Kamis, 13 Januari 2011

Nilai Tukar Petani (NTP) Jatim Desember 2010

  • Nilai Tukar Petani  (NTP)  Jawa Timur bulan Desember 2010 turun 0,44 persen dari 99,31 menjadi 98,87.Penurunan NTP ini  disebabkan  karena kenaikan  indeks harga yang dibayar petani (Ib)  lebih besar darikenaikan  indeks harga yang diterima petani (It).  Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang  melakukanpenghitungan NTP pada bulan Desember 2010, empat provinsi mengalami penurunan NTP dan satu provinsimengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta  sebesar 0,58 persensementara penurunan NTP terendah terjadi di Jawa Tengah sebesar 0,04 persen. Provinsi Banten mengalamikenaikan NTP sebesar 0,37 persen.
 
  • Pada bulan Desember 2010,  empat  sub sektor pertanian mengalami  penurunan NTP    dan satu sub sektor mengalami  kenaikan.  Penurunan NTP terjadi pada  Sub Sektor Peternakan sebesar 2,13  persen dari 102,14 menjadi 99,9, Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) turun sebesar 1,39 persen dari 89,29 menjadi 88,04, Sub Sektor Perikanan  sebesar  0,07 persen dari 101,91  menjadi 101,83  dan Sub Sektor TanamanPangan sebesar 0,04 persen dari 96,38 menjadi 96,34.  Sementara  kenaikan NTP terjadi pada  Sub SektorHortikultura sebesar 0,23 persen dari 111,17 menjadi 111,42.
  • Indeks harga yang diterima petani (It)  naik  0,92  persen dari 132,14  pada bulan November 2010 menjadi 133,35 pada bulan Desember 2010. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani pada Sub Sektor Hortikultura sebesar 1,67 persen, Sub Sektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,42 persen, Sub Sektor Perikanan  naik sebesar 0,92 persen dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat  naik  sebesar  0,04 persen. Sementara Sub Sektor Peternakan turun 1,09 persen.
  • Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani Bulan Desember 2010 adalah cabai rawit, gabah, mangga, jagung pipilan, cabai merah, cumi-cumi, ikan layang, ikan cakalang,cengkeh dan kacang kedelai. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima petani adalah sapi potong, ayam, bawang merah, ikan tongkol, kelapa, jeruk, bandeng, kacang hijau, ketela pohon dan ketimun.
  • Indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan 1,36  persen  dari 133,06  pada bulan November 2010 menjadi 134,87 pada bulan Desember 2010. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) sebesar 1,59 persen serta indeks biaya produksi dan pembentukan barang modal sebesar 0,48 persen.
  • Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani Bulan Desember 2010 adalah cabai rawit, beras, cabai merah, cabai hijau,  minyak goreng, mie bakso, tomat sayur, telur ayam, ikan cakalang dan mie ayam. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar petani adalah  kacang panjang, bawang putih, daging ayam, buncis, gula pasir, daging sapi, kerupuk, ikan selar, kayu bakar dan ikan ekor kuning

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR

Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO