu ada juga tanaman yang menghendaki kompos dicampur dengan tanah dan pasir dengan perbandingan  1 : 1 : 1. 

PENETAPAN C-ORGANIK DAN KEBUTUHAN KAPUR DALAM TANAH



Bahan organik tanah merupakan indicator kesuburan tanah karena bahan organik kumpulan senyawa-senyawa organik yang telah mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme. Dan mempunyai manfaat yang baik bagi tanah. Banyak unsur-unsur kimia yang terkandung didalam tanah dan tidak semuanya menguntungkan sehingga butuh penetralan dalam tanah atau perbaikan tanah dengan cara pengapuran.
Kata kunci : C-Organik dan pengapuran.
Tanah merupakan penyusun sebagian besar bumi ini disamping air. Sebagai pijakan dalam hidup kita dibumi ini. Fungsi tanah sangat banyak, misalnya sebagai dasar rumah kita, pembutan kerajinan dari tanah, sebagai media tumbuhan dan lain sebagainya. Tanah mempunyai partikel penyusunnya berupa pasir, debu, dan liat. Di dalam tanah terdapat mineral, unsur hara, air, udara, dan banyak mikroorganisme yang hidup didalam tanah. Tanah juga mempunyai tingkatan kedalaman yang disebut dengan horizon. Dalam setiap tingkatan tersebut berbeda-beda yang terkandung didalamnya. Banyak sekali keanekaragaman mikroorganisme dan hewan tanah baik yang bersifat merugikan maupun yang menguntungkan. Kandungan yang terdapat didalam tanah tidak selamanya terpenuhi dan dapat berkurang karena adanya factor alam seperti erosi yang mempengaruhi sehingga kandungan dalam tanah tersebut hilang terbawa air. Dan karena factor tumbuhan yang membutuhkan unsur-unsur yang terkandung sehingga habis. Karena itu perlu adanya penggantian atau penambahan unsur-unsur dalam tanah tersebut agar tanah tersebut tetap subur. Dan tetap menjadi media tumbuh tumbuhan yang terbaik.

Rabu, 24 Agustus 2011

IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH


Pengertian Identifikasi Potensi Wilayah
adalah kegiatan penggalian data dan informasi potensi wilayah (data sekunder dan data primer) yang dilakukan secara partisipatif

Analisis potensi wilayah
adalah proses menterjemahkan berbagai keterkaitan satu kelompok data dengan kelompok data lain, untuk merumuskan alternatif rekomendasi pola pengem- bangan usahatani, berupa rancangan pemanfaatan sumberdaya, alternatif jenis komoditas prioritas serta sistem usahatani yang sesuai dengan wilayah tersebut

Potensi
adalah semua sumberdaya yang ada atau tersedia dan yang dapat digunakan dalam upaya mengatasi masalah yang ada ataupun digunakan dalam upaya mencapai tujuan.


Selasa, 19 Juli 2011

Jamur Bikin Padi Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim




TEMPO InteraktifBoulder - Padi adalah salah satu sumber pangan utama yang memenuhi separuh kebutuhan kalori harian populasi dunia. Penelitian yang dilakukan badan survei geologi Amerika Serikat (USGS) menemukan cara untuk membuat padi dapat beradaptasi dengan perubahan iklim dan bencana alam. Riset USGS menunjukkan bahwa kolonisasi benih atau tumbuhan padi dengan spora sejenis jamur yang banyak ditemukan di alam dapat menyelamatkan tumbuhan tersebut. 

Riset itu dilakukan untuk mengeksplorasi cara untuk meningkatkan adaptibilitas padi terhadap dampak perubahan iklim, seperti tsunami dan meningkatnya pasang-surut air laut yang menyebabkan penurunan hasil panen. Para ilmuwan USGS dan koleganya mengkolonisasi dua varietas padi komersial dengan spora jamur yang biasa ditemukan pada tumbuhan pantai yang tahan air asin dan tumbuhan di kawasan geotermal yang toleran terhadap panas. 

