Jumat, 01 Agustus 2014

Apa Yang Dimaksud Analisa Usaha Tani

Analisis usahatani mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada, secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan pada waktu tertentu. Disebut efektif jika petani (produsen) dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya, serta dikatakan efisien apabila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan output yang melebihi input (Soekartawi, 2002).
Dalam melakukan usahatani padi sawah analisis usahatani dalam hal ini analisis biaya, pendapatan dan manfaat merupakan awal dalam menentukan sikap untuk melakukan budidaya padi sawah. Analisis perhitungan dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai produksi dan harga jual yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan petani dalam berusahatani.
Sebelum melakukan analisis usahatani perlu kita ketahui beberapa hal menyangkut analisis ini, yaitu:
  1. Usahatani adalah suatu jenis kegiatan pertanian rakyat yang diusahakan oleh petani dengan mengkombinasikan faktor alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang ditujukan pada peningkatan produksi.
  2. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan yang diterima pada akhir produksi dengan biaya riil (tunai) yang dikeluarkan selama proses produksi.
  3. Penerimaan usahatani adalah jumlah yang diterima petani dari suatu proses produksi, dimana penerimaan tersebut didapatkan dengan mengalikan produksi dengan harga yang berlaku saat itu.
  4. Biaya usahatani adalah biaya yang dikeluarkan oleh seorang petani dalam proses produksi. Dalam hal ini biaya diklasifikasikan ke dalam biaya tunai (biaya riil yang dikeluarkan) dan biaya tidak tunai (diperhitungkan).
  5. Keuntungan usahatani adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total (biaya tunai dan tidak tunaiatau biaya tetap & tidak tetap atau fixed cost & variable cost).
  6. Kepala rumah tangga adalah seorang pria atau wanita yang dianggap bertanggung jawab dalam rumah tangga itu oleh anggota rumah tangga.
  7. Satu musim adalah 100 – 120 hari, terhitung dari saat awal pengolahan tanah sampai dengan panen terakhir

.
Secara umum analisis usahatani atau kelayakan suatu usahatani dapat dilakukan secara finansial dan ekonomi. Secara finansial harga-harga yang menjadi patokan/ acuan adalah harga riil atau harga pasar. Umumnya harga-harga ini mendapatkan pengaruh dari distorsi pasar, misalnya subsidi dan pajak. Adapun jika menggunakan analisis secara ekonomi, maka faktor-faktor yang mempengaruhi distorsi pasar seperti subsidi dan pajak, tersebut harus dihilangkan (Tabel 2).Dengan kata lain pendekatan harga dalam analisis ekonomi menggunakan harga bayangan (shadow price). Gittinger (1986)mengemukakan bahwashadow pricemerupakan merupakan harga yang terjadi dalam perekonomian pada keadaan persaingan sempurna dan kondisi keseimbangan. Kondisi biaya imbangan sama dengan harga pasar sulit ditemukan, maka untuk memperoleh nilai yang mendekati biaya imbangan atau harga sosial perlu dilakukan penyesuaian terhadap harga pasar yang berlaku.
Secara finansial apabila harga-harga pasar telah diperoleh, maka kita harus menentukan harga mana yang akan dipakai. Dua alternatif utama adalah harga jual bersih di tingkat petani dan harga beli yang dibayar rumah tangga. Karena analisis usahatani mengukur penampilan usahatani sebagai system, maka sebagai dasar untuk menilai produk yang tidak berbentuk uang tunai biasanya dipakai harga jual bersih (Soekartawi et al. 1986).  Dalam penetapan harga pasar suatu input maupun output usahatani, cara yang baik adalah dengan mencari harga pada saat penjualan pertama (point for first sale). Jika saat penjualan pertama terjadi pada pasar yang relatif bersaing sempurna, maka harga-harga tersebut dapat menjadi perkiraan yang baik untuk nilai finansial maupun ekonomi (Gittinger, 1986)
Zulkifli Mantau, SPi, MSi
Peneliti BPTP Gorontalo, Jl. Kopi No.270 Kab. Bone Bolango Prov. Gorontalo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR

Entri Populer

VIDEO