Minggu, 03 Oktober 2010

PENGENDALIAN HAMA UTAMA TANAMAN CABAI MERAH




Salah satu penyebab rendahnya poduksi cabai merah adalah adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Timbulnya masalah hama dan ledakan hama sebagian besar disebabkan kekurangtepatan tindakan manusia. Namun disamping itu masih banyak faktor lain yang cukup kompleks yang menyebabkan timbulnya ledakan hama, misalnya :





1. Penanaman satu jenis tanaman secara luas dan terus menerus disuatu tempat, contoh : Tanaman kubis dan sejenisnya yang ditanam di suatu tempat yang sama selama bertahun-tahun menimbulkan serangan penyakit akar gada yang dapat menggagalkan panen.
2. Introduksi (Pemasukan) varietas tanaman “baru”, contoh : Pemasukan bibit bawang merah varietas Philipina menimbulkan masalah ledakan hama pengorok daun (Liviomyza sinensis) pada pertanaman bawang merah di Brebes Jawa Tengah.
3. Penerapan beberapa faktor agronomi yang tidak tepat, contoh : Pemberian pupuk N (nitrogen) yang berlebihan dapat menimbulkan resurgensi hama
4. Penanaman varietas unggul modern yang rentan terhadap serangan hama
5. Penggunaan pestisida yang tidak tepat dan tidak benar baik jenis maupun dosis penggunaannya, contoh : Penggunaan jenis herbisida tertentu dapat mendorong tanaman pokok menjadi lebih disukai (rentan) pembawa penyakit atau hama tertentu sehingga menimbulkan ledakan hama.
6. Terjadi perubahan cuaca
Ada beberapa cara dan langkah dalam pengendalian hama utama tanaman cabai merah antara lain :
1. Pengelolaan tanaman dan lingkungannya secara baik :
�� Pembersihan kebun dari buah busuk yang terserang lalat dan ulat dengan membenamkan dalam tanah.
�� Pengolahan tanah secara baik dan sempurna.
�� Pemupukan berimbang.
�� Penggunaan pupuk kandang yang matang.
�� Penggunaan mulsa plastik hitam perak
�� Menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
�� Pengairan secukupnya, karena biasanya populasi hama meningkat pada kondisi kering.
2. Penanaman varietas tahan
Contoh : Cabai merah Tanjung-2 danLembang-1 toleran terhadap pengisap daun.
3. Pemanfaatan musuh alami
Contoh : Penggunaan hewan pemangsa hama (predator). Predator yang bermanfaat mengendalikan hama utama cabai merah antara lain :
1. Coccinella repanda/Coccinella transversalis
2. Cheilomenes saxmaculatus /Menochilus sexmaculatus
3. Harmonia sedecimnotata
4. Pengendalian secara mekanis Ulat tanah (A.ipsilon) yang keluar senja hari dan malam hari dapat dikumpulkan dan dibunuh.
5. Penggunaan perangkap
a. Perangkap likat biru yang dipasang segera setelah tanaman cabai tumbuh dapat menekan serangan Thrips.
b. Feromonoid seks yang dipasang segera setelah tanaman cabai tumbuh dapat menekan serangan ulat bawang ( Spodoptera exigua, S. litura, dan Helico-verpa armigera).
c. Perangkap baki kuning diberi air sabun yang dipasang sebanyak 40 buah/ha dapat menjebak kutu daun.
d. Perangkap kuning dapat menekan serangan lalat pengorok daun Lyriomiza huidobrensis dan Bemisia tabaci.
6. Penggunaan “companion planting”
Beberapa jenis tanaman dapat digunakan untuk mengurangi serangan kutu kebul antara lain tumpangsari cabai dengan tegetes (tanaman semacam kenikir) atau penanaman jagung sekitar tanaman cabai.
Tanaman tinggi yang berwarna kuning seperti jagung atau bunga matahari dapat dipakai sebagai “border” yang merupakan perangkap (trap crop) di sekeliling pertanaman cabai. Kutudaun bersayap yang bermigrasi akan hinggap lebih dahulu pada tanaman perangkap tersebut.
7. Penggunaan umpan beracun
Umpan beracun yang terdiri atas dedak dan insektisida asefat dengan perbandingan 10 : 1 atau 20 : 1 dapat digunakan untuk mengendalikan gangsir dan ulat tanah. Umpan beracun diletakkan sekitar tanaman atau di sekitar lubang yang dibuat gangsir.
8. Penggunaan bio-pestisida
Insektisida nabati yang diketahui efektif untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman antara lain :
Nama Tumbuhan                  Bagian Tumbuhan                                 Hama Sasaran
        Nimba                               Daun, biji                                   S. litura, M. Persicae
(Azadirachta indica)
        Bengkuang                             Biji                                            H. armigera
(Pachyrrhyzus erosus)
         Pahitan                                Daun                                             S. litura
(Eupato-riuminulifoliun)
      Tagetes                                  Daun                                      S. litura , & B. tabaci
(Tagetes erecta)
      Eceng gondok                   Batang dan daun                                    B. tabaci
(Echinochloa crosgalli)
         Sirsak                                Daun dan biji                         S. litura, Thrip & H armigera
(Annona muricata)
Campuran Serai,                   Batang, rimpang & daun                   Thrips parvispinus
Nimba dan lengkuas  


9. Penggunaan insektisida sintetik
Penggunaan pestisida secara selektif sangat diperlukan untuk menghindari gangguan terhadap musuh alami, dengan cara :
a. Penggunaan pestisida selektif, dengan dosis minimal.
b. Penggunaan pestisida pada pertanaman secara terbatas, yaitu tempat terjadinya ledakan hama.
c. Aplikasi pestisida yang berdasarkan ambang pengendalian hama sasaran
Insektisida yang dianjurkan Komisi Pestisida untuk mengendalikan cabai merah :
Hama
Insektisida yang dianjurkan
Thrips
Fipronil (Regent 50 SC), Imidaklorpod (Interprid200 SC), Dimetoat (Dimetion 400 EC) Abametrin (Agrimec 18 EC)
Kutu daun Persik
Dimetoat (Dimetiom 400 EC), Permetrin (Pounce 20 EC),Sipermetrin (Rizotin 100 EC), Imidaklorpid (Interprid 200 SL).
Kutu kebul
Imidaklorpid (Interprid 200 SL), Endo sulphan (Termisidin 350 EC), Deltametrin (Delini 50 EC) Permetrin (Corsair 100 EC) dan Asefat (Orthane 75 SP).
Pengorok daun
Abamectin (Agrimec 18 EC), Karbosul-phan (Marshall 200 EC)
Ulat tanah
Sipermetrin (Sherpa), Etoprofos (Rhocap 10 G)
Ulat grayak
Lufenuron (Match 50 EC), Lamda sihalotrin (Akocythrin 50 EC)
Lalat buah
Metil eugenol ( Petrogenol 800 L), Profenofos (Finsol 500 EC), Deltamethrin (Delini 50 EC).
Di susun oleh : Kunto Kumoro
Sumber : Hasil-hasil Litkaji
No : 03/Folder/PF3IP/2003.
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) NTB
Jl. Raya Peninjauan Narmada, NTB
PO Box. 1017 Mataram
Telp : (0370) 671312, Fax : (0370) 671620
Email : litram@mataram.wasantara.net.id
http://ntb.litbang.deptan.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR

Entri Populer

VIDEO