Kamis, 30 Juni 2011

Fenomena Ulat Bulu Ada Perubahan Ekosistem secara Global

Peneliti Madya Lab Entomologi Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) Malang, Bedjo, menunjukkan salah satu contoh ulat bulu yang sudah mati oleh serangan cendawan Beauveria bassiana, organisme entomo-patogen, atau penyakit yang menyerang hama pengganggu, Selasa (13/4/2011) di Malang. Ulat bulu yang diidentifikasi di Kabupaten Probolinggo menyerang pohon mangga, terbukti secara alamiah mati oleh serangan cendawan yang menyerang tubuh bagian luar, serta virus yang termakan oleh ulat

JAKARTA, KOMPAS.com — Peningkatan populasi ulat bulu yang sangat tinggi belakangan ini diduga turut disebabkan perubahan ekosistem secara global. Salah satu indikasinya, peningkatan tersebut merata di sejumlah daerah di Indonesia.
Hal ini dikemukakan oleh Prof Dr Deciyanto Soetopo, Peneliti Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbang Kementan), di lokasi habitat ular bulu, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (13/4/2011).
"Secara global, ada gejala yang sama. Dari lingkungan biotik maupun abiotik, faktor penghambat atau penekan perkembangan ulat bulu semakin berkurang. Faktor biotik, misalnya, predator ulat bulu semakin langka. Sementara faktor abiotiknya, curah hujan yang tinggi sepanjang tahun lalu justru mengakibatkan predatornya berkurang," papar Deciyanto.
Ia mencontohkan, di lokasi habitat ulat bulu di Tanjung Duren, Jakarta Barat, hampir tidak ditemukan spesies pemangsa ulat bulu, seperti burung, sejenis serangga seperti capung, dan semut. Parasitoid atau mikroorganisme parasit yang hidup di telur ataupun di tubuh ulat bulu pun belum terlihat.
Tanda-tanda tersebut menunjukkan adanya gangguan ekosistem, yakni hilangnya keseimbangan alami dalam lingkungan hidup.
Perubahan iklim juga dipandang sebagai salah satu pemicu pertumbuhan drastis ulat bulu. Curah hujan yang terlampau tinggi, misalnya, tidak terlalu berpengaruh terhadap ulat bulu, tetapi hal itu justru menjadi faktor penghambat perkembangan spesies pemangsanya.
Dengan adanya indikasi yang sama di berbagai daerah yang dilanda peningkatan populasi ulat bulu, Deciyanto menyimpulkan telah terjadi perubahan ekosistem secara global. "Gejala-gejala ini kan terlihat di mana-mana, termasuk di sini. Faktor penghambat populasi ulat bulu sudah semakin langka. Kita bisa berasumsi ada perubahan ekosistem secara global, baik lingkungan biotik (bernyawa) maupun abiotik (tak bernyawa)," jelas Deciyanto.
Menurutnya, cara terbaik untuk mengatasi peningkatan populasi ulat bulu adalah melalui pengendalian alami, yakni tersedianya jumlah pemangsa dalam jumlah yang seimbang. "Tapi, kalau meningkat drastis seperti saat ini, ya kita pakai cara darurat, yaitu penyemprotan insektisida, seperti pestisida," tukasnya.
Meski demikian, Deciyanto mengingatkan, penggunaan insektisida pun harus diperhitungkan kadarnya. Jika tidak, predator dan parasitoid ulat bulu bisa ikut musnah. Hal ini berbahaya karena kecepatan pertumbuhan ulat bulu jauh lebih tinggi dari spesies predatornya.

Selasa, 17 Mei 2011

LOKASI SEKOLAH LAPANG IKLIM


Lihat Peta Lebih Besar
Lokasi Sekolah Lapang Iklim  Kelompok Tani Al Islah Desa Sendir Kecamatan Lenteng Kab. Sumenep


Lihat Peta Lebih Besar
Lokasi Sekolah Lapang Iklim Kelompok Tani Bina Tani Desa Meddelan Kec. Lenteng Kab. Sumenep

By : R. Iskandar Zulkarnaen, SP (THL TB PP)

Selasa, 10 Mei 2011

Cara Membuat PGPR, Bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman

Apa itu PGPR?
PGPR (Plant growth-promoting rhizobacteria) adalah bakteri pemacu pertumbuhan tanaman. Bakteri yang terdapat dalam PGPR adalah sejenis bakteri yang biasa hidup di akar tanaman. Mikroorganisme ini hidup berkoloni di sekitar akar tanaman dan membantu memacu pertumbuhan tanaman.
Setelah membaca wikipedia, PGPR ini pertama kali diteliti oleh Kloepper dan Schroth tahun 1978. Mereka menemukan bahwa keberadaan bakteri yang hidup di sekitar akar ini mampu memacu pertumbuhan tanaman jika diaplikasikan pada bibit/benih. Tidak hanya itu, tanaman nantinya akan beradaptasi terhadap hama dan penyakit.
Bagaimana bakteri PGPR dapt memacu pertumbuhan?
Bakteri PGPR mampu mengikat nitrogen bebas dari alam atau istilahnya fikasi nitrogen bebas. Nitrogen bebas diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman. Bakteri akar ini juga mampu menyediakan beragam mineral yang dibutuhkan tanaman seperti besi, fosfor, atau belerang. PGPR juga memacu peningkatan hormon tanaman. Peningkatan hormon tanaman inilah yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Jumat, 06 Mei 2011

Tak Bangga Lagi Disebut Pak Tani



KOMPAS.com — Bertani, bagi Daldiri (67), kini tak ubahnya bak perjudian. Bekal ilmu bercocok tanam ataupun strategi menaksir cuaca tak bisa lagi diandalkan. Cuaca ekstrem dan merebaknya hama membuat bulir-bulir padi di sawah petani hampa. Di tengah harga gabah yang tak berpihak kepada petani, ia merasa dimiskinkan.…
” Saya sampai tak bangga lagi kalau ada yang menyebut saya ini Pak Tani. Beda dengan 30-an tahun lalu saat banyak orang naik haji dari hasil bertani. Sekarang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, saya lebih sering utang kepada tengkulak,” tutur petani di Desa Pesawahan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, itu, Selasa (22/2/2011).


Senin, 02 Mei 2011

Pengendalian Ulat Bulu

Peningkatan populasi ulat bulu bermula di Probolinggo, menyebabkan daun tanaman mangga gundul, dan ulat-ulatnya masuk ke pemukiman sehingga mengganggu penduduk.  Ulat yang mendominasi di Probolinggo adalah dari keluarga Lymantriidae, dengan dua spesies yang dominan yaitu Arctornis submarginata dan Lymantria marginata.  A. submarginata merupakan spesies khas dan spesifik Probolinggo yang hingga saat ini belum ditemukan di wilayah lain.  Ulat bulu banyak sekali jenis,   pada keluarga Lymantriidae saja terdapat ribuan jenis.  Selain keluarga Lymantriidae, seperti Cricula trifenestrata dari keluarga Saturniidae banyak terdapat pada pohon alpukat, jambu mente, kedondong, dan Maenas maculifascia dari keluarga Arctiidae banyak terdapat pada tanaman kenanga/ylang-ylang.   Menurut laporan dari 33 provinsi     selain di Probolinggo, populasi ulat bulu masih rendah dan hanya ditemukan di beberapa pohon saja. Jenis ulat berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Hal ini merupakan kejadian dinamika populasi hama.  Berdasarkan uraian di atas, masyarakat tidak perlu panik, namun tetap waspada untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan populasi sehubungan dengan dampak dari perubahan iklim (Climate change) dan pemanasan global (Global warming) terhadap pola hidup dan tingkah laku serangga, khususnya ulat bulu.

Selasa, 26 April 2011

MENGATASI KEONG MAS DENGAN PENGELOLAAN AIR

Aris Pramudia

Pengantar

Dalam dua tahun terakhir ini, beberapa surat kabar mengemukakan tentang gangguan hama keong mas yang menyerang tanaman padi yang masih muda mulai dari Sumatera, Jawa hingga Papua. Sejumlah petani di Kecamatan Palas, Lampung Selatan harus mengulang tanam hingga beberapa kali karena padinya diserang hama keong mas pada musim tanam rendeng akhir tahun 2008 (Lampung Pos, 15-12-2008). Di Kabupaten Aceh Besar dan Banda Aceh, petani diperkirakan sempat tidak menikmati hasil panen karena setelah tiga hari terendam banjir bandang, puluhan ribu hektar tanaman padi mereka digerogoti keong mas (Gatra.com, 01-12-2000). Memasuki musim tanam pertama 2008, hama keong mas menyerang 31 ha tanaman padi di beberapa Kecamatan di Kabupaten Purworejo, dan mengancam 3.126 ha sawah lainnya di tiga kecamatan yang menjadi langganan hama keong mas, di antaranya Kecamatan Purwodadi, Ngombol, Bagelen dan Bayan (Radar Yogya, 17 -12-2008). Begitu juga di Pekalongan, sedikitnya sekitar 80 hektare lahan sawah produktif di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah, terancam serangan hama keong mas (Kompas.com, 30-11-2008). Serangan hama keong mas juga mengganggu upaya percepatan tanam di musim tanam gadu yang dilakukan petani di sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon (Pikiran Rakyat online, 22-04-2009). Masih ada lagi berita dari daerah Klaten, Pati dan kota-kota lainnya.

