Minggu, 24 November 2013

Kegiatan SLPTT TA 2013 Padi (Oryza sativa) Non Hibrida Kelompok Tani Al MuhaimT

Jum'at, 22 November 2013















Pertemuan persiapan pelaksanaan kegiatan SLPTT padi non hibrida (var. ciherang) kelompok tani "Al Muhaimin" Desa Meddelan Kec. Lenteng, bertempat di rumah Bpk Hosen (ketua) yang dihadiri 24 orang anggota.



Dalam pertemuan ini PPL menyampaikan :
- Penekanan kegiatan ini pada Sekolah Lapang (proses belajar dari pengalaman sendiri) untuk mencari rakitan teknologi yang paling baik/sesuai dengan kondisi lahan yang dikelola petani yang bergabung dalam kelompok tani Al Muhaimin
- Segera diselesaikannya adminitrasi kegiatan untuk memenuhi syarat pencairan dana bansos, karena musim tanam sudah mulai
- Mengingatkan kepada anggota kelompok tani untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban sebagai pelaksana kegiatan terutama partisipasi aktifnya dalam tiap pertemuan SL.

Rabu, 04 Desember 2013

Pertemuan SLPTT ke-1

Rakitan Teknologi
Rakitan Teknologi
·         Penggunaan benih berlabel
·         Penggunaan pupuk untul yang LL (1 ha)
o   Urea : 100 kg
o   Phonska : 250 kg
o   Organik : 1000 kh
·         Penggunaan jarak tanam 40 x 20 x 10 (jejer legowo)
·         Penanaman umur bibit < 20 hari
·         Seleksi benih menggunakan air garam untuk yang LL ( 1 ha)

Kontrak Belajar
Hak peserta SLPTT
Kewajiban peserta SLPTT
·         Mendapat bantuan benih 25 kg / ha
·         Hadir tiap pertemun SL
·         Mendapat bantuan pupuk utk 1 ha (LL)
o   Urea : 100 kg
o   Phonska : 250 kg
o   Organik : 1000 kh
·         Mengikuti rakitan teknologi yang sudah disepakati
·         Pemanduan dari petugas :
o   PPL
o   UPT
o   POPT
·         Menindak lanjuti hasil kegiatan SL PTT
·         Konsumsi tiap pertemuan SL



Materi Ekologi Tanah


 1. Tektur Tanah : tanah yang mengandung banyak bahan organik akan tampak lebih gelap dan airnya yang ada lebih keruh dibandingkan dengan yang sedikit mengandung bahan organik, disamping lapisan organik berada di bagian atau cenderung mengapung di atas air



2. Aerasi Tanah : tanah yang mengandung banyak bahan organik balon yang dipasang di atas tutup botol air mineral tidak langsung kempes tidak seperti pada tanah yang kandungan bahan organiknya lebih sedikit




3. Daya kapileritas tanah : tanah yang banyak mengandung bahan organik bisa menarik air yang ada di luar botol lebih tinggi dari air yang ada di luar botol sedangkan yang bahan organik sedikit akan sama tingginya dengan air yang di luar botol


4. Daya Serap Mineral : tanah yang banyak mengandung bahan organik membuat air yang diberi pewarna, warnanya akan lebih bening dan volume air diberikan akan berkurang sedang tanah yang bahan organiknya sedikit akan sama warnanya dan volumenya sama




Sabtu, 14 Desember 2013


\
















Seleksi benih dilakukan menggunakan air garam dengan indikator telur ayam dalam kondisi mengapung. Dengan tujuan untuk mendapat benih yang betul-betul bernas dan mendapat pertumbuhan benih yang seragam













Mencoba menggunakan persemaian kering di  napan dengan tujuan untuk : menghemat tempat, mempermudah pemeliharaannya, dan mempermudah penanaman nanti




Rabu, 18 Desember 2013














Pertemuan ke-2 SL-PTT kelompok tani "Al Muhaimin" dusun Meddelan Timur desa Meddelan yang dihadiri 21 peserta dengan materi : Pemupukan  (Pengelolaan Hara Specifik Lokasi)












Dalam materi ini dipandu penggunaan PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) untuk mengetahui rekomendasi pupuk specifik lokasi sawah anggota kelompok tani "Al Muhaimin"

1. Uji Sampel Tanah Sawah Bpk H Asnawi


N : Sedang --- tanah berpasir 250 kg / ha Urea
                tanah liat 200 kg / ha Urea

P : Tinggi --- 50 kg / ha pupuk SP-36

K : Sedang --- 50 kg / ha KCl atau 5 ton jerami

Ph : Agak basa (7 - 8) --- Pemupukan N dengan ZA

2. Uji Sampel Tanah Sawah Bapak Hasyim

N : Rendah  --- tanah berpasir 300 kg / ha Urea
                 tanah liat 250 kg / ha Urea

P : Tinggi --- 50 kg / ha pupuk SP-36

K : Sedang --- 50 kg / ha KCl  atau 5 ton jerami

Ph : Agak basa (7 - 8) --- Pemupukan N dengan ZA




Senin, 30 Desember 2013





Penanaman bibit padi umur 20 HSS (Hari Setelah Semai) dengan jarak tanam 20 cm x 40 cm x 10 cm 




Percobaan penanaman dengan bibit padi umur 10 HSS (Hari Setelah Semai) dengan persemaian kering


Rabu, 01 Januari 2014






Pertemuan ke-3 dihadiri oleh 15 anggota kelompok tani Al Muhaimin membahas hasil analisa tanah yang menunjukan kandungan fosfat (P) tanah yang tinggi sedangkan kondisi di lapang menunjukkan anakan padi kurang optimal dan hasil diskusi diputuskan untuk mencoba (mengadakan demplot) menambah mikroorganisme ke tanah yang terdiri :


dengan hipotesis mikrorganisme diatas membantu tanaman padi dalam menyerap fosfat (P) yang ada di tanah sehingga dapat merangsang perbanyakan anakan tanaman padi.




Minggu, 05 Januari 2014












Pengamatan  awal antara kontrol dan yang akan diberlakukan pada tanaman padi 2 HST di sawah Bpk Hasin, parameter yang digunakan : tinggi tanaman, jumlah buku (daun), jumlah tanaman (anakan) serta warna daun.


Rabu, 15 Januari 2014



Pengamatan pada tanaman padi umur 12 HST setelah di pupuk organik + ZA dan penggunaan pupuk SP-36 sebagai pupuk dasar






 Selain membahas masalah hasil pengamatan juga mencari solusi kelangkaan pupuk Urea dengan menggunakan pupuk Nitrogen (N) alternatif  baik berupa pupuk bersubsidi lainnya (ZA, Phonska, Pelangi) maupun pupuk non subsidi seperti pupuk daun yang mengandung kandungan N tinggi (Gandasil D, RG 05, dll). Diharapkan dari hasil pembahasan ini petani tidak kalut menghadapi kelangkaan Urea karena telah tiba waktu memupuk untuk tanaman padi





Rabu, 29 Januari 2014






Pertemuan ke-5 mendiskusikan masalah Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), terutama gejala-gejala serangan dan agroekologinya. Didalam pengamatan di lahan telah ditemukan telur penggerek batang yang berada di pucuk daun padi dan terdapat banyak kupu-kupu penggerek yang hinggap di lampu rumah petani. Dari hasil diskusi diambil kesimpulan perlu pengendalian dengan menggunakan Insektisida sistemik berbahan aktif karbofuran, dimipho & fipronil.



Rabu, 12 Pebruari 2014






Pertemuan ke-6, setelah mengadakan pengamatan pada tanaman padi umur 45 HST. Peserta membahas hasil pengamatan yang menemukan / diindikasikan adanya gejala serangan OPT jamur rizoctonia (Busuk pangkal) dan hawar daun bakteri (Kering pucuk). Dan direkomendasikan penyemprotan fungisida/bakterisida



Rabu, 24 Februari 2014



Pada pertemuan Ke-7 tanaman sdh mencapai masa primodia ( 58 HST), persiapan pengendalian OPT terutama Tikus, Walang Sangit & Xanthomonas / Pyricularia. Maka perlu disiapkan rodentisida baik berupa umpan(petrokum) atau omposan (Tiram), untuk walang sangit menggunakan Insektisida (Sidabas) serta Xanthomonas & Pyricularia menggunakan Fungisida / Bakterisida (Puanmur, Fujiwan, Blast)


By : R Iskandar Zulkarnaen, SP (THL TB PP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR

Arsip Blog

Entri Populer

VIDEO