Tak hanya di Pulau Sumatera dan Jawa yang dikenal sebagai lumbung padi nasional, keong mas (Pomacea canaliculata) atau keong murbei pun bermasalah di Manokwari, Papua. Meskipun hidup leluasa di rawa dan danau, keong mas identik dengan hama yang menyerang hamparan padi muda.

TEKNOLOGI PANEN HUJAN: SALAH SATU ALTERNATIF UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR DOMESTIK


Oleh: Nani Heryani

Pendahuluan
 
Pada abad 21, sumberdaya air telah menjadi isu utama di seluruh dunia, terutama di daerah perkotaan yang sedang berkembang di negara-negara berkembang. Air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan air minum makin langka dan harus dibayar dengan mahal. Untuk meningkatkan pengembangan sumberdaya air secara berkelanjutan dalam mengatasi kelangkaan air untuk keperluan rumah tangga, pemanfaatan air hujan merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh.
Saat ini persaingan penggunaan air makin terasa karena adanya peningkatan kebutuhan air untuk berbagai sektor. Sampai saat ini kebutuhan air pertanian (untuk keperluan irigasi) memegang porsi paling besar yaitu 79% dari total kebutuhan air, untuk sektor lain seperti domestik mencapai 11%, industri 5%, dan perkotaan 5%. Pada tahun 2020 diperkirakan akan terjadi peningkatan kebutuhan air untuk keperluan domestik mencapai 17%, sementara untuk sektor perkotaan meningkat mencapai 10% yang membawa konsekuensi penurunan porsi air untuk sektor lain.

Keadaan akan semakin sulit karena terjadi distribusi air yang tidak merata akibat kerusakan daerah aliran sungai (DAS) dan menurunnya daya tampung air terutama di musim kemarau. Menurunnya kapasitas lahan dalam menyimpan air mengakibatkan hujan yang turun sebagian besar ditransfer menjadi aliran permukaan dan hanya sedikit sekali yang mengisi cadangan air tanah. Indikatornya terlihat dari karakteristik debit puncak yang tinggi dengan waktu respon DAS yang singkat, yang dapat mengakibatkan resiko banjir di hilir, sementara pada musim kemarau sebagian besar penduduk merasakan kesulitan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas antara lain melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya air, baik dari sisi penggunaannya maupun penyediaannya. Implementasi program tersebut antara lain dapat dilakukan melalui sistem pemanenan air hujan untuk penyediaan air domestik (keperluan rumah tangga dan perkotaan).

Sabtu, 05 Maret 2011

Teknologi Pembuatan Telur Asin

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 dari seluruh bulatan telur mengandung Sjenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untukmempertahankan kualitas telur.

Senin, 21 Februari 2011

Insomnia Pergi Setelah Menyantap Ini

BISA jadi insomnia alias kurang tidur alias susah tidur menjadi musuh besar Anda. Akibat nyatanya tak lain aktivitas keesokan hari di kampus ataupun tempat bekerja menjadi terganggu.

Ternyata ada lo beberapa makanan yang dapat membantu mengantuk lebih cepat dan tidur nyenyak. Cari tahu yuk...

1. Kacang Almond
Kacang ini bisa membuat otot tidak tegang dan tidurpun jadi lelap. Yang terpenting almond memberikan asupan protein yang dapat menjaga kestabilan level gula darah saat sedang tidur. Cobalah 1 sdm selai almond atau 1 ons kacang almond untuk membuat tubuh lebih relaks.

BERTANI ALTERNATIF BUNGA KOL (Brassica oleracea) PADA DATARAN RENDAH

            Di Kecamatan Lenteng khusus Desa Banaresep Barat biasanya petani menanam tegalnya dengan tanaman jagung, kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah di musim penghujan (MH) dan menanam tanaman tembakau di musim kemarau. Selama ini komoditi yang biasa ditanam secara  ekonomi kurang menguntungkan terutama tanaman tembakau selain adanya perubahan iklim yang kualitas tembakau yang dihasilkan jelek disamping itu harga tembakau yang tidak berpihak kepada petani, harga tembakau cenderung ditentukan oleh pedagang (bandul/pabrikan) posisi tawar petani sangat lemah.

Sabtu, 19 Februari 2011

Teknik Mengairi Padi Kalau macak-macak cukup, mengapa harus digenang?

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air untuk padi sawah sebanyak 0,74 – 1,2 l/det/ha, atau 6,39 – 10,37 mm/hari/ha. Kebutuhan air terbanyak pada saat penyiapan lahan sampai tanam dan memasuki fase bunting sampai pengisian bulir padi.
Kebutuhan air untuk pengolahan tanah sampai siap tanam (30 hari) mengkonsumsi air 20% dari total kebutuhan air untuk padi sawah dan fase bunting sampai pengisian bulir (15 hari) mengonsumsi air sebanyak 35 %. Berdasar data tersebut sebetulnya sejak tanam sampai memasuki fase bunting tidak membutuhkan air banyak, demikian pula setelah pengisian bulir. Oleh karenanya 15 hari sebelum panen, padi tidak roboh dan ditinjau dari aspek pemberian air memang tidak perlu lagi.

Minggu, 13 Februari 2011

Mengenai Sekitar Benih

benih padi adalah gabah yang dihasilkan dengan cara dan tujuan khusus untuk disemaikan menjadi pertanaman. Kualitas benih itu sendiri akan ditentukan dalam proses perkembangan dan kemasakan benih, panen dan perontokan, pembersihan, pengeringan, penyimpanan benih sampai fase pertumbuhan di persemaian.

Sistem perbenihan yang mendapat pemeriksaan lapangan dan pengujian laboratoris dari instansi yang berwenang memenuhi standar yang telah ditentukan, oleh karena itu sertifikasi benih sangat berarti dalam perbenihan. Benih bersertifikasi dibagi dalam empat kelas, yaitu :

Rabu, 09 Februari 2011

Pengenalan Insektisida

Insektisida secara umum adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh serangga pengganggu (hama serangga). Insektisida dapat membunuh serangga dengan dua mekanisme, yaitu dengan meracuni makanannya (tanaman) dan dengan langsung meracuni si serangga tersebut. Oleh karena itu, akan dijelaskan mengenai beberapa hal pokok tentang mekanisme insektisida dalam mengendalikan serangga.

A) Menurut cara kerja atau distribusinya didalam tanaman dibedakan menjadi tiga
macam sebagai berikut:

Senin, 31 Januari 2011

MEDIA TANAMAN HIDROPONIK DARI ARANG SEKAM

bbppl-media04Media tanaman adalah media tumbuh bagi tanaman yang dapat memasok sebagian unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Media tanaman (media tumbuh) merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman secara baik.  Sebagian besar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman dipasok melalui media tanaman.  Selanjutnya diserap oleh perakaran dan digunakan untuk proses fisiologis tanaman.
Media tanam yang ideal untuk tanaman hias harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  1. Bersifat poros atau mudah membuang air yang berlebihan;
  2. Berstruktur gembur, subur dan dapat menyimpan air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman;
  3. Tidak mengandung garam laut atau kadar salinitas rendah;
  4. Keasaman tanah netral hingga alkalis, yakni pada pH 6 – 7;
  5. Tidak mengandung organisme penyebab hama dan penyakit;
  6. Mengandung bahan kapur atau kaya unsur kalcium.

DENDENG JANTUNG PISANG BAGI VEGETARIAN

bbppl-jantung pisangTanaman pisang tumbuh baik dan dibudidayakan di seluruh wilayah Indonesia. Setiap petani dapat dipastikan menanam pisang, meskipun diantaranya hanya menanam pisang pada pekarangan. Seluruh bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga mulai dari daun, buah, sampai bonggol pohonnya.

Dalam lingkup teknologi pengolahan pangan, bagian dari tanaman pisang yang biasa diolah masih seputar pada buah pisang. Kemudian berkembang pada pengolahan jantung dan bonggol pisang. Salah satu makanan olahan dari bagian tanaman pisang dalam hal ini jantung pisang, yaitu dengan dibuat  dendeng.
 

Jumat, 28 Januari 2011

REGENERASI PEPAYA SECARA CEPAT MELALUI PEMANGKASAN TANAMAN

Pepaya yang sudah tua dan tidak produktif dapat diregenerasi kembali mealui pemangkasan batang. Pemangkasan batang bertujuan untuk menghasilkan kembali produktifitas pepaya (berumur lebih dari 1.5 tahun) atau tidak menghasilkan buah lagi. Di Kebun Percobaan Subang, melalui pemangkasan batang pohon pepaya yang sudah tidak produktif atau tua dapat menjadi muda kembali dan dapat menghasilkan  buah. Selain itu pemangkasan juga membuat papaya menjadi lebih rendah sehingga memudahkan perawatan dan panen buah. Jumlah buah yang dihasilkan oleh tunas (setelah pemotongan) akan lebih banyak dari jumlah buah yang dihasilkan oleh pohon yang sudah dipotong. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau. Adapun teknik pemangkasan pepaya adalah sebagai berikut; Batang pepaya yang sudah tua dipotong dengan gergaji atau parang tajam setinggi 50-60 cm dari permukaan tanah. Lubang didalam batang tanaman pepaya bekas pemotongan ditutup dengan plastik Gambar 1.   

  

Senin, 24 Januari 2011

Strategi Melakukan Penyuluhan Pertanian untuk Petani “Kecil”

Diperlukan strategi bagaimana melakukan penyuluhan? Perlu dipahami bahwa kegiatan penyuluhan tujuan akhirnya adalah menumbuhkan ketangguhan petani sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian. Untuk itu harus kita pahami terlebih dahulu tentang siapa itu petani dan jalur apa yang harus digunakan untuk membina dan mengembangkan petani.

Rabu, 19 Januari 2011

Pengendalian Penyakit Blas


Penyakit blas yang disebabkan cendawan Pyricularia grisea kendala utama pertanaman padi gogo, daerah pasang surut dan rawa. Daerah endemiknya berada di Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Jawa Barat (Sukabumi). Khususnya blas leher, menjadi tantangan yang lebih serius karena banyak ditemukan pada beberapa varietas padi sawah di Jawa Barat (Sukabumi, Kuningan), Lampung (Tulang Bawang, Lampung Tengah) dan Sulawesi Selatan.
Serangan blas daun yang tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan anakan produktif yang menyebabkan malai kecil dengan sedikit gabah bahkan dapat menyebabkan seluruh tanaman mati sebelum berbunga. Serangannya dapat menurunkan hasil secara langsung karena leher malai busuk dan patah sehingga
pengisian terganggu dan bulir padi menjadi hampa.

Senin, 17 Januari 2011

TEKNIK SEDERHANA PENYIMPANAN JAGUNG PIPILAN KELUARAN

KELUARAN
Teknik sederhana penyimpanan jagung pipilan untuk petani lahan kering
BAHAN DAN ALAT
Bahan :
  1. Jagung pipilan kering dengan kadar air < 13 % basis basah
  2. Abu dapur kering, konsentrasi yang digunakan 20 % berat jagung pipilan yang disimpan.
  3. Daun mimba kering (Azadirachta indica A. Juss) dengan konsentrasi 5% berat jagung pipilan yang disimpan
  4. Daun mindi kering (Melia azedarach Linn) dengan konsentrasi 5% berat jagung pipilan yang disimpan.
  5. Rimpang dringo kering (Acorus calamus Linn) dengan konsentrasi 2% berat jagung pipilan.
  6. Serbuk rimpang dringo kering (Acorus calamus Linn) dengan konsentrasi 1 - 1,5% berat jagung pipilan.


Jumat, 14 Januari 2011

Penggerek Batang Padi


I.                    PENDAHULUAN

Salah satu kendala yang hampir selalu dijumpai dalam budidaya tanaman padi adalah adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Kehilangan hasil yang ditimbulkan oleh OPT tersebut secara nasional persentasenya cukup tinggi, dan kerugian tersebut tidak hanya terjadi dipertanaman melainkan juga dapat terjadi ditempat penyimpanan dan termasuk diperjalanan (selama transportasi).


Penggerek batang padi (PBP) adalah merupakan salah satu OPT utama pada pertanaman padi yang selama bertahun tahun selalu menyebabkan kerugian yang besar kepada petani di hampir seluruh wilayah di Indonesia. OPT utama lainnya adalah hama tikus, wereng batang coklat, penyakit tungro dan penyakit blas.

Kamis, 13 Januari 2011

Nilai Tukar Petani (NTP) Jatim Desember 2010

  • Nilai Tukar Petani  (NTP)  Jawa Timur bulan Desember 2010 turun 0,44 persen dari 99,31 menjadi 98,87.Penurunan NTP ini  disebabkan  karena kenaikan  indeks harga yang dibayar petani (Ib)  lebih besar darikenaikan  indeks harga yang diterima petani (It).  Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang  melakukanpenghitungan NTP pada bulan Desember 2010, empat provinsi mengalami penurunan NTP dan satu provinsimengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta  sebesar 0,58 persensementara penurunan NTP terendah terjadi di Jawa Tengah sebesar 0,04 persen. Provinsi Banten mengalamikenaikan NTP sebesar 0,37 persen.
 

Penyakit Tungro

Tungro adalah penyakit virus pada padi yang biasanya menyerang pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang sering berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip  berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi. Biasanya beberapa bidang lahan terserang sepanjang sawah. Dua spesies wereng hijau Nephotettix malayanus dan N.virescens adalah serangga utama yang menyebarkan virus tungro.

Bank Dunia: Waspadai Kenaikan Pangan pada 2011




Jakarta (ANTARA) - Bank Dunia dalam proyeksi ekonomi global meminta negara-negara berkembang untuk mewaspadai adanya kenaikan harga pangan terhadap kemungkinan gangguan iklim dan kuatnya permintaaan pada 2011.
"Kami sangat prihatin dengan kenaikan harga-harga pangan, dan ini berlangsung di seluruh dunia. Kami melihat beberapa kesamaan dengan situasi dua tahun lalu pada 2008, hanya sesaat sebelum krisis," ujar Direktur Prospek Pembangunan Bank Dunia Hans Timmer dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kenaikan harga pangan ini dapat mempengaruhi pasar internasional. Untuk itu setiap negara harus menjamin keberlangsungan perdagangan komoditas dan menyiapkan cadangan pangan stok dalam negeri agar harga tidak merambat naik.

Jumat, 07 Januari 2011

Kementan Siap Luncurkan Benih Cabai Tahan Hujan


Anomali cuaca memukul produktivitas cabai dalam negeri. Sekitar 40 persen dari 120 ribu hektare lahan pertanian cabai nasional mengalami gagal panen di akhir tahun 2010. Akibatnya, pasokan si buah pedas ke pasaran terganggu dan harga pun merangkak naik.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Hasanuddin Ibrahim, mengatakan, hujan yang terjadi sepanjang 2010 mengakibatkan tanaman-tanaman cabai kelebihan air sehingga busuk dan gagal panen.
Busuknya tanaman cabai tak terlepas dari benih yang digunakan petani. Saat ini, varietas benih cabai petani Indonesia umumnya adalah varietas yang tidak tahan hujan. “Sehingga mudah gagal panen kalau kelebihan air,” ujar Hasanuddin di sela-sela acara Workshop Perbenihan Hortikultura, di Jakarta, Kamis (6/1).
Guna menanggulangi potensi gagal panen di tengah situasi anomali cuaca, Kementerian Pertanian siap meluncurkan benih varietas baru yang tahan terhadap hujan. “Mudah-mudahan bulan Mei ini sudah bisa kita rilis,’’ ujar Hasanuddin.
Setidaknya ada empat jenis varietas cabai tahan hujan yang sudah dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Hortikutura Kementerian Pertanian, yakni Lembang I, Lembang II, Tanjung, dan TM-999.
“Keempat varietas ini lebih tahan hujan dengan tingkat produktivitas 0,8 ton sampai satu ton per hektare,” terang Hasanuddin. Hasanuddin yakin, dalam waktu dua tahun setelah diluncurkan, empat varietas baru cabai yang lebih tahan hujan dapat menjawab masalah gagal panen akibat anomali cuaca.
 

Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO